Jumat, 12 Januari 2018





Foto Romahurmuziy (Ketua Umum PPP) Dibakar Kader PPP Sumut, Ini Reaksi Pengurus DPP

 

Diketahui sejumlah kader PPP di Sumut melakukan aksi membakar foto Romahurmuziy dan beberapa atribut partai mereka. Mereka menilai dukungan terhadap Djarot-Sihar tidak sesuai dengan aturan partai yang berazaskan Islam.

"Kami bertahan calon kepala daerah yang diusung adalah muslim-muslim. siapapun orangnya tidak perduli yang penting muslim-muslim," kata Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis terkait penolakan tersebut.


Politik  RABU, 10 JANUARI 2018 , 20:50:00 WIB | LAPORAN: ROBEDO GUSTI
Foto Romahurmuziy Dibakar Kader PPP Sumut, Ini Reaksi Pengurus DPP
Foto/RMOLSumut

RMOLSumut. Pengurus DPP PPP memberikan tanggapan atas aksi kader PPP yang membakar foto Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan atribut partai mereka di depan Kantor DPW PPP Sumut, Jalan Raden Saleh, Medan, Rabu (10/1). Aksi ini sendiri merupakan bentuk protes dari kader PPP di Sumut atas kebijakan pimpinan mereka mengusung Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus.


Ketua DPP PPP Korwil Sumbagsel, Ihsan Nahromi mengatakan pihaknya menganggap aksi tersebut sebagai bentuk reaksi sesaat.

"Itu mungkin reaksi kecewa. Tapi keputusan pimpinan harus dihargai, nantilah kita bicarakan secara kekeluargaan," katanya saat mendampingi pasangan Djarot-Sihar di KPU Sumut, Rabu (10/1).

Diketahui sejumlah kader PPP di Sumut melakukan aksi membakar foto Romahurmuziy dan beberapa atribut partai mereka. Mereka menilai dukungan terhadap Djarot-Sihar tidak sesuai dengan aturan partai yang berazaskan Islam.

"Kami bertahan calon kepala daerah yang diusung adalah muslim-muslim. siapapun orangnya tidak perduli yang penting muslim-muslim," kata Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan terkait penolakan tersebut.[rgu]

Kader PPP Tak Akan Memilih Djarot-Sihar di Asahan

Politik  KAMIS, 11 JANUARI 2018 , 18:39:00 WIB | LAPORAN: DENNY SYAFRIZAL
Kader PPP Tak Akan Memilih Djarot-Sihar di Asahan
Foto/RMOLSumut

RMOLSumut. Kader PPP di Kabupaten Asahan kembali menegaskan mereka tidak akan memilih pasangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus. Hal ini mereka sampaikan terkait kisruh internal partai karena kebijakan dari DPP PPP yang memutuskan untuk mengusung pasangan tersebut.

Menurut mereka pengusungan bakal calon pimpinan dari kalangan non muslim membuat mereka sangat kecewa. Sebab, partai berlambang Ka’bah tersebut sejatinya harus tetap mengikuti prinsip partai yakni mengusung bakal calon pemimpin yang beragama Islam.

"Kmi sebagai kader PPP sangat kecewa dengan keputusan ini, padahal kita punya kader yang militant yang mampu untuk ikut dalam pesta demokrasi di Sumut ini," kata Ketua DPC PPP Asahan, Zaharuddin Ginting, Kamis (11/1).

Sikap mereka ini menurut Zaharuddin juga mendukung sikap yang ditunjukkan oleh pengurus di DPW PPP Sumut, dimana Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan juga sudah memastikan mereka akan menolak kebijakan dari DPP PPP mengenai pengusungan pasangan pelangi tersebut.

"Saat ini kami juga sedang meminta petunjuk pimpinan wilayah yang sebagian masih di Jakarta bagaimana kelanjutannya karena bisa dipastikan seluruh kader PPP di Asahan ini tidak memberi dukungan kepada paslon tersebut," tegasnya.

Sementara itu Wakil Sekretaris DPC PPP Asahan Andi Abdul Rahim menambahkan dirinya menolak keras pasangan tersebut karena tidak sesuai dengan prinsip dasar PPP yg berasaskan Islam dan berlambang ka'bah.

"Inti persoalan hari ini kan karena PPP berasaskan Islam dan berlambang ka'bah, seyogianya paslon yg didukung PPP harus muslim-muslim.

Nah,untuk itu agar persoalan ini tidak terjadi lagi disetiap Pilkada, yg notabene nya PPP satu-satunya Partai yg berasakan Islam. Maka untuk muktamar kedepan di Pleno pembahasan AD/ART dirubah saja asas PPP yang sekarang ini berasaskan Islam menjadi berasas Pancasila dan Berlambang Bintang Segilima," pungkasnya.

"Tujuan PPP adalah terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur, sejahtera lahir batin, dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah Ridho Allah Subhanahu Wataala," ia menambahkan.[rgu]
 
Foto Romahurmuziy Dibakar Kader PPP Sumut, Ini Reaksi Pengurus DPP


Akhirnya PPP Koalisi dengan PDIP Usung Djarot-Sihar Sitorus








Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, partainya telah sepakat untuk berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Sumut 2018. Dengan ini, lengkap sudah jumlah kursi untuk pasangan Djarot Saeful Hidayat dan Sihar Sitorus mendaftar ke KPU.
"Kami sudah sampaikan keputusan teman-teman di Sumut bahwa PPP mempertimbangkan prinsip menerima dan memberi dukungan kita untuk melengkapi pasangan Djarot-Sihar di Sumut," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Dia mengaku partainya telah legawa dengan tidak mengajukan kadernya. Menurut dia, ada atau tidaknya kader PPP di Pilkada Sumut 2018 bukan penghalang untuk kedua partai ini bersatu.
"Di satu tempat kami menerima dukungan, di tempat lain memberi dukungan. Tanpa PPP pasangan ini tak bisa maju," ujar dia.
Ditegaskan Arsul, Pilkada Sumut 2018 menjadi dinamika terakhir bagi PPP. Hal ini dikarenakan adanya imbal tawar PPP kepada PDIP di Pilgub Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"PPP dapat posisi cawagub di Jateng, di Jabar juga kita sepakat. Artinya, PDIP tidak ikut dalam koalisi mengusung Ridwan Kamil," dia menutup.
1 dari 2 halaman

Tawarkan 3 Kader


Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku siap mendukung Djarot Saiful Hidayat sebagai cagub di Pilkada Sumatera Utara 2018. Namun, PPP meminta agar PDI Perjuangan menggandeng kadernya sebagai pendamping Djarot di Pilkada Sumut.
"Lazimnya koalisi di mana pun berada, pastinya masing-masing parpol menawarkan kader-kadernya untuk dipasangkan sebagai paslon dan itu lumrah. Jadi, kalau koalisi PPP dengan PDIP, maka kalau gubernurnya PDIP, wakilnya dari PPP," ujar Wakil Sekjen PPP Ahmad Baidowi di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan bahwa PPP telah menawarkan tiga kadernya untuk sebagai cawagub Djarot, yaitu Hasrul Azwar, Fadli Mursal dan Yunizar Lubis. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih mempertahankan Sihar Sitorus menjadi pendampingnya.
"Tetapi Pak Djarot menyampaikan jika PDIP sudah memutuskan Pak Djarot bersama Sihar Sitorus. Ya kita terima informasi tersebut," ucap Baidowi.


Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis tetap pada pendiriannya menolak keputusan dukungan DPP PPP kepada pasangan Dajrot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.




PPP Sumut Belum Satu Suara Dukung Pasangan Djarot-Sihar




Liputan6.com, Medan - Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis tetap pada pendiriannya menolak keputusan dukungan DPP PPP kepada pasangan Dajrot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Bahkan, Yulizar membantah kabar terkait pencopotan dirinya sebagai Ketua DPW PPP Sumut terkait penolakan tersebut.
"Ketum mengatakan saya tidak mundur. Sekjen juga bilang saya tidak dimundurkan. Ngapain pusing," kata Yulizar di kantor DPW PPP Sumut, di Jalan Raden Saleh, Kota Medan, Kamis 11 Januari 2018.
Yulizar menegaskan, sebagai Ketua DPW PPP Sumut, dirinya akan terus memperjuangkan aspirasi umat Islam melalui partai berlambang Kakbah tersebut, dan secara tegas menolak dukungan kepada Djarot-Sihar untuk maju sebagai pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
"Allah sudah tentukan alur kehidupan. Saya masih tegak di sini. Saya adalah Ketua DPW PPP Sumut," ungkap Yulizar.
Sebelumnya, beredar kabar pencopotan Yulizar setelah surat keterangan dengan kop surat DPP PPP beredar. Dalam SK Nomor 1559/KPTS/DPP/I/2018 itu, tertulis jabatan Ketua DPW Sumut diserahkan kepada Ihsan Nahrowi yang juga menjabat Ketua DPP PPP Korwil Sumatera.
Bahkan, di dalam surat itu ada tanda tangan Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy dan Sekjen Arsul Sani. Dalam surat itu, pencopotan Yulizar disebut buntut dari penolakan untuk menjalankan perintah partai dalam mendukung Djarot-Sihar.
Yulizar yang mengklaim mewakili suara DPW PPP Sumut dan seluruh Dewan Perwakilan Cabang (DPC) se-Sumut tetap menginginkan Djarot berpasangan dengan figur muslim. Sesuai asas partai mereka yang menolak mendukung 'Pasangan Pelangi'. Yulizar berkali-kali menegaskan akan tetap dengan sikapnya.
"Kita akan menyurati DPP dan Majelis Syariah DPP untuk datang ke Medan memberikan penjelasan. Sambil menunggu, kami di sini tidak akan menggerakkan mesin partai untuk melakukan pemenangan terhadap Djarot-Sihar," Yulizar menegaskan.
1 dari 2 halaman

Tolak Dukung Djarot-Sihar


Sebelumnya, para kader PPP Sumut menolak dukungan yang diberikan DPP PPP untuk pencalonan Djarot-Sihar pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Penolakan dilakukan dengan membakar gambar Ketua DPP PPP Romahurmuziy, Rabu 10 Januari 2018.
Aksi pembakaran tersebut dilakukan para kader PPP di Kantor DPW PPP Sumut yang terletak di kawasan Jalan Raden Saleh, Kota Medan. Tidak hanya membakar, mereka juga merobek spanduk bergambar Romahurmuziy.
"Di beberapa daerah, pengurus DPC melakukan hal yang sama. Ini bentuk penolakan bersama akibat kekecewaan para kader terhadap keputusan DPP terkait Pilgub Sumut," kata Ketua DPC PPP Langkat, Rahmat Rinaldi, mewakili pengurus seluruh DPC PPP se-Sumut.
Disebutkan, kader PPP Sumut kesal dengan keputusan pimpinan partai. Mereka menegaskan tidak akan membantu pemenangan Djarot-Sihar.
"Yang kami inginkan, cabut dukungan, kita akan pilih pemimpin bukan pasangan pelangi," sebutnya.
Penolakan telah disampaikan oleh Ketua DPW PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis. Yulizar tetap menginginkan Djarot berpasangan dengan figur muslim. Namun, penolakan Yulizar berbuntut pada pencopotan dirinya, yang akhirnya jabatan Ketua DPW Sumut dipegang Ihsan Nahrowi, yang juga menjabat Ketua DPP PPP Korwil Sumatera.
Ihsan bahkan hadir mendampingi Djarot-Sihar mendaftar ke KPU Sumut. Dia membawa SK No 1559/KPTS/DPP/1/2018. Dalam dokumen yang ditandatangani Romahurmuziy itu disebutkan, Ihsan menggantikan Yulizar. Dia juga diberi kuasa untuk melakukan pendaftaran dan menandatangani berkas-berkas dalam pencalonan Djarot-Sihar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar