Presiden Jokowi jadi duta "He for She"
| 1.378 Views
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menjadi salah satu
duta program PBB "He for She" yang mendorong negara-negara di dunia
untuk meningkatkan kesetaraan gender.
"Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri peluncuran konferensi He for She di New York dalam Sidang Umum PBB ke-71," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers mingguan di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Kamis.
Arrmanatha menyampaikan bahwa Wapres akan berada di New York pada 19-29 September untuk menghadiri Sesi Pejabat Tingkat Tinggi Sidang Umum PBB ke-71.
Presiden Jokowi menjadi duta "He for She" dalam program "Impact 10X" bersama pemimpin negara lainnya, antara lain Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven, dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Peluncuran konferensi itu juga akan dihadiri aktris Emma Watson dan aktor Simon Pegg yang ditunjuk sebagai duta kehormatan "He for She" PBB.
Menurut Arrmanatha, sebagai ketua delegasi RI dalam konferensi "He for She", Wapres Jusuf Kalla akan menyampaikan capaian Indonesia dalam meningkatkan kesetaraan gender melalui keterlibatan perempuan di parlemen dan pemerintahan, pengurangan angka kematian ibu, peningkatan akses kesehatan, dan upaya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan bertolak ke New York pada 18 September 2016 setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) di Pulau Margarita, Venezuela.
Fokus pembahasan Sidang Umum PBB ke-71 meliputi isu migrasi dan pengungsi, pemberantasan terorisme, tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan akses kesehatan, dan hak untuk pembangunan.
Sementara itu, Menlu Retno akan menghadiri sekitar 40 pertemuan dan kegiatan di luar agenda Wapres dalam Sidang Umum PBB, antara lain G77 (koalisi negara-negara berkembang di PBB yang bertujuan memajukan kepentinag ekonomi kolektif dan isu-isu lainnya dalam negosiasi di PBB), kelompok Meksiko Indonesia Korea Turki Australia (MIKTA), dan PBB-ASEAN.
"Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri peluncuran konferensi He for She di New York dalam Sidang Umum PBB ke-71," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers mingguan di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Kamis.
Arrmanatha menyampaikan bahwa Wapres akan berada di New York pada 19-29 September untuk menghadiri Sesi Pejabat Tingkat Tinggi Sidang Umum PBB ke-71.
Presiden Jokowi menjadi duta "He for She" dalam program "Impact 10X" bersama pemimpin negara lainnya, antara lain Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven, dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Peluncuran konferensi itu juga akan dihadiri aktris Emma Watson dan aktor Simon Pegg yang ditunjuk sebagai duta kehormatan "He for She" PBB.
Menurut Arrmanatha, sebagai ketua delegasi RI dalam konferensi "He for She", Wapres Jusuf Kalla akan menyampaikan capaian Indonesia dalam meningkatkan kesetaraan gender melalui keterlibatan perempuan di parlemen dan pemerintahan, pengurangan angka kematian ibu, peningkatan akses kesehatan, dan upaya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan bertolak ke New York pada 18 September 2016 setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) di Pulau Margarita, Venezuela.
Fokus pembahasan Sidang Umum PBB ke-71 meliputi isu migrasi dan pengungsi, pemberantasan terorisme, tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan akses kesehatan, dan hak untuk pembangunan.
Sementara itu, Menlu Retno akan menghadiri sekitar 40 pertemuan dan kegiatan di luar agenda Wapres dalam Sidang Umum PBB, antara lain G77 (koalisi negara-negara berkembang di PBB yang bertujuan memajukan kepentinag ekonomi kolektif dan isu-isu lainnya dalam negosiasi di PBB), kelompok Meksiko Indonesia Korea Turki Australia (MIKTA), dan PBB-ASEAN.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
====================================
Wapres harap lembaga penelitian berkontribusi majukan negara
| 1.435 Views
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla berharap agar
lembaga penelitian yang ada di Indonesia dapat berkontribusi untuk
memajukan negara.
"Saat ini banyak masalah strategis negara yang harus kita pikirkan bersama, karena itu saya mengharapkan lembaga penelitian tetap memberikan kontribusi pemikiran bersama dengan seluruh masyarakat dan cendekiawan," katanya ketika menghadiri perayaan ulang tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Ke-45 di Jakarta, Kamis malam.
Pria yang akrab disapa JK ini menilai "wadah para pemikir" itu dapat berkembang apabila produktif dan mampu memberikan kontribusi yang besar kepada bangsanya.
"Hal itu tentu diimbangi dengan independensi dan objektivitas," tambahnya pula.
Selain tetap independen dalam memberikan masukan pada sebuah kebijakan, kini lembaga riset juga dituntut memiliki pemikiran-pemikiran dengan kualitas tinggi serta jaringan luas, kata JK.
Terkait dengan kontribusi lembaga penelitian tersebut, JK berharap CSIS di masa mendatang juga dapat menjadi salah satu lembaga yang berperan tidak hanya untuk negara saja, melainkan untuk kemajuan regional dan bagian dunia lainnya.
Selain Wapres JK, perayaan hari jadi CSIS ke-45 juga dihadiri sejumlah pejabat serta tokoh negara, yakni Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, serta pengusaha dan sekaligus politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno.
"Saat ini banyak masalah strategis negara yang harus kita pikirkan bersama, karena itu saya mengharapkan lembaga penelitian tetap memberikan kontribusi pemikiran bersama dengan seluruh masyarakat dan cendekiawan," katanya ketika menghadiri perayaan ulang tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Ke-45 di Jakarta, Kamis malam.
Pria yang akrab disapa JK ini menilai "wadah para pemikir" itu dapat berkembang apabila produktif dan mampu memberikan kontribusi yang besar kepada bangsanya.
"Hal itu tentu diimbangi dengan independensi dan objektivitas," tambahnya pula.
Selain tetap independen dalam memberikan masukan pada sebuah kebijakan, kini lembaga riset juga dituntut memiliki pemikiran-pemikiran dengan kualitas tinggi serta jaringan luas, kata JK.
Terkait dengan kontribusi lembaga penelitian tersebut, JK berharap CSIS di masa mendatang juga dapat menjadi salah satu lembaga yang berperan tidak hanya untuk negara saja, melainkan untuk kemajuan regional dan bagian dunia lainnya.
Selain Wapres JK, perayaan hari jadi CSIS ke-45 juga dihadiri sejumlah pejabat serta tokoh negara, yakni Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, serta pengusaha dan sekaligus politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar