Selasa, 04 Oktober 2016

SMS Terbuka Hari Ahad/Minggu, 2-10-2016
Dari: 
Mr.Thinker Hasibuan 
Untuk: 
Mr. Presiden Joko Widodo 

Ass.Wr.Wb. 
Kepada Yth.
Bapak Presiden Joko Widodo,
Di Istana Presiden RI Jakarta. 
Hari Ini Ahad/Minggu,2-10-2016 Berdasarkan Berita 
Di Radio El-Shinta Sekitar Pk.11.00 WIB. 
Adalah: "HARI BATIK NASIONAL", 
 Para Pengusaha Batik Di Jawa Tengah Dan Jawa Timur, 
Terutama Di Solo (Daerah Asal Dan Tempat Kelahiran 
Presiden Joko Widodo), Pekalongan,Dan Madiun, 
Menghimbau Kepada Bapak Presiden Joko Widodo 
Agar Mensosialisasikan Batik Di Dunia Internasional 
Yang Mana Batik Itu Sudah Diakui Oleh:
Organisasi Internasional Dari "UN"/"PBB", Ya'ni: 
"UNISCO". 

Maka Mr.Thinker Hasibuan Kata Rayyan Berkata: 
"THINKER FOR SOLUTION", 
"SOLUTION FOR THE NATION AND STATE" / 
"PEMIKIR UNTUK SOLUSI", 
"SOLUSI UNTUK BANGSA DAN NEGARA". 

"Na'am ..., Yes ..., Ya ..., 
Pemerintah Joko Widodo Harus Mendukung 
Seluruh Aktifitas Anak Bangsa, 
Terutama Yang Mengangkat Nama Baik Indonesia 
Di Dunia Internasional". 

(Written By: Ust.H.Rayyan Syahrial Hasibuan 
Si Mr.Thinker Hasibuan) 
"RELIGIOUS THINKER, THE NATION AND STATE" / 
"PEMIKIR AGAMA, BANGSA DAN NEGARA". 
 HP. Private Number: 
0812 1545 2500 

E-mail: 
rayyan.syahrial@gmail.com

Website/Blog: 
ust-rayyan.blogspot.co.id 
www.ust-rayyan.blogspot.com
http://ust-rayyan.blogspot.com 

VIVALIFE

Ketika Batik Kebumen Jadi Perhatian Kerajaan Thailand

Semua daerah memiliki keistimewaan pada batiknya masing-masing. 

Ketika Batik Kebumen Jadi Perhatian Kerajaan Thailand
Kegiatan membatik di Museum Nasional (Viva.co.id/Linda Hasibuan)
 
VIVA.co.id – Batik merupakan sebuah pusaka atau warisan budaya yang patut dilestarikan. Hampir setiap daerah memiliki ragam batik yang mempesona dengan filosofinya masing-masing.
Bila dihitung jumlah batik tidaklah sedikit, sebab perkembangan zaman membuat batik selalu berinovasi. Namun ada salah satu jenis batik dari Kebumen yang memikat kerajaan Thailand, yakni batik sirikit.
"Jenis batik tentunya ada ribuan tidak bisa disebutkan karena banyak yang baru. Contohnya saja Kebumen, di situ ada nama batik sirikit sampai kerajaan Thailand mempelajari itu," ujar Laretna T. Adishakti, Dewan Pakar Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, saat ditemui VIVA.co.id di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 3 Oktober 2016.
Laretna mengatakan bahwa kesamaan nama Sirikit dengan permaisuri Kerajaan Thailand pada waktu itu mengundang rasa penasaran Kerajaan Thailand yang ingin melihat langsung batik tersebut. Sehingga mereka mengirimkan utusan ke Indonesia.
Saat mereka balik ke negaranya banyak yang meniru dan diterima dengan baik. Motif pada batik tersebut memiliki aksen, seperti garis-garis dan bunga. Kendati demikian, semua daerah memiliki keistimewaan pada batiknya masing-masing.
Sementara, untuk harga tertinggi, Batik Pekalongan masih unggul. Harga batik Pekalongan mencapai sekitar Rp30 juta karena memiliki tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya dengan motifnya yang kecil-kecil.
"Batik termahal yang saya pernah tanyakan adalah batik Pekalongan kira-kira harganya mencapai Rp30 juta. Dikatakan mahal karena dilihat dari tingkat kesulitan dan motifnya yang kecil jadi harus membuatnya dengan hati-hati," katanya.

Museum Batik Pekalongan






NASIONAL 

Peringati Hari Batik, Ribuan Layang-layang Hiasi Langit Solo 

Layang-layang yang sudah dibatik selanjutnya diterbangkan ke udara. 

Peringati Hari Batik, Ribuan Layang-layang Hiasi Langit Solo
Peringatan hari batik di Solo (viva.co.id/Fajar Sodiq)

VIVA.co.id – Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Batik yang jatuh pada hari ini, Minggu 2 Oktober 2016. Salah satunya seperti yang dilakukan di Solo dengan membatik layang-layang.
Kegiatan membatik layang-layang merupakan bagian dari acara 'Laweyan Membatik Langit'. Artinya, layang-layang yang sudah dibatik selanjutnya diterbangkan ke udara.
Ketua panitia ‘Laweyan Membatik Langit’, Herwin Nugroho mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memperingati Hari Batik. Salah satu kegiatannya adalah membatik diatas layang-layang.
"Kegiatan tersebut diikuti oleh para siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA di seluruh Kecamatan Laweyan," kata dia.
Selanjutnya Herwin menambahkan, sekitar 1.100 siswa tersebut sebelumnya mengikuti workshop membatik di masing-masing sekolahnya sebelum mendekati peringatan hari batik. Mereka membatik dengan media alas berupa layang-layang.
"Ada lima motif batik pilihan yang harus digambar di layang-layang, yaitu, lar, truntum, ceplok, parang dan kawung. Dengan cara seperti ini maka para siswa akan mengenal motif-motif batik sejak dini," jelasnya.
Kegiatan untuk ‘Laweyan Membatik Langit’ alias menerbangkan layang-layang bermotif batik, dikatakan dia tidak dilakukan di satu titik, namun ada di beberapa titik. Selain para siswa acara ini juga diikuti oleh masyarakat umum dan para maestro batik di wilayah Kecamatan Laweyan.
"Titik untuk menerbangkan layang-layang itu ada di halaman Restoran Diamong, Makorem, Makodim, Lapangan Njegon Pajang, Lapangan Jajar, Lapangan Kota Barat dan lainnya," ucapnya.
Selain menerbangkan layang-layang, dalam acara tersebut juga dilakukan kegiatan membatik di atas kain sepanjang sekitar 10 meter. Membatik di atas kain tersebut dilakukan oleh para tamu undangan dan para pembatik profesional. (asp)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar