Jumat, 06 September 2019

Presiden Jokowi Meresmikan Pabrik Mobil ESEMKA, Boyolali

Presiden Jokowi Meresmikan Pabrik Mobil ESEMKA, Boyolali


Jokowi Jajal Mobil Esemka Bima Saat Peresmian


Meski Murni Buatan Anak Bangsa, Pihak Esemka Tak Mau Sandang sebagai Mobil 



Perkembangan Mobil Esemka Sampai Resmikan Pabrik di Boyolali 

 

CNN Indonesia | Jumat, 06/09/2019 20:22 WIB
Peresmian pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9). (Foto: CNN Indonesia/Sri hartono)


Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan mobil Esemka mengalami pasang surut hingga akhirnya meresmikan pabriknya yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah. Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya mengatakan bahwa Esemka bukan mobil nasional.

Keseriusan SMK di Indonesia terungkap beberapa waktu di saat Eddy muncul ke publik pada Agustus 2019. Saat itu Ia mengungkap rencana bisnis Esemka di Tanah Air.

Kehadiran Eddy sendiri tentu menuai tanya, sebab selama ini memang tidak ada satupun pihak yang terang-terangan mengaku sebagai pemilik Esemka di Indonesia. Tak lama setelah itu SMK meresmikan pabrik perdana.

Berikut rekam jejak Esemka selama belasan tahun berdasarkan rangkuman CNNIndonesia.com. (ryh/mik)



1 dari 6

BERIKUTNYA Awal Esemka Dibuat 


Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini (6/9/2019) mengunjungi pabrik mobil Esemka di Jawa Tengah. Kunjungan itu sekaligus untuk menyaksikan proses peluncuran perdana mobil Esemka.

Mobil pertama yang diluncurkan merupakan jenis pick up bernama Esemka Bima. Mobil ini memiliki kelir putih pada bagian bodi dan hitam pada grille depan.


Nah, penasaran seperti apa mobil Esemka? Berikut fakta-fakta yang dirangkum detikOto:
1. Spesifikasi
Mobil Esemka dibekali mesin 1.2 L E-power 14 DOHC dengan daya maksimum setara 72 kW dan torsi maksimum 119 Nm. Kemudian, secara dimensi Esemka memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.645 mm, tinggi 1.890 mm serta boks ukuran 2.750 mm x 1.600 mm x 460 mm.
2. Harga
Mobil Esemka dijual dengan harga Rp 95 juta off the road. Ia pun yakin, mobil bisa laris mais di pasaran.
3. Bakal Ada 4 Tipe Mobil
PT Solo Manufaktur Kreasi akan meluncurkan empat tipe mobil Esemka. Hal ini sesuai dengan Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian.
4. Bukan Mobil Nasional
Belakangan ramai isu yang mengatakan mobil Esemka merupakan mobil nasional. Namun, Presiden Direktur Mobil Esemka membantah dan mengatakan bahwa Esemka murni dari perusahaan swasta.
5. Pesaing Esemka
Daihatsu Gran Max disebut-sebut menjadi pesaing dari mobil Esemka. Mobil ini ditawar dengan mesin 1.300 cc dan 1.500 cc seharga masing-masing Rp 132 juta hingga Rp 165 juta.



================================



Asteroid Raksasa 2019 GT3 Dekati Bumi pada Jumat 6 September

Ilustrasi asteroid nasa. foto/istockphoto
Ilustrasi asteroid nasa. foto/istockphoto
Oleh: Dipna Videlia Putsanra - 6 September 2019
Dibaca Normal 1 menit



NASA melacak asteroid raksasa 2019 GT3 mendekati Bumi pada Jumat (6/9/2019) sekitar pukul 12.30 ET.
tirto.id - Asteroid raksasa 2019 GT3 mendekati Bumi pada Jumat (6/9/2019) sekitar pukul 12.21 am EDT atau pukul 11.21 WIB. Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) milik NASA, asteroid ini bergerak dengan kecepatan 30.500 mil per jam dan panjang sekitar 1.247 kaki atau sekitar 380 ribu meter.

CNEOS meramalkan, 2019 GT3 akan mendekati Bumi pada 6 September pukul 12.21 am EDT. Selama waktu tersebut, 2019 GT3 berada di sekitar 0,04996 unit astronomi atau sekitar 4,6 juta mil dari pusat planet.

Mashable India mewartakan, asteroid ini diklasifikasikan sebagai Near-Earth Object (Objek Dekat-Bumi) oleh CNEOS. Asteroid ini berada dalam kategori Berpotensi Berbahaya karena lebih besar dari 460 kaki, bukan karena akan bertabrakan dengan Bumi.

Asteroid saat ini berada di jalur yang dapat dihindari dan dilacak oleh CNEOS. 2019 GT3 pertama kali terdeteksi pada 3 April tahun ini dan berdiameter hampir 1.214 kaki, menjadikannya salah satu asteroid terbesar yang melewati Bumi.

Sepanjang jalurnya mengelilingi Matahari, pendekatan terdekatnya adalah 0,04996 unit astronomi (AU) sekitar 30.500 mph.



Asteroid itu diperkirakan akan kembali di sekitar Bumi pada 20 Juni 2030 sekitar 0,09599 AU jauhnya. Asteroid ini diklasifikasikan NASA sebagai asteroid Apollo karena Asteroid Dekat-Bumi dengan orbit yang sangat lebar memiliki jarak perihelion kurang dari 1,017 AU, dan sumbu semi-mayor lebih besar dari 1 AU.

Selain 2019 GT3, European Space Agency (ESA) memprediksi sebuah asteroid sebesar lapangan bola akan lewat cukup dekat dengan Bumi pada 9 September mendatang. Namun, menurut ESA asteroid ini tidak akan menyebabkan kerusakan pada Bumi.

Asteroid yang dinamai 2006 QV89 ini adalah salah satu dari 870 objek yang masuk dalam daftar risiko ESA, yang masuk dalam "semua objek yang probabilitas dampaknya terdeteksi nol", demikian sebagaimana dikutip USA Today.

Asteroid tersebut berada di peringkat keempat dalam daftar risiko yang akan berdampak pada Bumi. Daftar risiko ESA disusun berdasarkan peringkat skala Palermo, yang mengukur potensi dampak.

Nilai 2006 QV89 berdasarkan skala Palermo adalah -3,63. Menurut Center for Near Earth Object Studies milik NASA, "nilai kurang dari -2 berarti tidak menimbulkan konsekuensi yang berarti".

Asteroid yang berdiameter sekitar 131 kaki, atau 30 kaki lebih kecil dari lebar lapangan sepakbola ini, menurut tabel dampak ESA memiliki peluang 0,0014 persen untuk menabrak bumi pada 9 September 2019.

NASA mendefinisikan asteroid yang masuk dalam Near-Earth Asteroids (NEA) jika mencapai jarak 120,8 juta mil dari Bumi. Asteroid 2006 QV89 pertama kali diamati Catalina Sky Observatory di Arizona pada 2006.

Baca juga artikel terkait NASA atau tulisan menarik lainnya Dipna Videlia Putsanra
(tirto.id - Sosial Budaya)
Asteroid Raksasa 2019 GT3 Dekati Bumi pada Jumat 6 September Ilustrasi asteroid nasa. foto/istockphoto Ilustrasi asteroid nasa. foto/istockphoto Oleh: Dipna Videlia Putsanra - 6 September 2019 Dibaca Normal 1 menit NASA melacak asteroid raksasa 2019 GT3 mendekati Bumi pada Jumat (6/9/2019) sekitar pukul 12.30 ET. tirto.id - Asteroid raksasa 2019 GT3 mendekati Bumi pada Jumat (6/9/2019) sekitar pukul 12.21 am EDT atau pukul 11.21 WIB. Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) milik NASA, asteroid ini bergerak dengan kecepatan 30.500 mil per jam dan panjang sekitar 1.247 kaki atau sekitar 380 ribu meter. CNEOS meramalkan, 2019 GT3 akan mendekati Bumi pada 6 September pukul 12.21 am EDT. Selama waktu tersebut, 2019 GT3 berada di sekitar 0,04996 unit astronomi atau sekitar 4,6 juta mil dari pusat planet. Mashable India mewartakan, asteroid ini diklasifikasikan sebagai Near-Earth Object (Objek Dekat-Bumi) oleh CNEOS. Asteroid ini berada dalam kategori Berpotensi Berbahaya karena lebih besar dari 460 kaki, bukan karena akan bertabrakan dengan Bumi. Asteroid saat ini berada di jalur yang dapat dihindari dan dilacak oleh CNEOS. 2019 GT3 pertama kali terdeteksi pada 3 April tahun ini dan berdiameter hampir 1.214 kaki, menjadikannya salah satu asteroid terbesar yang melewati Bumi. Sepanjang jalurnya mengelilingi Matahari, pendekatan terdekatnya adalah 0,04996 unit astronomi (AU) sekitar 30.500 mph. Asteroid itu diperkirakan akan kembali di sekitar Bumi pada 20 Juni 2030 sekitar 0,09599 AU jauhnya. Asteroid ini diklasifikasikan NASA sebagai asteroid Apollo karena Asteroid Dekat-Bumi dengan orbit yang sangat lebar memiliki jarak perihelion kurang dari 1,017 AU, dan sumbu semi-mayor lebih besar dari 1 AU. Selain 2019 GT3, European Space Agency (ESA) memprediksi sebuah asteroid sebesar lapangan bola akan lewat cukup dekat dengan Bumi pada 9 September mendatang. Namun, menurut ESA asteroid ini tidak akan menyebabkan kerusakan pada Bumi. Asteroid yang dinamai 2006 QV89 ini adalah salah satu dari 870 objek yang masuk dalam daftar risiko ESA, yang masuk dalam "semua objek yang probabilitas dampaknya terdeteksi nol", demikian sebagaimana dikutip USA Today. Asteroid tersebut berada di peringkat keempat dalam daftar risiko yang akan berdampak pada Bumi. Daftar risiko ESA disusun berdasarkan peringkat skala Palermo, yang mengukur potensi dampak. Nilai 2006 QV89 berdasarkan skala Palermo adalah -3,63. Menurut Center for Near Earth Object Studies milik NASA, "nilai kurang dari -2 berarti tidak menimbulkan konsekuensi yang berarti". Asteroid yang berdiameter sekitar 131 kaki, atau 30 kaki lebih kecil dari lebar lapangan sepakbola ini, menurut tabel dampak ESA memiliki peluang 0,0014 persen untuk menabrak bumi pada 9 September 2019. NASA mendefinisikan asteroid yang masuk dalam Near-Earth Asteroids (NEA) jika mencapai jarak 120,8 juta mil dari Bumi. Asteroid 2006 QV89 pertama kali diamati Catalina Sky Observatory di Arizona pada 2006. Baca juga: Asteroid 2006 QV89 Diprediksi Dekati Bumi pada 9 September Apakah Asteroid 2006 QV89 Akan Menabrak Bumi pada 9 September? Baca juga artikel terkait NASA atau tulisan menarik lainnya Dipna Videlia Putsanra (tirto.id - Sosial Budaya)

Baca selengkapnya di artikel "Asteroid Raksasa 2019 GT3 Dekati Bumi pada Jumat 6 September", https://tirto.id/ehCw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar