Minggu, 17 Januari 2016

Bunyi Sumpah Malcolm Turnbull ketika dilantik sebagai PM baru Australia

CANBERA - Mantan Menteri Komunikasi Australia Malcom Turnbull telah resmi menjadi Perdana Menteri (PM) baru Australia. Turnbull telah mengucap sumpah untuk menjadi pemimpin baru Negeri Kanguru tersebut. 

"Saya Malcolm Bligh Turnbull, bersumpah bahwa saya akan dengan baik dan benar-benar melayani rakyat Australia di kantor Perdana Menteri dan bahwa saya akan setia dan loyal kepada Ratu Elizabeth II, Ratu Australia, semoga Tuhan membantu saya menjalankan ini," ucap Turnbull saat diambil sumpahnya sebagai PM Australia.

Seperti dilansir ABC pada Selasa (15/9/2015), Turnbull adalah PM Australia ke-29 dalam sejarah negara tersebut, dan menjadi PM kelima yang memimpin Australia dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.

Dirinya menjadi PM Australia setelah mengalahkan Tony Abbott dalam pemilihan ketua Partai Liberal, kemarin. Di Australia, siapapun yang menjadi pemimpin partai penguasa, dimana saat ini yang menjadi partai penguasa adalah Partai Liberal, berhak menjadi PM Australia.

Miliarder Australia itu mengalahkan Abbott dengan angka yang cukup telak, dimana Turbull mendapatkan 55 persen suara, sedangkan Abbott mendapatkan 45 persen suara. Sikap gegabah Abbott dinilai menjadi penyebab kekalahan pria yang kerap memancing ketegangan dengan Indonesia itu.



Image copyrightEPA
Image captionMalcolm Turnbull (berdiri) diambil sumpahnya sebagai PM AUstralia yang baru oleh Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove

Malcolm Turnbull diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri baru Australia, sesudah Tony Abbott digulingkan melalui mekanisme perlawanan kepemimpinan Partai Liberal yang berkuasa.
Abbot mengatakan hari Selasa (15/09), bahwa penyingkirannya merupakan hal yang "berat," namun berjanji untuk "membuat perubahan ini berlangsung selancar yang saya bisa."
Menyongsong pelantikannya sebagai PM, Turnbull mengatakan bahwa "ini saat paling membangkitkan semangat bagi saya sebagai orang Australia."
Turnnbull, menteri komunikasi di bawah pemerintahan Abbott, merupakan PM Australia keempat sejak 2013.
"Saya dipenuhi dengan optimisme dan kita akan merancang pekan-pekan ke depan dan bulan-bulan mendatang dengan dasar ini yang akan menjamin kesejahteraan kita di tahun-tahun mendatang," katanya kepada wartawan.
Tony Abbot akhirnya berbicara kepada publik Selasa (15/09) pagi, mengatakan bahwa pemerintahannya tidak sempurna namun juga penuh dengan pencapaian.
"Merupakan hal yang berat. Namun sekali kita ikut dalam permainan maka kita menerima aturannya juga," katanya kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu ia juga menyentil sejumlah anggota partai yang membocorkan berbagai hal kepada media, dan melancarkan "pembunuhan karakter" secara anonim.
Ia tak menyebutkan apakah masih akan berada di parlemen atau sepenuhnya mundur dari politik.
PM baru Australia, Malcolm Turnbull diagendakan mengumumkan kabinetnya pekan ini juga, dengan sebagian anggota kabinet Tony Abbot diperkirakan tetap bertahan, termasuk Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang mendukung Turnbull dalam melengserkan Abbot.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar