Jumat, 27 Juli 2018

Media Australia Soroti Masjid di Jakarta dan "Penularan" ISIS


views: 52.812


Media Australia Soroti Masjid di Jakarta dan Penularan ISIS
Budi Waluyo (paling kanan) yang pernah mendukung ISIS berpose dengan para jemaah di Masjid Al-Fataa. | (SMH/Tom Allard)

A+ A-
JAKARTA - Media Australia, Sydney Morning Herald, pada Sabtu (8/8/2015), melansir laporan panjang soal keberadaan sebuah masjid di Jakarta dan fenomena “penularan” ISIS di Indonesia. Masjid yang diulas itu adalah Masjid Al-Fataa di kawasan Menteng, Jakarta.

Dalam laporan awal, ditulis bahwa masjid itu dulunya bekas bangunan kolonial Belanda. Namun, diubah menjadi tempat ibadah pada tahun 1950-an. Masjid bercat hijau itu berdiri di dekat restoran dan kios.

Sekitar ratusan meter dari kawasan itu berdiri Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS). Media Australia yang tergabung dalam jaringan Fairfax Media itu bahkan mengungkap rahasia mengejutkan di masjid tersebut. Yakni, selain berlokasi di jantung geografis elite pemerintahan Indonesia juga jadi pusat rekrutmen untuk kelompok Negara Islam (IS) atau dikenal sebagai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Fairfax Media bahkan memperoleh rekaman video eksklusif dari analis terorisme Indonesia dan pembuat ilm dokumenter Noor Huda Ismail. Video itu menunukkan sekelompok anak muda Indonesia di Al-Fataa bersumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al- Baghdadi.

Menurut laporan media itu, sumpah setia tersebut dipimpin mantan pemuja Abu Bakar Ba’ashir, Fauzan al-Anshori. Para pemuda itu bersumpah setia kepada Sheikh Ibrahim bin Awad bin Ibrahim al-Husseini al-Quraisy, nama resmi dari Baghdadi.

Dibantah

Sementara itu, seorang pengurus masjid, Farihin, mengatakan kepada Fairfax Media, bahwa pihaknya tidak mendukung ISIS atau juga dikenal sebagai ISIL. Tapi, dia mengakui bahwa spanduk pro-ISIS pernah dipajang di luar masjid sampai akhirnya pemerintah memaksa para pengurus masjid menurunkannya.

”Siapa pun bisa datang ke sini selama ritual mereka sesuai dengan syariah,” katanya, ketika ditanya apakah orang-orang pro-ISIS dibiarkan masuk ke masjid itu. ”Kegiatan mereka hanya respons terhadap apa yang terjadi di Timur Tengah,” katanya lagi.

Farihin juga menyangkal bahwa perekrutan ISIS terjadi di Al-Fataa.

Sedangkan relawan Indonesia yang pernah mendukung ISIS, Budi Waluyo, menjelaskan soal fenomena ketertarikan orang-orang dengan ISIS.  ”Begitu banyak orang yang tertarik ISIS sejak ‘kekhalifahan’ diproklamirkan oleh Sheikh al-Baghdadi (pada bulan Juni tahun lalu),” katanya.

“Mereka ingin tahu dan datang untuk mendengarkan. Mereka memiliki berbagai tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang Alquran,” katanya lagi.
(mas)


Farihin K, anggota ormas Menteng 58, 


Hasil gambar untuk struktur organisasi forum syuhada indonesia


Hasil gambar untuk struktur organisasi forum syuhada indonesia


Hasil gambar untuk struktur organisasi forum syuhada indonesia 

 Image result for foto menteng raya58

 
 Anggota FKAAI pimpinan Bapak Farikin

 Bhabinkamtibmas Kelurahan Kebonsirih Polsek Metro Menteng Restro Jakarta Pusat Aiptu Slamet Riyanto melaksanakan sambang warga sosialisai warga Menteng Raya Jl. Menteng Raya no. 58 Rt. 001/ 009 Kebonsirih Menteng Jakarta Pusat FKAAI(Forum Komunikasi Alumni Afganistan Indonesia).

 Image result for foto menteng raya58


Image result for foto menteng raya58

FSI dan FUI : Perppu Ormas Merupakan Suatu Kemunduran, Disarankan Untuk Ditinjau Kembali

736
BERBAGI
Jakarta.- Forum Syuhada Indonesia (FSI) bersama Forum Umat Islam (FUI) menggelar acara Tasyakuran dan Halal Bihalal di Menteng Raya 58, Jakarta Pusat.
Panglima FSI Diko Nugroho dan Sekjend FUI Al-Khathath Kedua tokoh umat Islam tersebut yang dituduhkan Makar dalam melakukan aksi 313, kini telah ditangguhkan penahanannya.
Selain kedua tokoh tersebut yang terduga Makar, tampak hadir Andre Said dan Irwansyah yang juga pada aksi 313 tertangkap dugaan Makar dan ditangguhkan bersama.
Mereka ditangkap sebelum aksi 313 berlangsung. Oleh polisi dia disangkakan Pasal 107 KUHP juncto Pasal 110 KUHP tentang Pemufakatan Makar.
Al-Khathath menjelaskan saat ditangguhkan dirinya, “soal penangguhan tidak dijelaskan sampai kapan batas waktunya. Saya juga diwajibkan lapor pada hari Senin dan Kamis, sampai saat ini saya melakukan wajib lapor selain itu juga saya sekaligus mejenguk teman-teman yang sampai saat ini masih ditahan. Banyak juga disana teman-teman saya yang berada di Blok A juga Blok B, baik di Mako Brimob dan di Rutan Narkoba, sebab sewaktu saya ditahan banyak mendapatkan teman baru,” kata Al-Khathath saat menghadiri acara Tasyakuran dan Halal Bihalal di Markas Besar FSI, Menteng Raya 58, Jakarta Pusat, Sabtu (22/07/17).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar