Fauzie Hasibuan Jadi Ketum PERADI 2015-2020
 James Purba dan Fredrich Yunadi berada di urutan kedua dan ketiga.
  Fauzie Yusuf Hasibuan saat memberikan keterangan pers usai terpilih 
menjadi Ketua Umum DPN PERADI di Munas Pekanbaru, Sabtu (13/6). Foto: 
RES. 
   BERITA TERKAIT
  
 Advokat Fauzie Yusuf Hasibuan terpilih sebagai Ketua Umum Dewan 
Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) periode 
2015-2020 dalam Musyawarah Nasional (Munas) II lanjutan di Pekanbaru, 
Sabtu (13/6).
 Ketua Steering Committee Munas Achiel Suyanto mengatakan bahwa Fauzie 
mengungguli dua calon Ketum DPN PERADI lainnya, James Purba dan Fredrich
 Yunadi. Hasil rekapitulasi suara, Fauzie meraih 301 suara, James meraih
 120 suara, Fredrich meraih 38 suara dan 42 suara dinyatakan abstain.
 Selain mengumumkan hasil rekapitulasi, Achiel juga meminta persetujuan 
para peserta Munas agar menyerahkan agenda Munas untuk mengamandemen 
Anggaran Dasar diserahkan ke pengurus DPN PERADI yang baru. “Bagaimana 
setuju?” tanya Achiel yang kemudian dijawab oleh para peserta.
 Selain itu, Ketum DPN PERADI 2010-2015 Otto Hasibuan tetap dinyatakan 
menjalankan urusan administrasi selama serah terima jabatan belum 
dilakukan.
 Berdasarkan pantauan hukumonline, pengumuman Munas ini 
berlangsung sangat ketat. Pengumuman dilangsungkan di sebuah ruangan 
yang berada di lantai 8 Hotel Labersa, Pekanbaru, tempat penyelenggaraan
 Munas. Ballroom Hotel tak jadi digunakan karena suasana masih dinilai 
tidak kondusif.
 Sejumlah wartawan bahkan sempat tertahan oleh pihak keamanan, para pria
 berbadan tegap. Peserta yang hadir dalam pengumuman ini berjumlah 
puluhan orang. Ketum DPN PERADI periode 2010-2015 Otto Hasibuan yang 
sebelumnya tidak terlihat pun akhirnya muncul ke hadapan wartawan.
 Fauzie Yusuf Hasibuan menyatakan siap mengemban amanat ini dan akan 
terus memperjuangkan eksistensi sebagai organ negara yang dijamin oleh 
konstitusi. “Peran PERADI harus bisa hadir untuk bekerja sama dengan 
penegak hukum lainnya,” ujar Fauzie.
 Lebih lanjut, Fauzie yang akan menunjuk Thomas Tampubolon sebagai 
Sekretaris Jenderal PERADI 2015-2020 mengatakan akan memperjuangkan visi
 misi yang sudah disampaikannya ketika kampanye. “Visi kami adalah 
sesuai tujuan UU Advokat, meningkatkan kualitas advokat untuk 
kepentingan masyarakat,” ujarnya.
 Fauzie juga menyatakan agar segera membangun rekonsiliasi dengan pihak-pihak yang berseberangan dengan kubunya.
 Selain itu, ia juga menyesalkan dengan acara Munas yang tidak bisa 
berlangsung sebagaimana mestinya sesuai jadwal. Padahal, lanjutnya, 
pihak panitia sudah sejak jauh-jauh hari memberitahukan ke pihak 
kepolisian, tetapi tetap terjadi kericuhan dari pihak yang menolak 
Munas. “Ini merupakan sebuah penghinaan bagi kami, khususnya para 
advokat,” ujarnya. 
 Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Munas PERADI di Pekanbaru memang sempat ricuh.
 Sejumlah massa advokat yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas DPC PERADI 
Pekanbaru Robin Hutagalung sempat mencoba merangsek ke area Munas dan 
bentrok dengan petugas keamanaan. Robin cs ingin membubarkan Munas 
karena dinilai tidak mendapat izin dan rekomendasi dari pihak 
kepolisian.
 Oleh karena situasi yang darurat, maka rapat pleno digelar secara 
rahasia. Rapat ini memutuskan bahwa pemungutan suara dilakukan dengan 
cara dari kamar ke kamar para peserta Munas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar