PROGRAM JANGKA PENDEK & PANJANG
PUTERA DAERAH SUMUT
CALON GUBERNUR THINKER / PEMIKIR,
PEDULI DAN PEMBANTU RAKYAT SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 – 2023:
UST. H. RAYYAN SYAHRIAL HASIBUAN
1. Selalu
membuka lapangan pekerjaan walaupun “TANPA
IJAZAH SEKOLAH DAN CACAT FISIK (TIDAK CACAT FISIK TOTAL), SERTA SYARAT PEKERJA: HARUS KTP SUMUT”, mulai dari:
Pengelolaan Tukang Semir Sepatu, Parkiran, Ojek, Mobil Angkutan, Taxi Mini,
Rental Mobil, Mobil Antar Jemput Sekolah, Bis Sekolah Persatu Jalur (Gratis),
Penitipan Anak Pekerja PNS / Swasta, Pemotongan Hewan Sapi, Kambing, Ayam / Bebek
Ber-Syariah Islamiyah, Memperindah Tempat Wisata Danau Toba, Dll, Sehingga
Lebih Indah Dari Tempat Wisata Bali Dan Mengundang Banyak Wisatawan Asing Yang
Menghasilkan Pemasukan Devisa Negara Dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
Sumatera Utara, Juga Membuka Tempat Wisata Lainnya, Dll Usaha Untuk
Kesejahterahan Rakyat SumUt (Sumatera Utara).
2. Sesuai Dengan
Motto Perjuangan CaGub. Diatas: “Menuju Perubahan Sumatera Utara Tahun 2018-2023”,
“MARI ... KITA BANGUN SUMATERA UTARA”
>>> Menjadikan Propinsi Sumatera Utara Adalah:
-Propinsi Pusat Pelajar Internasional,
-Pusat Pertanian, Perkebunan, Industri, Perdagangan Internasional,
-Pusat Export – Import Dan Pusat
Bisnis Internasional,
-Serta Free Port (Pelabuhan Bebas) Internasional.
3. Pasar /
Kuliner “Janda Armalah” /
“Janda Yang Ditinggal Mati Suami”,
Disertai
Dengan: “Taman Mini Mainan Anak” / “TAMIMA”.
4.
“MONAS TWO” /
“Monumen Nasional Ke-Dua”,
Disertai Dengan: “Hutan Lindung Mini” / “HLM”
(Melindungi Binatang Peliharaan Dan Tidak Berbahaya, Seperti: Burung-burung
Indah Dan Bersuara Merdu, Ikan Hias, Kucing Eropa, Kelinci, Ayam Merak, Dll).
5. Pabrik-pabrik
Industri, Mall, Super Market, Grosir GubSU (Harga Grosir Dijual Dengan Harga
Eceran / Satuan, Dengan Syarat: Pakai “Kartu Grosir GubSU” / “KGGubSU” Tahun
2018 – 2023 Masa Berlaku 5 Tahun, Dapat Diperpanjang Kalau GubSU-nya Juga:
Ust.H.Rayyan Syahrial Hasibuan.
6. Pengelolaan
Laut Untuk BUMD SumUt Dan Pembagian
Hasil Laut (Ikan Gratis) Bagi Yang Mempunyai: “Kartu Bantuan GubSU” / “KBGubSU”.
7. Pengelolaan
Bumi (Pertanian, Perkebunan, Dll) Dan Juga Ada Pembagian Sembako Bagi Yang Mempunyai:
“Kartu Bantuan GubSU” / “KBGubSU”.
8. Pengelolaan
Isi Bumi (Hasil Tambang) Untuk BUMD SumUt, Sehingga Uang Kesra Bertambah.
9. Pemberdayaan
Desa (Bangun Negeri): Bantuan GubSu Dari Uang Kesra (Kesejahterahan Rakyat)
Untuk Pertanian, Perkebunan Rakyat SumUt, Irigasi, Bendungan, Jalan Pedalaman
Pedesaan, Dll.
10. Rumah Masa
Depan (Cicilan Tanpa Uang Muka), Diusahakan Cicilan Kecil (Rp500.000,- / Bulan).
11. Trans Kereta SumUt: Dari Medan Ke Perbatasan Riau, SumBar & Medan Ke Perbatasan Aceh.
12. Trans Bus Way
SumUt, Trans Pedesaan, Trans Laut SumUt, Dll Transportasi.
13. Sampai Ke
Universitas Internasional (Diusahakan Univ. Arab Bea Siswa, Buka Cabang Di Sumatera Utara).
Nasional / Pendidikan /
Senin, 10/04/2017 08:30 WIB
==========================================
Nasional / Pendidikan /
Rektor Universitas Imam Arab Saudi Meresmikan Pembangunan Kampus LIPIA
JAKARTA_DAKTACOM: Rektor Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud
Al-Islamiyah, Prof. Sulaiman Abul Khail meresmikan dimulainya
pembangunan gedung serbaguna sekaligus kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan
Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, Ahad, 9 April 2017.
Acara peresmian tersebut berlangsung mulai pukul 20.00 WIB dan dihadiri
oleh sejumlah tokoh, antara lain: Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan
RI Dr. Hidayat Nurwahid, Duta Besar Arab Saudi H.E. Usamah Muhammad Al
Syu’aiby dan staf khusus Menrisetdikti, Abdul Wahid Maktub.
Dalam sambutannya, Prof. Sulaiman Abal Khail menyatakan bahwa hubungan
persaudaraan antara Arab Saudi dan Indonesia berakar dari hubungan
sejarah yang sangat kuat, dibangun di atas prinsip dan pondasi yang kuat
dan kokoh, serta diikat oleh cinta, persatuan dan kerja demi kemajuan
Islam.
“Yang Mulia Khadimul Haramain Asy Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz
menaruh perhatian sangat besar kepada Republik Indonesia, sesuai dengan
prinsip Arab Saudi dalam membangun hubungan strategis bersama
negara-negara sahabat. Karena itu, kunjungan beliau baru-baru ini ke
Indonesia, mempunyai banyak tujuan dan makna,” jelas Abal Khail yang
juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama Arab Saudi ini.
Abal Khail menambahkan, bahwa seluruh lembaga pendidikan Arab Saudi
menentang terorisme, radikalisme dan ekstrimisme, dan segala hal yang
dapat mengganggu keamanan bangsa dan negara manapun.
Karena itulah, Universitas Imam yang merupakan induk LIPIA, memberikan
contoh lembaga pendidikan yang dapat menjadi teladan di Indonesia, yaitu
LIPIA.
“Berbagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Universitas
Imam mendapatkan perhatian besar di hati saudara kami bangsa Indonesia.
Karena itu, Universitas Imam bekerja sesuai dengan visi 2030 dalam
menyebarkan ilmu pengetahuan. Strategi ini diwujudkan dengan mendirikan 3
(tiga) lembaga cabang lainnya, dan mengadakan 25 kegiatan,” papar Prof.
Abal Khail yang juga anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi ini.
Tak lupa, Prof. Abal Khail menyampaikan terima kasih dan penghormatan
kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan sambutan dan dukungan
penuh kepada Universitas Imam.
“Keramahtamahan dan kehangatan sambutan menegaskan hubungan strategis
dan bersejarah di antara kedua bangsa yang bersaudara,” tegas Abal
Khail.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nurwahid dalam sambutannya,
menyampaikan terima kasih atas kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz
beberapa waktu lalu.
“Ini merupakan kunjungan bersejarah. Kunjungan ini bukan hanya
mempererat hubungan kedua negara, tetapi membantu terwujudnya kerjasama
secara nyata antara bangsa Indonesia dan Arab Saudi dalam berbagai
bidang, termasuk di antaranya bidang pendidikan.”
Menurutnya, LIPIA dengan berbagai kegiatannya, dosen, mahasiswa dan
alumninya, merupakan suatu fakta yang sangat menarik dimana bangsa
Indonesia mengambil manfaat dari mereka. Ketika dimintai komentar oleh
media, doktor alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini
menambahkan, “Saya kenal Arab Saudi. Mereka itu bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan janji dan programnya. Bukan sekadar kata-kata.”
Di sisi lain, Duta Besar Arab Saudi Usamah Asy-Syu’aiby dalam
sambutannya menilai bahwa kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz merupakan
kegembiraan dan kemaslahatan bagi kedua negara dan bangsa.
Menurutnya, ada 11 (sebelas) nota kesepahaman yang telah
ditandatangani, namun kesepakatan yang paling penting adalah yang
mengenai pembangunan manusia dan masyarakat, yang tidak ternilai
harganya. “Ini terwujud dalam kerjasama bidang pendidikan dan budaya.”
Dubes Arab Saudi juga menyampaikan seluruh alumni LIPIA adalah duta, yaitu duta untuk agamanya dengan membimbing masyarakat.
Direktur LIPIA, Dr. Khalid Ad-Diham dalam sambutannya mengatakan bahwa
ini adalah kunjungan penting yang belum pernah dilakukan sebelumnya,
dimana kunjungan ini meliputi enam kota di Indonesia.
Menurutnya, ini adalah bagian dari kontribusi Arab Saudi kepada
saudara-saudarnya di Indonesia sebagai bagian dari kewajiban agama,
sekaligus tanggung jawab sejarah dalam membela Islam dan kaum Muslimin,
serta ikut menyebarkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman sesuai dengan
prinskip moderasi (wasathiyah) dan toleransi dalam Islam.
Dr. Ad-Diham menyampaikan harapannya, dengan dimulainya pembangunan
gedung serbaguna ini dapat menjadi awal bagi pembangunan berbagai sarana
dan fasilitas pendidikan lainnya, sebagai bentuk pelayanan terhadap
para mahasiswa Indonesia maupun yang datang dari berbagai negara
tetangga lainnya untuk menimba ilmu-ilmu syariah dan keislaman.
Rencananya, komplek gedung serbaguna LIPIA yang dibangun di atas tanah
seluas 27 ribu meter persegi ini menampung sejumlah ruang, antara lain:
kelas, aula, tempat bermain, laboratorium, dan lainnya.
Pembangunan ini direncanakan akan selesai dalam kurun waktu 24 bulan atau dua tahun.
Kunjungan Rektor Universitas Imam, Arab Saudi ke Indonesia yang
berlangsung selama kurang lebih sepekan ini mempunyai sejumlah agenda
penting, antara lain: meresmikan cabang LIPIA di Medan, Surabaya dan
Makassar, wisuda mahasiswa LIPIA di Jakarta dan wisuda mahasiswa akademi
Khadimil Haramain di Aceh, seminar kebudayaan di Makassar dan peresmian
Saudi Corner di Yogyakarta.
Acara yang berakhir sekitar pukul 21.30 ini dihadiri oleh para dosen
dan civitas akademik LIPIA yang berasal dari berbagai negara, selain
juga dihadiri oleh media nasional dan Arab Saudi.
Editor | : | Azeza Ibrahim |
Sumber | : | Rilis LIPIA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar