Minggu, 16 April 2017




 PROGRAM JANGKA PENDEK & PANJANG  
PUTERA DAERAH SUMUT
CALON GUBERNUR THINKER / PEMIKIR,
PEDULI DAN PEMBANTU RAKYAT SUMATERA UTARA, TAHUN 2018 – 2023:
UST. H. RAYYAN SYAHRIAL HASIBUAN

1. Selalu membuka lapangan pekerjaan walaupun “TANPA IJAZAH SEKOLAH DAN CACAT FISIK (TIDAK CACAT FISIK TOTAL), SERTA  SYARAT PEKERJA: HARUS KTP SUMUT”, mulai dari: Pengelolaan Tukang Semir Sepatu, Parkiran, Ojek, Mobil Angkutan, Taxi Mini, Rental Mobil, Mobil Antar Jemput Sekolah, Bis Sekolah Persatu Jalur (Gratis), Penitipan Anak Pekerja PNS / Swasta, Pemotongan Hewan Sapi, Kambing, Ayam / Bebek Ber-Syariah Islamiyah, Memperindah Tempat Wisata Danau Toba, Dll, Sehingga Lebih Indah Dari Tempat Wisata Bali Dan Mengundang Banyak Wisatawan Asing Yang Menghasilkan Pemasukan Devisa Negara Dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Sumatera Utara, Juga Membuka Tempat Wisata Lainnya, Dll Usaha Untuk Kesejahterahan Rakyat SumUt (Sumatera Utara).

2. Sesuai Dengan Motto Perjuangan CaGub. Diatas: “Menuju Perubahan Sumatera Utara Tahun  2018-2023”, 
“MARI ... KITA BANGUN SUMATERA UTARA” 
>>> Menjadikan Propinsi Sumatera Utara Adalah: 
-Propinsi Pusat Pelajar Internasional, 
-Pusat Pertanian, Perkebunan, Industri, Perdagangan Internasional, 
-Pusat Export – Import Dan Pusat Bisnis Internasional, 
-Serta Free Port (Pelabuhan Bebas) Internasional.

3. Pasar / Kuliner “Janda Armalah” / 
“Janda Yang Ditinggal Mati Suami”, 
Disertai Dengan: “Taman Mini Mainan Anak” / “TAMIMA”.

4. “MONAS TWO” / “Monumen Nasional Ke-Dua”, 
Disertai Dengan: “Hutan Lindung Mini” / “HLM” 
(Melindungi Binatang Peliharaan Dan Tidak Berbahaya, Seperti: Burung-burung Indah Dan Bersuara Merdu, Ikan Hias, Kucing Eropa, Kelinci, Ayam Merak, Dll).

5. Pabrik-pabrik Industri, Mall, Super Market, Grosir GubSU (Harga Grosir Dijual Dengan Harga Eceran / Satuan, Dengan Syarat: Pakai “Kartu Grosir GubSU” / “KGGubSU” Tahun 2018 – 2023 Masa Berlaku 5 Tahun, Dapat Diperpanjang Kalau GubSU-nya Juga: Ust.H.Rayyan Syahrial Hasibuan.

6. Pengelolaan Laut Untuk BUMD SumUt  Dan Pembagian Hasil Laut (Ikan Gratis) Bagi Yang Mempunyai: “Kartu Bantuan GubSU” / “KBGubSU”.

7. Pengelolaan Bumi (Pertanian, Perkebunan, Dll) Dan Juga Ada Pembagian Sembako Bagi Yang Mempunyai: “Kartu Bantuan GubSU” / “KBGubSU”.

8. Pengelolaan Isi Bumi (Hasil Tambang) Untuk BUMD SumUt, Sehingga Uang Kesra Bertambah.

9. Pemberdayaan Desa (Bangun Negeri): Bantuan GubSu Dari Uang Kesra (Kesejahterahan Rakyat) Untuk Pertanian, Perkebunan Rakyat SumUt, Irigasi, Bendungan, Jalan Pedalaman Pedesaan, Dll.

10. Rumah Masa Depan (Cicilan Tanpa Uang Muka), Diusahakan Cicilan Kecil (Rp500.000,- / Bulan).

11. Trans Kereta SumUt: Dari Medan Ke Perbatasan Riau, SumBar & Medan Ke Perbatasan Aceh.

12. Trans Bus Way SumUt, Trans Pedesaan, Trans Laut SumUt, Dll Transportasi.
 
13. Sampai Ke Universitas Internasional (Diusahakan Univ. Arab Bea Siswa, Buka Cabang Di Sumatera Utara).

 ==========================================

 Logo Dakta Bekasi

Nasional / Pendidikan /
Follow daktacom
Senin, 10/04/2017 08:30 WIB

Rektor Universitas Imam Arab Saudi Meresmikan Pembangunan Kampus LIPIA

Peresmian Kampus LIPIA
Peresmian Kampus LIPIA

JAKARTA_DAKTACOM: Rektor Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud Al-Islamiyah, Prof. Sulaiman Abul Khail meresmikan dimulainya pembangunan gedung serbaguna sekaligus kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, Ahad, 9 April 2017. 
Acara peresmian tersebut berlangsung mulai pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain: Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan RI Dr. Hidayat Nurwahid, Duta Besar Arab Saudi H.E. Usamah Muhammad Al Syu’aiby dan staf khusus Menrisetdikti, Abdul Wahid Maktub.
Dalam sambutannya, Prof. Sulaiman Abal Khail menyatakan bahwa hubungan persaudaraan antara Arab Saudi dan Indonesia berakar dari hubungan sejarah yang sangat kuat, dibangun di atas prinsip dan pondasi yang kuat dan kokoh, serta diikat oleh cinta, persatuan dan kerja demi kemajuan Islam.
“Yang Mulia Khadimul Haramain Asy Syarifain, Raja Salman bin Abdul Aziz menaruh perhatian sangat besar kepada Republik Indonesia, sesuai dengan prinsip Arab Saudi dalam membangun hubungan strategis bersama negara-negara sahabat. Karena itu, kunjungan beliau baru-baru ini ke Indonesia, mempunyai banyak tujuan dan makna,” jelas Abal Khail yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama Arab Saudi ini.
Abal Khail menambahkan, bahwa seluruh lembaga pendidikan Arab Saudi menentang terorisme, radikalisme dan ekstrimisme, dan segala hal yang dapat mengganggu keamanan bangsa dan negara manapun.  
Karena itulah, Universitas Imam yang merupakan induk LIPIA, memberikan contoh lembaga pendidikan yang dapat menjadi teladan di Indonesia, yaitu LIPIA.
“Berbagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Universitas Imam mendapatkan perhatian besar di hati saudara kami bangsa Indonesia. Karena itu, Universitas Imam bekerja sesuai dengan visi 2030 dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Strategi ini diwujudkan dengan mendirikan 3 (tiga) lembaga cabang lainnya, dan mengadakan 25 kegiatan,” papar Prof. Abal Khail yang juga anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi ini.
Tak lupa, Prof. Abal Khail menyampaikan terima kasih dan penghormatan kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan sambutan dan dukungan penuh kepada Universitas Imam. 
“Keramahtamahan dan kehangatan sambutan menegaskan hubungan strategis dan bersejarah di antara kedua bangsa yang bersaudara,” tegas Abal Khail.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nurwahid dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz beberapa waktu lalu. 
“Ini merupakan kunjungan bersejarah. Kunjungan ini bukan hanya mempererat hubungan kedua negara, tetapi membantu terwujudnya kerjasama secara nyata antara bangsa Indonesia dan Arab Saudi dalam berbagai bidang, termasuk di antaranya bidang pendidikan.” 
Menurutnya, LIPIA dengan berbagai kegiatannya, dosen, mahasiswa dan alumninya, merupakan suatu fakta yang sangat menarik dimana bangsa Indonesia mengambil manfaat dari mereka. Ketika dimintai komentar oleh media, doktor alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini menambahkan, “Saya kenal Arab Saudi. Mereka itu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan janji dan programnya. Bukan sekadar kata-kata.”
Di sisi lain, Duta Besar Arab Saudi Usamah Asy-Syu’aiby dalam sambutannya menilai bahwa kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz merupakan kegembiraan dan kemaslahatan bagi kedua negara dan bangsa. 
Menurutnya, ada 11 (sebelas) nota kesepahaman yang telah ditandatangani, namun kesepakatan yang paling penting adalah yang mengenai pembangunan manusia dan masyarakat, yang tidak ternilai harganya. “Ini terwujud dalam kerjasama bidang pendidikan dan budaya.” 
Dubes Arab Saudi juga menyampaikan seluruh alumni LIPIA adalah duta, yaitu duta untuk agamanya dengan membimbing masyarakat.
 Direktur LIPIA, Dr. Khalid Ad-Diham dalam sambutannya mengatakan bahwa ini adalah kunjungan penting yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dimana kunjungan ini meliputi enam kota di Indonesia. 
Menurutnya, ini adalah bagian dari kontribusi Arab Saudi kepada saudara-saudarnya di Indonesia sebagai bagian dari kewajiban agama, sekaligus tanggung jawab sejarah dalam membela Islam dan kaum Muslimin, serta ikut menyebarkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman sesuai dengan prinskip moderasi (wasathiyah) dan toleransi dalam Islam.
Dr. Ad-Diham menyampaikan harapannya, dengan dimulainya pembangunan gedung serbaguna ini dapat menjadi awal bagi pembangunan berbagai sarana dan fasilitas pendidikan lainnya, sebagai bentuk pelayanan terhadap para mahasiswa Indonesia maupun yang datang dari berbagai negara tetangga lainnya untuk menimba ilmu-ilmu syariah dan keislaman.
Rencananya, komplek gedung serbaguna LIPIA yang dibangun di atas tanah seluas 27 ribu meter persegi ini menampung sejumlah ruang, antara lain: kelas, aula, tempat bermain, laboratorium, dan lainnya. 
Pembangunan ini direncanakan akan selesai dalam kurun waktu 24 bulan atau dua tahun.
Kunjungan Rektor Universitas Imam, Arab Saudi ke Indonesia yang berlangsung selama kurang lebih sepekan ini mempunyai sejumlah agenda penting, antara lain: meresmikan cabang LIPIA di Medan, Surabaya dan Makassar, wisuda mahasiswa LIPIA di Jakarta dan wisuda mahasiswa akademi Khadimil Haramain di Aceh, seminar kebudayaan di Makassar dan peresmian Saudi Corner di Yogyakarta.
Acara yang berakhir sekitar pukul 21.30 ini dihadiri oleh para dosen dan civitas akademik LIPIA yang berasal dari berbagai negara, selain juga dihadiri oleh media nasional dan Arab Saudi.
Editor : Azeza Ibrahim
Sumber : Rilis LIPIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar