Flash News
Pilgub Sumut
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi harus menelan pil pahit, karena nyaris dipastikan tidak punya tiket untuk maju di Pilgub Sumatera Utara, setelah ditinggalkan partai-partai pendukungnya.
Tengku Erry pertama kali ditinggalkan Partai Golkar, kemudian kembali ditinggalkan Partai Nasdem.
Kedua partai ini mengalihkan dukungan ke pasangan Edy Ramayadi-Ijeck, yang sebelumnya sudah di dukung PAN, PKS dan Gerindra.
Meski sudah menelan pil pahit setelah kehilangan tiket dalam Pilgub Sumatera Utara, Tengku Erry masih bisa berbesar hati.
Erry langsung memberikan surat dukungan Partai Nasdem ke Edy Ramayadi, lalu keduanya saling berpelukan.
"Tengku Erry menyerahkan SK Pilkada ke Edy Ramayadi untuk maju Pilkada Sumut, final," ujar Wakil Sekjen Partai Nasdem F Hermawi Taslim melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (5/1/2017)
Sebelum dukungan Partai Nasdem diberikan kepada pasangan Edi Ramayadi dan Ijeck, Pengurus DPP Partai Nasdem, Tengku Erry dan Edi Ramayadi melakukan pertemuan tertutup.
"Sebelum konpres ada pertemuan tertutup antara Edi, Tengku dan DPP," ujar Hermawi.
Sebelumnya Tengku Erry Nuradi adalah bakal calon yang disebut mendapat dukungan partai dengan jumlah kursi DPRD terbayak yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, PKPI dan PKB.
Namun partai-partai ini belakangan menarik dukunganya tanpa alasan yang jelas. (ryd/tribun-medan.com)
Pilgub Sumut
Tengku Erry Nuradi Peluk Edy Ramayadi Serahkan SK Dukungan Partai NasDem
Laporan Wartawan Tribun Medan / Royandi Hutasoit
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi harus menelan pil pahit, karena nyaris dipastikan tidak punya tiket untuk maju di Pilgub Sumatera Utara, setelah ditinggalkan partai-partai pendukungnya.
Tengku Erry pertama kali ditinggalkan Partai Golkar, kemudian kembali ditinggalkan Partai Nasdem.
Kedua partai ini mengalihkan dukungan ke pasangan Edy Ramayadi-Ijeck, yang sebelumnya sudah di dukung PAN, PKS dan Gerindra.
Meski sudah menelan pil pahit setelah kehilangan tiket dalam Pilgub Sumatera Utara, Tengku Erry masih bisa berbesar hati.
Erry langsung memberikan surat dukungan Partai Nasdem ke Edy Ramayadi, lalu keduanya saling berpelukan.
"Tengku Erry menyerahkan SK Pilkada ke Edy Ramayadi untuk maju Pilkada Sumut, final," ujar Wakil Sekjen Partai Nasdem F Hermawi Taslim melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (5/1/2017)
Sebelum dukungan Partai Nasdem diberikan kepada pasangan Edi Ramayadi dan Ijeck, Pengurus DPP Partai Nasdem, Tengku Erry dan Edi Ramayadi melakukan pertemuan tertutup.
"Sebelum konpres ada pertemuan tertutup antara Edi, Tengku dan DPP," ujar Hermawi.
Sebelumnya Tengku Erry Nuradi adalah bakal calon yang disebut mendapat dukungan partai dengan jumlah kursi DPRD terbayak yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, PKPI dan PKB.
Namun partai-partai ini belakangan menarik dukunganya tanpa alasan yang jelas. (ryd/tribun-medan.com)
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi harus menelan pil pahit, karena nyaris dipastikan tidak punya tiket untuk maju di Pilgub Sumatera Utara, setelah ditinggalkan partai-partai pendukungnya.
Tengku Erry pertama kali ditinggalkan Partai Golkar, kemudian kembali ditinggalkan Partai Nasdem.
Kedua partai ini mengalihkan dukungan ke pasangan Edy Ramayadi-Ijeck, yang sebelumnya sudah di dukung PAN, PKS dan Gerindra.
Meski sudah menelan pil pahit setelah kehilangan tiket dalam Pilgub Sumatera Utara, Tengku Erry masih bisa berbesar hati.
Erry langsung memberikan surat dukungan Partai Nasdem ke Edy Ramayadi, lalu keduanya saling berpelukan.
"Tengku Erry menyerahkan SK Pilkada ke Edy Ramayadi untuk maju Pilkada Sumut, final," ujar Wakil Sekjen Partai Nasdem F Hermawi Taslim melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (5/1/2017)
Sebelum dukungan Partai Nasdem diberikan kepada pasangan Edi Ramayadi dan Ijeck, Pengurus DPP Partai Nasdem, Tengku Erry dan Edi Ramayadi melakukan pertemuan tertutup.
"Sebelum konpres ada pertemuan tertutup antara Edi, Tengku dan DPP," ujar Hermawi.
Sebelumnya Tengku Erry Nuradi adalah bakal calon yang disebut mendapat dukungan partai dengan jumlah kursi DPRD terbayak yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, PKPI dan PKB.
Namun partai-partai ini belakangan menarik dukunganya tanpa alasan yang jelas. (ryd/tribun-medan.com)
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi harus menelan pil pahit, karena nyaris dipastikan tidak punya tiket untuk maju di Pilgub Sumatera Utara, setelah ditinggalkan partai-partai pendukungnya.
Tengku Erry pertama kali ditinggalkan Partai Golkar, kemudian kembali ditinggalkan Partai Nasdem.
Kedua partai ini mengalihkan dukungan ke pasangan Edy Ramayadi-Ijeck, yang sebelumnya sudah di dukung PAN, PKS dan Gerindra.
Meski sudah menelan pil pahit setelah kehilangan tiket dalam Pilgub Sumatera Utara, Tengku Erry masih bisa berbesar hati.
Erry langsung memberikan surat dukungan Partai Nasdem ke Edy Ramayadi, lalu keduanya saling berpelukan.
"Tengku Erry menyerahkan SK Pilkada ke Edy Ramayadi untuk maju Pilkada Sumut, final," ujar Wakil Sekjen Partai Nasdem F Hermawi Taslim melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (5/1/2017)
Sebelum dukungan Partai Nasdem diberikan kepada pasangan Edi Ramayadi dan Ijeck, Pengurus DPP Partai Nasdem, Tengku Erry dan Edi Ramayadi melakukan pertemuan tertutup.
"Sebelum konpres ada pertemuan tertutup antara Edi, Tengku dan DPP," ujar Hermawi.
Sebelumnya Tengku Erry Nuradi adalah bakal calon yang disebut mendapat dukungan partai dengan jumlah kursi DPRD terbayak yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, PKPI dan PKB.
Namun partai-partai ini belakangan menarik dukunganya tanpa alasan yang jelas. (ryd/tribun-medan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar