Senin, 16 Mei 2016

MENGENAL YUSRIL BALON GUB DKI 2017
Yusril, Lulung, Sandiago Uno dikerjain PDIP, padahal tidak akan dicalonkan.
klick video clip dibawah ini :

Yusril Dan Kelicikannya Dalam Pandangan Toto 
https://www.youtube.com/watch?v=G69QTVoQWNo 

 Kata Yusril dan Wanita Emas Soal Setoran Wajib PDIP Rp 5 Juta

Liputan6.com, Jakarta  
PDIP telah menetapkan iuran wajib senilai Rp 5 juta kepada setiap bakal calon gubernur DKI Jakarta. Keputusan itu ditanggapi berbeda dari setiap kandidat.
Seorang kandidat bernama Hasniati langsung mengundurkan diri dari ajang pertarungan Pilkada DKI. Ini lantaran keengganannya membayar iuran tersebut.
Namun bagi bakal calon lainnya, Yusril Ihza Mahendra yang juga ikut penjaringan PDIP mengaku tak masalah membayar Rp 5 juta.  
Bagi dia, masih banyak permasalahan Jakarta yang justru harus lebih diperhatikan dan diselesaikan.
"Saya kira ada banyak hal yang jauh lebih susah daripada itu. Itu lebih banyak gosipnya daripada substansi," kata Yusril di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).
Tidak berbeda dengan Yusril, kandidat lainnya Hasnaeni Moein atau Wanita Emas juga mengaku menerima kebijakan tersebut. Jumlah dana tersebut tidak masalah baginya.
"Tidak keberatan. ‎Itu wajar saja. Itu sumbangan psikotes, bukan diambil untuk partai," kata Hasnaeni.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui ke-34 bakal calon yang mendaftar penjaringan di partainya diharuskan membayar biaya fit and proper test senilai Rp 5 juta. 
Dana itu digunakan untuk membiayai tes psikologi peserta penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.
"Dalam fit and proper test melibatkan ahli psikologi. Dari situ ada biaya dari yang diberikan para calon. Langsung diberikan kepada assessment center himpunan para ahli psikologi. Assessment dilakukan melalui metodologi khusus," kata Hasto.
Hasto menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk menyewa psikolog profesional dalam proses tes wawancara tersebut. Selain itu dana juga dikeluarkan untuk konsumsi para kandidat, serta kepada para pendukung mereka yang datang ke kantor DPP PDIP.
"Uang administrasi tersebut juga dapat membantu kandidat yang tidak mampu, namun memiliki elektabilitas yang tinggi, serta dianggap berpotensi memimpin Jakarta," demikian Hasto.

Empat Nama Bakal Calon Gubernur DKI dari PDIP

Empat Nama Bakal Calon Gubernur DKI dari PDIP
Kader PDI Perjuangan saat peresmian kantor baru DPP. Foto: MI/M Irfan

Metrotvnews.com, Jakata: Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Boy Sadikin, dan Ganjar Pranowo masuk dalam daftar bakal calon gubernur DKI Jakarta. PDI Perjuangan akan menggodok empat nama itu pada April.

Keempat nama tersebut merupakan kader PDI Perjuangan: 

- Djarot saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, 
- Risma adalah Wali Kota Surabaya, 
- Boy duduk sebagai anggota DPRD DKI, 
- dan Ganjar Gubernur Jawa Tengah 2013-2017.
"Semua (nama) akan digodok. Sekarang kami sedang melihat, rapat kerja dulu. Nanti dari situ akan terlihat," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kepada Metrotvnews.com di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2016).

Prasetyo mengatakan, PDI Perjuangan juga akan membuka ruang untuk mengusung calon gubernur dari luar kandang banteng. Artinya, Basuki Tjahaja Purnama tetap berpeluang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan.

Menurut pria yang saat ini menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta itu, PDI Perjuangan belum membicarakan sosok dari luar PDI Perjuangan yang akan diusung menjadi calon gubernur. "Kami beresin internal dulu," kata Prasetyo.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Risma tak bersedia ikut Pilkada DKI pada 2017. Menurut Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah menawarkan peluang itu ke Risma.

Namun, perempuan kelahiran Kediri 20 November 1961 itu mengaku ingin merealisasikan janji kampanye kepada masyarakat Surabaya terlebih dahulu.

Partai politik mulai sibuk menjaring bakal calon gubernur. Partai Gerindra sudah menjaring bakal calon gubernur sebulan terakhir.

Nama-nama yang dilirik Gerindra seperti: 

- Sandiaga Uno, 
- Boy Sadikin, 
- Sanusi, 
- Ahmad Muzani, 
- Biem Benyamin, 
- Sjafrie Sjamsoeddin, 
- dan Saefullah. 
- Ridwan Kamil juga sempat diincar Gerindra, namun sudah memastikan tidak ikut Pilkada DKI 2017.

Partai NasDem sudah lebih tegas dibandingkan dua partai itu. Partai yang dipimpin Surya Paloh ini tegas menyatakan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai bakal calon gubernur. NasDem juga mengajak partai lain mendukung Ahok tanpa syarat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar