MAU YANG GALAK (AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR-NYA) : ADA MAU YANG LEMBUT (SANTUN) : ADA MAU YANG GALAK TAPI LEMBUT JUGA : ADA "ITULAH SI BATAK BERHATI SOLO" USTADZ HAJI RAYYAN S. HASIBUAN SI MR.THINKER (VISI : RELIGIOUS THINKER, THE NATION AND STATE) ; (MISI : THINKER FOR SOLUTION, SOLUTION FOR THE NATION AND STATE) ADA DI :
TIPE FOTO-FOTO BAKAL CALON GUBERNUR DKI - JAKARTA 2017 - 2022
PILIH YANG TIPE ISLAMI
MUQODDIMAH / PEMBUKAAN 1 :
Soal Kepemimpinan : Yang Muslim saja Belum Tentu Baik,Apalagi Kalau Dia Kafir!
Soal Kepemimpinan: Yang Muslim saja Belum Tentu Baik, Apalagi Kalau Dia Kafir!
JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota MUI Pusat, KH Ahmad
Cholil Ridwan Lc, menegaskan bahwa dalam syariat Islam telah diatur,
seorang Muslim wajib memilih pemimpin yang Muslim dan haram memilih
pemimpin kafir.
Aturan Islam tentang kepimpinan tersebut menurut Kyai Cholil -sapaan
akrabnya- seyogyanya dilaksanakan hingga satuan komunitas terkecil
sebuah negara, yakni Ketua Rukun Tetangga (RT).
“Dia jadi ketua RT, ketu RW, Lurah, kalau di lingkungan itu mayoritas
Muslim, wajib ketua RT itu Muslim, sebab RT itu satuan terkecil dari
sebuah negara,” kata Kyai Cholil saat dihubungi Panjimas.com, Selasa (10/11/2015).
Pengasuh Pondok Pesantren, Al-Husnayain itu pun menjelaskan, bahkan
pemimpin yang dipilih oleh umat Islam bukan sekedar Muslim, tetapi juga
orang beriman yang memiliki kemampuan dan amanah.
“Muslim pun bukan sekedar Muslim KTP, tetapi Muslim yang Mukmin yang
ideologis. Jangan kaya PKI yang memberontak tahun 1948 yang membunuh
para ulama di Jawa Timur, ketuanya itu Muslim namanya Muso, Alimin, Amir
Syarifudin, semuanya Muslim. Lalu tahun 1965 mereka memberontak lagi,
yang dibunuh tidak tanggung-tanggung, jenderal bintang 4, disiksa dulu
lalu mereka dimasukkan ke Lubang Buaya,” jelasnya.
“Yang Muslim saja bisa jadi musuh, membunuhi umat Islam, membunuhi
ulama dan mau merebut kekuasaan di Indonesia ini sehingga terjadilah
peristiwa seperti tahun 1965. Lalu bagaimana kalau di kafir? Yang Muslim
saja belum tentu dia baik, dia shalih, apalagi kalau dia kafir!”
ucapnya.
Selain itu, Kyai Cholil juga membantah anggapan salah kaprah “lebih
baik kafir tapi tidak korupsi” seperti pernah dilontarkan oleh Gubernur
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Tidak betul itu kalau ada analogi, ‘mendingan kafir tapi tidak
korupsi’ yang korupsi itu oknum. Belum tentu juga yang kafir tidak
korupsi. Kebetulan saja kita berada di negara muslim terbesar, jadi yang
kelihatan banyak korupsi orang Islam,” tandasnya. [AW]
Kyai Cholil Ridwan: Pernyataan Ustadz Maulana Menyesatkan, Bertentangan dengan Al-Qur’an!
JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Pusat, KH Ahmad Cholil Ridwan, Lc membantah pernyataan
Ustadz M Nur Maulana yang mengatakan, soal kepemimpinan tidak perlu
melihat latar belakang agama. Menurut Kyai Cholil -sapaan akrabnya- pernyataan itu bertentangan
Al-Qur’an, dimana dalam syariat Islam diatur bahwa wajib memilih
pemimpin Muslim. “Itu menyesatkan pernyataan seperti itu, karena itu bertentangan dengan Al-Qur’an,” kata Kyai Cholil saat dihubungi Panjimas.com, Selasa (10/11/2015). Kyai Cholil pun mengutarakan dalil dari Surat Ali Imran ayat 28 yang
menjadi salah satu dasar pijakan kaum Muslim tentang larangan memilih
pemimpin kafir. “Buat apa ada ayat yang menyatakan لَا يَتَّخِذِ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ‘Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliya (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin’
jadi selama orang mukmin masih ada tidak boleh kita mengambil pemimpin
orang kafir, apalagi di Indonesia mayoritas Muslim,” jelasnya. Sementara itu, soal analogi pilot pesawat non muslim yang disampaikan
Ustadz Maulana, menurut Kyai Cholil analogi tersebut sangat berbeda. Pasalnya, perkara pilot pesawat itu muslim atau non muslim tidak ada
masalah, sebab hal ini menyangkut urusan muamalah dalam Islam, dimana
hal itu diberikan kelonggaran. Berbeda dengan masalah kepimpinan yang
jelas diatur dalam syariat Islam. “Tidak bisa dianalogikan dengan pilot pesawat. Apalagi kalau
pesawatnya yang punya orang kafir, sehingga tergantung yang punya
pesawat atau perusahaan itu. Kita naik haji pun pakai pesawata, itu
tidak masalah. Pesawat hanya mengantar orang naik haji ke Jeddah, lalu
kita turun, kemudian pulang naik pesawat itu lagi. Ngga ada yang perlu
dipermasalahkan soal itu, karena ngga ada hajinya lalu ngga mabrur
karena pilotnya kafir. Begitu juga kalau kita belanja di swalayan yang
miliknya orang kafir, itu juga tidak masalah,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebagaimana dilansir halaman Fanpage Facebook,
Front Pembela Islam – FPI, Ustadz Maulana dalam ceramahnya, pada Senin
(9/11/2015), pagi melontarkan sebuah pernyataan yang tidak sepantasnya
terucap dari mulut seorang dai. (Baca: Astaghfirullah, Ustadz Artis M Nur Maulana Nyatakan Soal Kepemimpinan tak Usah Bicara Agama) Saat menyinggung sebuah perkara kepemimpinan, pernyataan Ustadz Maulana justru menabrak syariat Islam. “Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara
agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak
mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini
jangan ada black campaign,” tutur Ustadz Maulana yang dikenal dengan
jargon kalimat; “jamaah, oh jamaah,” tersebut.PI menyampaikan nasihat terbuka tentang haramnya memilih pemi Menyikapi hal tersebut, laman Fanpage F mpin kafir. [AW]
MUQODDIMAH / PEMBUKAAN 3 :
AHOK ITU KAFIR !!!
“UMAT ISLAM JAKARTA” BERKATA: “HUKUMNYA HARAM” UNTUK “MEMILIH
KAFIR AHOK” SEBAGAI “GUBERNUR JAKARTA” PADA “PILKADA FEBRUARI 2017”.
INI ADALAH : “FATWA” PARA ULAMA, PARA HABIB
(HABAIB), PARA KYAI, PARA USTADZ (ASAATIDZ), PARA PEMUKA MASYARAKAT MUSLIM
SE-JAKARTA, BERDASARKAN : AYAT-AYAT “AQIDAH ISLAM” DALAM AL-QUR’AN TENTANG
HARAM-NYA MEMILIH ORANG KAFIR (AHOK, DLL) SEBAGAI PEMIMPIN / GUBERNUR JAKARTA
YANG MAYORITAS PENDUDUK / MASYARAKATNYA UMAT ISLAM.
QS.AN-NISAA’ 59 ; 101 ; 138-139 ; 144-146 ;
150-151 ; 167-172 DALAM SATU SURAT SAJA, QS.AL-MAAIDAH 51 ; QS.AT-TAUBAH 23 ; DLL
DI-SURAT LAIN,
HARAMNYA
MEMILIH KAFIR AHOK SEBAGAI GUBERNUR JAKARTA PADA PILKADA FEBRUARI 2017 MELEBIHI HARAM-NYA MAKAN DAGING BABI, KARENA MAKAN BABI ITU ITU MASIH DIAMPUNI DOSANYA
JIKA DALAM KEADAAN TERPAKSA / DARURAT, SEDANG IA TIDAK
MENG-INGIN-KANNYA DAN TIDAK MELAMPAUI BATAS (QS.AL-BAQARAH 173),
SEDANGKAN MEMILIH
KAFIR AHOK SEBAGAI PEMIMPIN / GUBERNUR JAKARTA DICAP OLEH ALLOH SEBAGAI :
MUNAFIQ, DZOLIM , KAFIR.
DAN SURAT SERTA AYAT HARAMNYA MAKAN BABI DALAM
AL-QUR’AN HANYA SATU SURAT / AYAT, SEDANGKAN HARAMNYA MEMILIH ORANG KAFIR SEBAGAI
PEMIMPIN / GUBERNUR LEBIH DARI SEPULUH AYAT DALAM QS.AN-NISAA’ SAJA.
(WRITTER BY / PENULIS : “MR.THINKER OF ISLAM” / “TUAN PEMIKIR ISLAM” :
PARA ULAMA, PARA HABIB, PARA KYAI, PARA USTADZ, PARA PEMUKA
MASYARAKAT MUSLIM SE-JAKARTA).
Maka Mr.Thinker Kata Rayyan Berkata : "THINKER WITH QIYAMUL-LAIL BECAUSE VERY-VERY-VERY LOVE TO ALLAH FOR SOLUTION", "SOLUTION FOR THE NATION AND STATE". "PEMIKIR DENGAN BANGUN DITENGAH MALAM KARENA BENAR-BENAR SANGAT CINTANYA KEPADA ALLOH MERUPAKAN SUATU SOLUSI", "SOLUSI UNTUK BANGSA DAN NEGARA". WRITTER BY : USTADZ HAJI RAYYAN SYAHRIAL HASIBUAN, SI MR.THINKER / PEMIKIR. ("RELIGIOUS THINKER, THE NATION AND STATE" /"PEMIKIR AGAMA, BANGSA DAN NEGARA").
=====================
Yusril model rambut cepak
Yusril & istri yang tidak berjilbab
Yusril, anak & istri Philipina
=====================
Anak gak jelas : Kristen atau Yahudi atau Majusi atau Semuamya ... ???!
Ahmad Dhani model rambut cepak
=====================
Si Rambut Cepak (sda / sama dengan atas)
Sanusi
Akhirnya Buka Mulut, Siap Kerja Sama dengan KPK
Berjanji akan terus terbuka pada KPK.
Liberty Jemadu
, Nikolaus Tolen
:
Suara.com
- Mohamad Sanusi, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta mengatakan akan siap
bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus
dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang reklamasi
Pantai Utara Jakarta. "Jadi hari ini saya diperiksa sebagai saksi dan saya akan terus
kooperatif dan akan terus terbuka," kata Sanusi usai diperiksa sebagai
saksi untuk tersangka Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APL),
Ariesman Widjaja di Gedung KPK, Jakarta, Senin (18/4/2016). Itu adalah pernyataan pertama Sanusi setelah dia ditangkap KPK di
Jakarta pada 31 Maret silam, setelah diduga menerima suap dari salat
seorang staf APL. Dalam kesempatan yang langka itu, Sanusi juga menegaskan bahwa saat
ini dirinya bukan lagi sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, karena ia telah
mengundurkan diri dari keanggotaannya di Partai Gerindra. "Saya sudah mengundurkan diri dari partai saya. Saya sudah
menyerahkan seluruh kewajiban saya sebagai anggota DPRD. Saya sudah
lakukan semuanya," imbuh Sanusi, yang tadinya dijagokan Gerindra sebagai
bakal calon gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah 2017. Sanusi sendiri diduga menerima suap senilai Rp2 miliar yang diberikan
oleh Trinanda Prihantor, salah satu staf APL. Uang itu diduga sebagai
titipan dari Ariesman. Sehari setelah Sanusi ditangkap, Ariesman menyerahkan diri ke KPK.
Bersama Sanusi dan Trinanda, Ariesman ditetapkan sebagai tersangka dalam
kasus tersebut. Sanusi disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau
Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU
Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU
Tipikor) juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP. Sedangkan Ariesman dan Trinanda dikenakan Pasal 5 Ayat (1) huruf a
atau Pasal 5 Ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor jo Pasal 55 Ayat
(1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
=====================
Adhyaksa dault, kumisnya di cukur oom ..., agar tidak seperti orang yahudi Adhyaksa bergitar, musik itu haram oom ..., gitar itu alat musik yahudi Adhyaksa bergitar, musik itu haram oom ..., gitar itu alat musik yahudi Adhyaksa bersama siapa yach oom ..., istri atau simpanan ... kok gak berjilbab ???! Adhyaksa ame siapa itu oom ..., dan lagi ngapain ???!
=====================
Abraham Lunggana / Lulung, kenapa wakilnya perempuan & gak berjilbab lung ... ???! Lulung, kok mau foto selvi ame cewe sampai dempet begitu ???! Musuh dalam selimut ... ???!
Lulung, Cagub lewat partai atau independen nich ...
Suyoto diusung oleh PAN balon gubernur-Jakarta 2017 =====================
Sandiaga Uno, ketika berfoto kenapa rela istrinya ditaruh disamping lelaki yang bukan muhrim ???! Dan
kerudungnya itu bukan jilbab Perintah ALLOH, tapi masih kudung gaul
yang auratnya masih terlihat dan bentuk tubuh kewanitaannya masih
nampak.
Oom Prabowo Subianto lagi ngapain ???! Biasa aja kali ???! Oom ... ???!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar