Obama: ISIS terus digempur dengan kekuatan dahsyat
- 15 Desember 2015
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan pasukannya menggempur kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) lebih keras dibandingkan sebelumnya tetapi mengaku upaya menghancurkan kelompok tersebut sulit.
Hal itu dikatakan Obama dalam jumpa pers di Pentagon, gedung Departemen Pertahanan, pada Senin (14/12).
Menurut Obama, militer AS sudah membunuh sejumlah pentolan ISIS dan menyerang fasilitas-fasilitas minyak yang digunakan kelompok itu sebagai sumber dana operasional mereka.
Dikatakannya pula bahwa sekutu-sekutu Amerika di darat berhasil memukul mundur ISIS baik di Suriah maupun di Irak.
"Musim gugur ini bahkan sebelum serangan mengerikan di Paris dan San Bernardino, saya memerintahkan aksi baru untuk mengintensifkan serangan terhadap ISIS," tegas Obama.
Galang dukungan
Tindakan itu, lanjutnya, antara lain meliputi pengerahan pasukan elit.
"Ini tetap menjadi pertempuran yang sulit seperti yang sudah saya katakan sebelumnya ISIS bercokol, termasuk di daerah-daerah perkotaan, dan mereka berlindung di belakang penduduk biasa, menggunakan laki-laki, perempuan dan anak-anak tak berdaya sebagai tameng manusia."
Perang terhadap ISIS memiliki makna lebih mendesak menyusul serangkaian serangan di Paris bulan lalu dan kemudian penembakan mati 14 orang di San Bernardino, California, awal bulan Desember.
Obama juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Ash Carter direncanakan akan kembali mengadakan lawatan ke Timur Tengah untuk menggalang dukungan militer lebih besar.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri John Kerry dijadwalkan akan melawat ke Moskow sebagai upaya membentuk front bersatu melawan ISIS.
Anggota kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy mengkritik strategi yang ditempuh presiden.
"Jelas strategi yang diambil presiden sekarang tidak berhasil. Bukannya berhasil dikendalikan -jauh dikalahkan - ISIS sekarang memperlebar jangkauan terornya jauh lebih luas dibandingkan sebelumnya," katanya.
==================================================================
Dari mana ISIS mendapatkan dana?
- 8 Desember 2015
Laporan baru menunjukkan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS mendapatkan dana sekitar US$80 juta per bulan.
Laporan yang disusun oleh IHS Inc, pemantau keuangan yang berkantor di Inggris, menyebutkan sekitar 50% pendapatan ISIS berasal dari pajak yang dipungut di wilayah-wilayah yang dikuasainya dan perampasan aset.
Adapun sekitar 43% sumber dana berasal dari penjualan minyak. Sisanya berasal dari penyelundupan narkotika, penjualan listrik, dan bantuan.
"Tidak seperti al-Qaida, ISIS tidak tergantung pada uang dari donatur-donatur asing untuk menghindari pengaruh mereka," kata Columb Strack, analis senior di IHS.
"Analisis kami menunjukkan nilai sumbangan dari luar untuk ISIS minim, dibandingkan dengan sumber-sumber pendapat lain," tambahnya.
Sebagian operasi dalam memerangi ISIS di Suriah dipusatkan pada upaya memutus sumber keuangan kelompok militan itu.
Rusia sebelumnya menuding keluarga Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, terlibat dalam perdagangan minyak dengan ISIS. Turki membantah keras klaim itu dan meminta Rusia membuktikannya.
Tuduhan itu dikeluarkan setelah Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia yang membantu militer Suriah memerangi ISIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar