Selasa, 16 Februari 2016

Pidato Soal Aturan Kepemilikan Senjata, Obama Berlinang Air Mata

Speech Problem Weapons Ownership Rules, Obama in tears



Obama beberapa kali terlihat mengusap air mata yang menetes dari kedua matanya ketika mengenang aksi pembantaian 20 anak dan 6 orang dewasa di sebuah sekolah dasar di Sandy Hook, Newton, Connecticut bulan Desember 2012 silam.


Obama several times seen wiping away tears dripping from his eyes when remembering the action of the massacre of 20 children and six adults at an elementary school in Sandy Hook, Newton, Connecticut in December 2012 ago.



Presiden Barack Obama berlinang air mata saat mengumumkan kebijakan kepemilikan senjata. (Reuters)
President Barack Obama in tears when announcing policies gun ownership. (Reuters)

Suara.com - Ada yang menarik saat pengumuman soal kebijakan baru soal syarat kepemilikan senjata di Amerika Serikat di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (5/1/2016) waktu setempat. Seperti dikutip dari Reuters, Presiden Barack Obama meneteskan air mata saat mengenang anak-anak yang menjadi korban dalam beberapa insiden penembakan massal di negeri tersebut.

Selama ini, pemerintahan Obama mendorong dibuatnya sebuah aturan baru soal kepemilikan senjata. Salah satunya adalah pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat untuk calon pemilik senjata.

Namun, lansiran Independent, keinginan tersebut terhenti di Kongres yang menolak kebijakan baru tersebut. Kongres menilai, kebijakan baru bisa melanggar Amandemen Kedua Amerika Serikat. Amandemen yang disahkan pada 15 Desember 1791 tersebut mengatur hak warga untuk memiliki dan menyimpan senjata api.

Namun, kian meningkatnya frekuensi insiden penembakan di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, mendorong pemerintah untuk melakukan pembenahan. Lagipula, berdasarkan sebuah riset yang dilakukan Universitas Quinnipiac, 84 persen responden mendukung adanya pemeriksaan latar belakang bagi calon pemilik senjata.

Dijegal Kongres, Obama, yang masa jabatannya akan segera berakhir usai pemilihan presiden bulan November nanti, memutuskan menggunakan kekuasaannya untuk memberlakukan kebijakan baru tersebut.

Reuters menyebutkan, di tengah-tengah pidato emosionalnya, Obama beberapa kali terlihat mengusap air mata yang menetes dari kedua matanya ketika mengenang aksi pembantaian 20 anak dan 6 orang dewasa di sebuah sekolah dasar di Sandy Hook, Newton, Connecticut bulan Desember 2012 silam.

"Setiap saya mengingat anak-anak itu, saya merasa marah," kata Obama sambil meneteskan air mata.

"Hal itu mengubah saya, hari itu juga," sambungnya.

Obama menuding para pembuat undang-undang di Kongres kalah oleh lobi-lobi yang dilancarkan National Rifle Association (NRA), sebuah badan advokasi hak kepemilikan senjata. Badan inilah yang melakukan lobi terkait peraturan perundangan senjata di AS.

Independent menyebut, mengutip informasi dari Associated Press, menurut undang-undang kepemilikan senjata yang berlaku saat ini, hanya pedagang senjata berizin federal saja yang harus melakukan pemeriksaan latar belakang kepada para calon pembeli. Namun, pada ajang-ajang pameran senjata dan situs internet, seringkali pedagang mengesampingkan persyaratan itu dengan cara menolak menjadi pedagang berizin.
-----------

Suara.com - There is an interesting time of the announcement about the new policy about the condition of gun ownership in the United States at the White House, Washington, DC, on Tuesday (05/01/2016) local time. As quoted by Reuters, President Barack Obama moved to tears as he recounted the children who are victims of several incidents of mass shootings in the country.

During this time, the Obama administration pushed for a new rules about gun ownership. One of them is the background checks are more stringent for prospective gun owners.

However, alerts Independent, the desire is stalled in Congress to reject the new policy. Congress considered, the new policy could violate the Second Amendment of the United States. Amendments adopted on December 15, 1791 stipulates the right of citizens to own and store firearms.

However, this growing frequency of shootings in the United States in recent years, prompting the government to make improvements. Moreover, based on a research carried Quinnipiac University, 84 percent of respondents support their background checks for prospective gun owners.

Dijegal Congress, Obama, whose term will end soon after the presidential election in November, decided to use his power to enforce the new policy.

Reuters said, in the midst of her emotional speech, Obama several times seen wiping away tears dripping from his eyes when remembering the action of the massacre of 20 children and six adults at an elementary school in Sandy Hook, Newton, Connecticut in December 2012 ago.

"Every time I remember the children, I felt angry," Obama said in tears.

"It changed me, that day," he continued.

Obama accused the lawmakers in Congress defeated by lobbying waged National Rifle Association (NRA), a body of gun ownership rights advocacy. This Agency which lobbies weapons-related legislation in the US.

Independent said, citing information from the Associated Press, according to gun ownership laws in force at present, only licensed federal arms dealer who should perform background checks to prospective buyers. However, in the event-exhibition of weapons and Internet sites, often traders override that requirement by refusing to be a licensed dealer.

===================================================================





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar