Minggu, 05 Juli 2015

Ahok Akan Beri Sanksi Tegas Bagi Tempat Hiburan Yang Buka Dibulan Ramadhan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta pengelola tempat hiburan untuk mengikuti aturan selama bulan Ramadhan. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja (Ahok) memastikan dirinya akan memberikan sanksi bagi para pengelola tempat hiburan yang melanggar ketentuan selama bulan suci Ramadhan. Hal ini sudah diberitahukan sejak hari Rabu (17/6/2015) kemarin. Ahok mengimbau kepada masyarakat untuk memiliki kesadaran diri dan bersama-sama menjaga bulan suci Ramadhan dengan tidak melakukan hal-hal yang mengganggu kelancaran ibadah. “Kita sangat tegas, kalau yang di luar jam kita kasih sanksi. Udah tempel stiker, itu sudah sangat tegas. Ya kalau menurut saya sih.. kita bisa berdebat ya.. kamu bilang nanti gimana. Yang dulu sempat berdebat, yang kerja di tempat hiburan Muslim bukan? rata-rata Muslim juga. Apa peghasilannya turun jelang lebaran?. Orang habis buka, Anda tarawih ke Masjid kan? bukan ke tempat hiburan.. payah banget iman lu. Gara-gara ada tempat hiburan lu tergoda trus ga ke masjid. Kan jadi lucu aja”, ujar Ahok.
Ahok Akan Beri Sanksi Tegas Bagi Tempat Hiburan Yang Buka Dibulan Ramadhan
Ahok Akan Beri Sanksi Tegas Bagi Tempat Hiburan Yang Buka Dibulan Ramadhan
Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbund) Provinsi DKI Jakarta menyebarkan surat edaran mengenai penutupan sementara tempat hiburan malam sepanjang bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1436 H. Purba Hutapea, ketua Disparbund DKI Jakarta mengatakan jika pengelola industri pariwisata telah menerima surat edaran tersebut. Aturan ini, sesuai dengan peraturan daerah nomor 10 tahun 2004 mengenai kepariwisataan di DKI Jakarta. Hal ini menurutnya dalam rangka menghormati bulan suci Ramadhan 1436 H. Ketentuan tersebut mengatur buka tutup tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan dan pada saat hari raya Idul Fitri.
Pelanggaran terhadap ketentuan ini bisa dikenakan denda sebesar 50 juta rupiah dan ancaman hukuman tiga bulan. “Saat menjelang lebaran ada pengaturan tentang jam buka dan jam tutup dari industri pariwisata. termasuk industri hiburan malam. Jadi ada pada waktu-waktu tertentu wajib tutup. Seperti griya pijat, club dan diskotik itu wajib tutup. Ada juga yang boleh buka seperi karaoke dan live music tapi waktunya dibatasi. Yaitu setelah orang selesai sholat tarawih”, jelas Purba Hutapea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar