Selasa , 09 Juni 2015 23:57
Gubernur DKI Jakarta,
Basuki Tjahja Purnama
JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan tidak akan memaksa seluruh rumah makan tutup selama bulan
puasa berlangsung.
Menurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak
saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman
saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri
(sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya
di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang
tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama
lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau
saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan,
mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik
pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban
orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak
boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di
twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia
sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
Ahok Mengatakan, tidak akan Paksa Rumah Makan Tutup di Bulan Ramadhan
Selasa , 09 Juni 2015 23:57
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama
Berita Terkait
JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan tidak akan memaksa seluruh rumah makan tutup selama
bulan puasa berlangsung.
Menurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
- See more at:
http://fajar.co.id/headline/2015/06/09/ahok-mengatakan-tidak-akan-paksa-rumah-makan-tutup-di-bulan-ramadhan.html#sthash.RedLtndJ.dpufMenurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
Ahok Mengatakan, tidak akan Paksa Rumah Makan Tutup di Bulan Ramadhan
Selasa , 09 Juni 2015 23:57
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama
Berita Terkait
JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan tidak akan memaksa seluruh rumah makan tutup selama
bulan puasa berlangsung.
Menurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
- See more at:
http://fajar.co.id/headline/2015/06/09/ahok-mengatakan-tidak-akan-paksa-rumah-makan-tutup-di-bulan-ramadhan.html#sthash.RedLtndJ.dpufMenurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
Ahok Mengatakan, tidak akan Paksa Rumah Makan Tutup di Bulan Ramadhan
Selasa , 09 Juni 2015 23:57
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama
Berita Terkait
JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan tidak akan memaksa seluruh rumah makan tutup selama
bulan puasa berlangsung.
Menurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
- See more at:
http://fajar.co.id/headline/2015/06/09/ahok-mengatakan-tidak-akan-paksa-rumah-makan-tutup-di-bulan-ramadhan.html#sthash.RedLtndJ.dpufMenurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
Ahok Mengatakan, tidak akan Paksa Rumah Makan Tutup di Bulan Ramadhan
Selasa , 09 Juni 2015 23:57
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama
Berita Terkait
JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan tidak akan memaksa seluruh rumah makan tutup selama
bulan puasa berlangsung.
Menurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
- See more at:
http://fajar.co.id/headline/2015/06/09/ahok-mengatakan-tidak-akan-paksa-rumah-makan-tutup-di-bulan-ramadhan.html#sthash.RedLtndJ.dpufMenurutnya, keharusan rumah makan ditutup atau tidak saat bulan puasa tergantung tafsiran dari orang-orang saja.
“Itu tafsiran orang masing-masing ya. Kalau kata teman saya yang muslim justru akan dapat pahala kalau dia bisa menahan diri (sementara rumah makan buka). Makanya tergantung masing-masing orang,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/6).
Kata Ahok, ia memiliki teman-teman beragama Muslim yang tidak memaksakan agama untuk ikut berpuasa. Menurutnya, tidak memaksa agama lain untuk ikut berpuasa adalah sebuah bentuk tenggang rasa.
“Temen saya yang beragama islam dia bilang ‘Ya kalau saya puasa kenapa saya mesti paksa orang puasa?’ Sama kaya di pesawat kan, mohon maaf bagi yang beribadah puasa ngga dibagi,” katanya.
Pernyataan Ahok ini disampaikan terkait polemik pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di twitter mengenai kewajiban orang yang berpuasa untuk menghormati orang yang tidak berpuasa sekaligus tidak boleh memaksa rumah makan ditutup pada bulan Ramadan.
Menteri Lukman sendiri mengatakan bahwa kicauannya di twitter tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi umat beragama.
“Umat Islam sebagai penduduk mayoritas di Indonesia sudah sepantasnya menghormati orang yang tidak berpuasa karena berbeda keyakinan.[dem]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar