Sabtu, 30 Juli 2016

NASIONAL

Cerita Jokowi yang Bikin Badannya Semakin Kurus

Jokowi akui badannya tidak bisa gemuk.
 
Cerita Jokowi yang Bikin Badannya Semakin Kurus
presiden jokowi tinjau kri imam bonjol (ANTARA FOTO/Setpres-Krishadiyanto)
 VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengakui, jika badannya tidak akan bisa gemuk. Namun, dia mengaku kondisi badannya jauh lebih berisi, saat menjadi orang nomor satu di Indonesia, ketimbang saat menjadi Gubernur DKI.
"Saya kurus sekali, sekarang juga kurus. Kalau kelihatan makin gede, itu bajunya yang saya gedein," ujar Jokowi, yang disambut tawa para relawan dan pendukungnya, di Wisma Serba Guna, Senayan, Jakarta, Minggu malam 24 Juli 2016.
Dalam acara silaturahmi nasional (Silatnas) relawan dan pendukungnya itu, Jokowi juga mengungkapkan ceritanya ketika baru 2,5 bulan menjadi Gubernur DKI Jakarta, yang membuat badannya semakin kurus.
Saat itu, dia dibuat pusing, lantaran sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir, bahkan sampai ke kawasan tengah kota Thamrin. "Saya ingat saat itu saya baru 2,5 bulan jadi gubernur, tanggul Latuharhari bobol. Thamrin semua terkena luapan air. Itu awal yang saya ingat," ujar dia.
Untuk diketahui, ketika masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sempat memantau banjir Jakarta di sekitar Bundaran Hotel Indonesia secara langsung menggunakan gerobak pada Januari 2013 lalu. (asp)
======================
 
METRO

Gerindra Berharap Koalisi dengan PDIP di Pilkda DKI

Gerindra mengatakan harapan ini sebagai harapan warga DKI.
Gerindra Berharap Koalisi dengan PDIP di Pilkda DKI
Ketua Tim Penjaringan balon Gubernur DKI Jakarta Partai Gerindra, Syarif (pojok kanan). (Irwandi Arsyad/VIVA.co.id)
VIVA.co.id - Ketua penjaringan bakal calon Gubernur DKI dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Syarief, mengatakan warga Jakarta kembali menginginkan koalisi antara PDI Perjuangan dengan Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta 2017, seperti pada 2012.

"Harapan warga DKI Jakarta kembali skema 2012, yakni koalisi antara PDI Perjuangan dan Gerindra pada Pilgub DKI," kata Syarief usai diskusi dengan topik KTP Untuk Teman Parpol, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Juli 2016.

Koalisi antara partai pimpinan Megawati Soekarno Putri dan pimpinan Prabowo Subianto itu diharapkan bisa mengulang kemenangan Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Syarief menyebut, hal itu sudah sesuai dengan hasil survei internal yang telah dilakukan oleh pihaknya.

"Hasil Survei juga menginginkan koalisi itu (koalisi PDI Perjuangan dengan Gerindra) kembali terjadi," ujar Syarief.

Syarief mengatakan, untuk keseriusan membahas koalisi antara kedua partai, dijadwalkan kedua petinggi partai akan bertemu sekitar tanggal 6 atau 7 Agustus 2016 pekan depan.

"Saya dengar kabar tanggal 7 pertemuan (petinggi) Gerindra dengan PDIP," ungkap Syarief. (ase)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar