MR.THINKER:
BOMLAH MEREKA DENGAN
"BOM AL-QUR'AN"/"BOM SIRAMAN NUR ILAHI (ALLOH SWT.)" ATAU "DA'WAH/TAUSHIYAH/KULTUM",
SEHINGGA HATI MEREKA YANG MASIH GELAP DARI CAHAYA ISLAM, AKAN MELEDAK HANCUR LEBUR DENGAN NUR/CAHAYA ISLAM".
(Written By: Ust.H.Rayyan Syahrial Hasibuan).
Dalil Hadits Muslim:
“Ajaklah mereka kepada Islam
sebelum engkau memerangi mereka. Sebab Demi Allah, seandainya Allah
memberi Hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu maka sungguh itu
lebih baik bagimu dari pada onta merah (harta termahal bangsa Arab yang paling
mewah ketika itu) .” (HR.Muslim).
NB: Lihat Kisah Perang Khaibar, Sebelum Membaca Kisah Bom Bunuh Diri Dibawah Ini.
=================================
DUNIA
Bom Meledak di Dekat Masjid Nabawi, Sejumlah Orang Tewas
Asap hitam membumbung di udara.
Selasa, 5 Juli 2016 | 02:06 WIB
Oleh :
Anry Dhanniary
Foto ledakan di markas keamanan Masjid Nabawi (REUTERS/Handout)
VIVA.co.id – Sebuah
bom bunuh diri meledak di dekat kantor keamanan Kompleks Masjid Nabawi
pada hari Senin, 4 Juli 2016 atau Selasa dini hari WIB, dan menewaskan
tiga orang.
Menurut stasiun televisi Arab Saudi, Al-Arabiya, yang dilansir oleh Reuters , bom tersebut menewaskan setidaknya tiga orang yang terdiri dari seorang tersangka dan dua petugas keamanan.
Bom tersebut meledak ketika para petugas keamanan sedang membatalkan
puasa mereka. Menurut beberapa foto, asap hitam membumbung di udara usai
ledakan tersebut.
BERITA
Kronologi Bom Bunuh Diri di Madinah
Bom meledak saat Adzan Magrib berkumandang.
Selasa, 5 Juli 2016
Oleh :
Raden Jihad Akbar , antv/tvOne
Foto ledakan di markas keamanan Masjid Nabawi (REUTERS/Handout)
VIVA.co.id – Bom
bunuh diri mengguncang Kota Madinah, Arab Saudi Senin waktu setempat.
Ledakan terjadi dua kali sesaat setelah Adzan Magrib yang menandakan
buka puasa dikumandangkan.
Muhammad Zein, seorang mahasiswa Indonesia yang saat terjadi ledakan
berada di dekat lokasi kejadian menceritakan, para jemaah tidak mengira
dentuman besar yang terdengar saat Adzan berkumandang berasal dari teror
bom.
"Ketika terjadinya ledakan pertama, itu dikira menandakan buka puasa, ketika Haya ala solla terjadi ledakan ledakan kedua dan," ujarnya saat diwawancarai tvOne , Selasa 5 Juli 2016.
Dia menjelaskan, ledakan pertama terjadi di seberang Masjid Qatif,
sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi dan ledakan kedua terjadi di kantor
keamanan Masjid Nabawi.
"Jaraknya kurang lebih 200 meteran masjid Khotif ke Nabawi," ujarnya menambahkan.
Dia memastikan, tidak terjadi kepanikan para jemaah yang sedang
melakukan ibadah di masjid tersebut. Petugas keamanan setempat saat ini
masih melakukan investigasi.
Berdasarkan informasi petugas keamanan setempat, selain menewaskan
pelaku bom bunuh diri, kejadian ini menewaskan dua petugas keamanan
setempat.
(mus)
======================
POLITIK
Bom Solo, Kapolri Diminta Tetapkan Siaga 1 Polres dan Polda
Polisi masih rawan menjadi target teroris.
Selasa, 5 Juli 2016 | 11:45 WIB
Oleh :
Ezra Natalyn, Eka Permadi
Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil (kiri). (Antara/ Ismar Patrizki)
VIVA.co.id –
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Nasir Djamil mengutuk
keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta pagi
tadi. Kejadian ini kata dia menjadi bukti bahwa institusi Kepolisian
masih rawan menjadi sasaran pelaku aksi teror.
"Kami meminta polisi segera mencari jejak rekam pelaku apakah bagian
dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal," kata Nasir saat dihubungi,
Selasa 5 Juli 2016.
Politikus PKS ini tidak membantah jika kejadian ini bisa sengaja
dilakukan setelah penetapan Komjen Polisi Tito Karnavian sebagai
Kapolri. Tito selama ini dianggap sebagai figur yang cukup mumpuni
menanggulangi terorisme.
"Atau sengaja membuat teror menjelang perayaan Idul Fitri," ucapnya.
Dengan kondisi menjelang Idul Fitri, Komisi III DPR meminta Kapolri
agar segera menetapkan kondisi siaga kepada seluruh jajaran Polda dan
Polres di seluruh Indonesia terutama pada saat malam takbiran.
Nasir juga menilai adanya bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta yang
waktunya tak berselang lama dengan bom Turki dan Madinah bisa
menunjukkan relasi jaringan pelaku.
"Apalagi kejadian di Surakarta itu berbarengan dengan kejadian bom
bunuh diri di Arab Saudi. Apakah ini kebetulan atau ada kaitannya, hanya
pihak intelijen yang bisa menjawabnya," kata Nasir.
NASIONAL
Bom Bunuh Diri Meledak di Mapolresta Surakarta
Korban tewas diduga pelaku, satu petugas terluka.
Selasa, 5 Juli 2016 | 08:52 WIB
Oleh :
Raden Jihad Akbar , antv/tvOne
Bom Bunuh diri di Mapolresta Surakarta.
VIVA.co.id – Sebuah
ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Marpolresta Surakarta, Jawa
Tengah pagi ini. Satu orang yang diduga pelaku tewas dan satu petugas
polisi dikabarkan terluka.
Laporan tvOne Selasa 5 Juli 2016, awalnya orang yang diduga
pelaku tersebut menerobos masuk pos penjagaan Mapolresta Surakarta
dengan menggunakan motor matik.
Setelah menerobos pos penjagaan tiba-tiba- motor tersebut berbalik
arah kembali ke dekat pos penjagaan. Saat disambangi petugas, ledakan
terjadi sekitar pukul 7.15 pagi tadi.
Mendengar ledakan tersebut, para petugas yang sedang melakukan apel
pagi berhamburan mengamankan diri. Saat ini sedang sterilisasi telah
dilakukan area ledakan sudah dipasangi garis polisi.
(mus)
NASIONAL
ISIS Deklarasi Perang Lawan Indonesia dan Malaysia
Pernyataan perang itu disampaikan lewat video oleh ISIS
Selasa, 5 Juli 2016 | 21:15 WIB
Oleh :
Harry Siswoyo
Potongan gambar video ISIS yang mendeklarasikan perlawanannya terhadap Malaysia dan Indonesia, Selasa (5/7/2016)
(VIVA.co.id/Strait Times)
VIVA.co.id –
Kelompok Islam radikal di Suriah (ISIS) rupanya memang sudah
mendeklarasikan perang terhadap Indonesia dan Malaysia. Pernyataan ini
disampaikan lewat sebuah video yang diluncurkan bersamaan serangan
global di sejumlah wilayah beberapa waktu ini.
Dilansir dalam Strait Times , Selasa 5 Juli 2016, ada sebuah
video beredar secara daring (online) yang menampilkan sejumlah pemuda
dan anak-anak yang terlihat diawasi oleh seorang pria dengan senjata api
jenis AK-47.
Dalam video itu, pemuda yang memegang senjata menyinggung Malaysia
dan Indonesia. "Kami bukan lagi warga negara anda dan kami telah
membebaskan diri," ujar pria tersebut sembari menampilkan gambar seorang
peria berjanggut yang sedang memegang paspor Malaysia.
Baca Juga:
"Dengan izin-Nya dan bantuan-Nya, kami akan datang kepada anda dengan kekuatan militer yang tak tertandingi," katanya.
Dalam video itu, sekelompok pemuda dan anak-anak yang terlihat di
dalam gambar pun membakar tumpukan paspor yang kemudian diikuti sorak
sejumlah orang di dalam video.
Video ini, diketahui disebar bersamaan dengan kejadian bom bunuh diri
di Mapolresta Surakarta pada Selasa 5 Juli 2016, sekira pukul 07.45
waktu setempat.
Kepolisian Indonesia juga telah memastikan jika serangan itu diduga
berkaitan dengan isntruksi ISIS. "Dari ISIS ada instruksi untuk
melakukan aksi teror di seluruh dunia," kata Kapolri Jenderal Badrodin
Haiti.
NASIONAL
Kapolri: Bom Solo Atas Instruksi ISIS
ISIS sedang merencanakan teror global di seluruh dunia.
Selasa, 5 Juli 2016 | 16:17 WIB
Oleh :
Harry Siswoyo
Polisi membawa kantong berisi jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo Surakarta, Selasa (5/7/2016) (ANTARA/Maulana Surya)
VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan, pelaku bom Solo di Mapolresta Surakarta berkaitan dengan kelompok Islam radikal di Suriah (ISIS). Diduga kuat, pelaku ( bom Solo ) juga tidak sendirian. Ia tergabung dari jaringan kelompok teroris yang ada di Indonesia dan hingga kini masih bertahan.
"Aksi ini bisa dipastikan ada yang memantau atau ada yang mendukung,
mungkin memberikan bantuan-bantuan," kata Badrodin dikutip dari tribratanews , Selasa 5 Juli 2016.
Menurut Badrodin, dari pemeriksaan sementara besar kemungkinan aksi bom Solo
berdasarkan instruksi dari ISIS yang merencanakan ada aksi teror di
sejumlah wilayah. "Dari ISIS ada instruksi untuk melakukan aksi teror di
seluruh dunia," kata Badrodin.
Kepala Badan nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Tito
Karnavian juga membenarkan, aksi bom Solo merupakan rangkaian dari
tindakan teroris ISIS di Suriah. "Apa yang terjadi di Indonesia ini
adalah tumpahan konflik yang ada di Timur Tengah," kata Tito.
Bom Solo
terjadi pada Selasa pagi, 5 Juli 2016, sekira pukul 07.30. Akibat
kejadian ini pelaku tewas di tempat dan seorang anggota polisi mengalami
luka.
Aksi bom Solo
mengejutkan, sebab terjadi selain di bulan Ramadan, diduga kuat pelaku
ledakan masih terbilang amatiran dan memang menyasar markas polisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar