VIVABOLA
Dikutip dari 101 Great Goals pada Selasa 23 Agustus 2016, dokumen itu berisi percakapan antara Hillary (saat masih menjabat Menlu AS), dengan asistennya Huma Abedin, mengenai pemberian akses khusus bagi penyumbang dana ke Clinton Foundation.
Pemilik Wolverhampton Wanderers disebut merupakan salah satu pendonor yang berpengaruh. Menurut e-mail yang bocor, seorang pemain mereka mengalami masalah, saat menuju Las Vegas untuk liburan di akhir musim.
Sylvan Ebanks-Blake (ketika itu striker Wolves) ditolak masuk wilayah AS, karena catatan kriminalnya. Dia dinyatakan bersalah pada 2008, karena melukai seseorang dalam keributan di kelab malam. E-mail yang bocor memperlihatkan bahwa Hillary membuka jalan baginya untuk bisa masuk AS.
Percakapan dimulai dari e-mail yang dikirimkan Tim Hoy pada Casey Wasserman, pemilik grup media Wasserman. Dia menyebut ada klub sepakbola Inggris yang mengalami masalah untuk memasuki wilayah AS, dan meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah.
Mereka kemudian melibatkan Huma Abedin, pembisik yang juga menghubungkan Clinton dengan para donatur kaya dari Timur Tengah, seperti Pangeran Mahkota Bahrain. Berikut ini isi percakapan dari Judicial Review. DUNIA
Minggu, 3 Juli 2016 | 14:19 WIB
Pernyataan ini diungkapkan dalam pidatonya di SMA Mechanicsburg, Pennsylvania, Senin lalu, lantaran mengkritik Bernie Sanders yang dinilai Trump "menyerahkan dirinya" kepada Hillary.
"Dia (Sanders) membuat kesepakatan dengan iblis (Hillary) karena menyerah begitu saja dalam konvensi nasional," kata taipan asal New York itu, seperti dikutip situs BBC, Selasa, 2 Agustus 2016.
Komentar Trump lantas membuat Partai Republik bak kebakaran jenggot. Sementara Partai Demokrat mengutuk komentar Trump yang dinilai tidak etis.
Sejak resmi diusung menjadi calon presiden, Trump telah beberapa kali melontar pernyataan kontroversi yang membuat telinga panas.
Sebelumnya, baik Partai Demokrat maupun Republik, sepakat mengutuk pernyataan Trump tentang orangtua prajurit AS beragama Islam, Kapten Humayun Khan, yang tewas akibat bom mobil pada 2004 di Irak.
Trump makin gencar dalam kampanyenya termasuk kampanye lima hari di Colorado.
Dalam kampanyenya, Trump juga mengingatkan dosa-dosa Clinton saat menjadi menteri luar negeri di periode pertama Presiden Barack Obama yang menggunakan akun email pribadi dalam sejumlah rencana rahasia.
"Jadi saya pastikan, tak bakal ada lagi si orang "baik"," katanya. Ia juga menegaskan bahwa dirinya lebih dari siap untuk menjadi Presiden AS ketimbang Hillary.
VIVA.co.id - Selasa, 26 Juli 2016, malam di Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania Venue, Amerika Serikat, menjadi saksi bisu terpilihnya Hillary Diane Rodham Clinton.
Mantan Menteri Luar Negeri AS ini muncul setelah 50 negara bagian membacakan pilihan mereka untuk mengusung Hillary menjadi calon Presiden AS dari Partai Demokrat.
Ia memenangkan suara delegasi sebesar 2.842 (59,67 persen), mengalahkan Senator Vermont Bernie Sanders yang hanya mengumpulkan 1.865 (39,16 persen) suara delegasi.
Sontak, gemuruh suara seluruh delegasi yang hadir meramaikan suasana. Padahal, sebelumnya, sejak pertama konvensi nasional digelar pada Senin, 25 Juli lalu, Sanders dan kubunya mencoba mengadang langkah mantan “First Lady” itu.
Kini, bersama Senator Virginia, Tim Kaine, yang didapuk menjadi calon wakil presiden, Hillary yang pernah mendampingi sang suami, mantan Presiden Bill Clinton, siap menantang calon presiden dan wakil presiden dari Partai Republik, Donald Trump dan Mike Pence, dalam Pemilihan Presiden pada 8 November 2016.
Tak hanya itu. Terpilihnya ibu dari Chelsea Clinton ini juga membuat AS mencetak sejarah kembali. Pasalnya, ia menjadi calon presiden wanita pertama. Dikatakan demikian karena sebelumnya, Barack Obama membuat sejarah besar bagi Paman Sam.
Ia berhasil menjadi Presiden AS pertama keturunan Afrika Amerika. Hal ini seperti "membongkar tembok pembatas" karena telah berabad-abad AS dipimpin oleh presiden berkulit putih, serta terbelenggu dalam menghadapi isu rasisme.
Ayah Obama berasal dari Kenya sedangkan ibunya keturunan Inggris. Terlahir dari keluarga multietnis, yang membuat Obama lebih menghargai perbedaan.
“Saya tidak pernah menyangka akan menjadi saksi hidup momen bersejarah ini. Di mana Presiden Afro-Amerika pertama (Barack Obama) berpotensi digantikan oleh Presiden perempuan pertama (Hillary Clinton),” ungkap Frederica Wilson, delegasi negara bagian Florida, seperti dikutip situs Rollcall, Rabu, 27 Juli 2016.
ObamaCare
Namun, rintangan Hillary belumlah usai. Selain harus berhadapan dengan Trump-Pence, mantan Senator New York itu juga dihadapkan pada masalah lain yang belum kelar di era pemerintahan Presiden Barack Obama.
Baca: AS Masih Gagal Hentikan Warganya Jadi 'Teroris Domestik'
Yang sedang panas diperbicangkan adalah kepemilikan senjata oleh warga sipil. Seperti diketahui, memasuki tahun ini, penembakan terhadap warga sipil AS makin meningkat. Tercatat, hingga tengah tahun sudah 10 kasus penembakan terjadi di Negeri Paman Sam.
Presiden Barack Obama dihadapkan pada kasus “teroris domestik” yang dilakukan warganya sendiri. Ia seperti dibuat mati kutu, namun mengaku sudah benar-benar muak dengan terus terjadinya aksi penembakan massal.
Terlebih, kasus ini menjelang akhir masa jabatannya. Praktis, insiden ini pun bagai "duri dalam daging" dalam pemerintahan Obama. Tiga kasus terakhir yaitu penembakan di klub malam di Orlando, Dallas, dan Louisiana.
Menurut Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Bandung, Arry Bainus, tragedi penembakan ini pasti akan dijadikan "bahan diskusi" dalam pertarungan pemilihan presiden AS.
“Jelas ini akan menjadi bahan menarik bagi Partai Republik untuk mendulang suara. Mereka pasti mengatakan hal-hal negatif kepada pemerintahan yang sekarang. Tapi harus diingat. Siapa pun presidennya, UU Pengendalian Senjata tidak akan pernah disetujui,” ujarnya, kala berbincang dengan VIVA.co.id, belum lama ini.
Selanjutnya, melansir situs Nytimes, wanita berusia 68 tahun ini berjanji akan menghapus iuran kampus negeri bagi keluarga berpendapatan rendah. Hilary juga mendukung pembangunan fasilitas kesehatan komunitas. Dalam isu kesehatan publik, Hillary mendorong Kongres menambahkan ”opsi publik” dalam Affordable Care Act, bagian dari ObamaCare. Bagaimana dengan kebijakan luar negeri?
Pivot to Asia
Mengutip situs Washingtonpost, Rabu, 27 Juli 2016, secara umum, kebijakan luar negeri AS di bawah Partai Demokrat cenderung “bermain aman”. Mereka fokus pada isu perdamaian kawasan, menghindari keterlibatan langsung dalam setiap konflik bersenjata, serta lebih berkonsentrasi pada isu-isu dalam negeri.
Kendati demikian, Hillary diperkirakan mengambil sikap lebih hawkish (pandangan keras) ketimbang Obama. Bahkan dari Trump sekali pun. Ia terang-terangan mendukung intervensi AS di Libya dan Suriah. Hal yang tidak mungkin diungkap di era Obama.
Hillary juga akan “membidik” negara-negara yang dianggap berpotensi menjegal AS sebagai “Polisi Dunia” seperti Rusia China dan Iran, serta masalah terorisme.
Selain itu, Hillary akan melanjutkan kebijakannya saat dirinya menjabat sebagai menteri luar negeri, yakni “Pivot to Asia”, di mana AS lebih berfokus pada negara-negara Asia dalam segala hal mulai dari perdagangan, keamanan, hingga militer. Kebijakan ini sejalan dengan Obama sebelumnya.
Terkait Rusia, baru-baru ini Presiden Obama menuding negara itu mencoba untuk “ikut bermain” dalam Pemilihan Presiden AS. Hal ini diungkapkannya menanggapi dugaan peretas asal Rusia adalah pelaku yang membocorkan surat elektronik (email) Komite Nasional Demokrat (Democrat National Committee/DNC).
Biro Investigasi Federal (FBI) tengah menyelidiki lebih dari 19 ribu surel DNC, pada Jumat pekan lalu. Isi surel menyebut DNC lebih menyukai Hillary Clinton ketimbang Bernie Sanders.
"Saya tahu bahwa para ahli telah mengaitkan ini dengan Rusia. Apa yang kita tahu adalah bahwa Rusia meretas sistem kami, bukan hanya sistem pemerintah tetapi sistem swasta," kata Obama, seperti dikutip situs Reuters.
Kans Hillary
Skandal bocornya email para petinggi Partai Demokrat yang dirilis oleh situs WikiLeaks telah memaksa Ketua DNC, Debbie Wasserman Schultz, mengundurkan diri.
"Apa motif dari kebocoran surel? Saya tidak bisa mengatakan secara langsung. Yang saya tahu adalah bahwa Donald Trump telah berulang kali menyatakan kekagumannya terhadap Vladimir Putin," ungkapnya.
Baca juga: Dubes Rusia: Tudingan Presiden Obama Tak Berdasar
Des, mampukah Hillary membuat sejarah kembali dengan menjadi Presiden AS? Dukungan Bernie Sanders kepada dirinya bukan berarti jaminan 100 persen pengikut Sanders akan mengalihkan suara.
Hillary tetap harus berusaha merayu basis massa Sanders dari kalangan sosialis Yahudi, kelompok minoritas, serta masyarakat berpendapatan menengah ke bawah yang selama ini menjadi ciri khas pemilih Partai Demokrat.
Pasalnya, sejumlah pendukung Sanders justru pecah suara dan menggelar protes di Philadelphia yang menolak mendukung Hillary. Demikian melansir Reuters.
Tiket menuju Gedung Putih sebagai presiden perempuan pertama AS masih harus diperjuangkan dengan gigih. Toh, hasil akhir dan masa depan AS akan ditentukan oleh satu coblosan warga negaranya di seluruh dunia pada 8 November mendatang.
VIVA.co.id – Konvensi Nasional Partai Demokrat memang baru akan digelar pada Senin, 25 Juli 2016.
Namun, kandidat calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, tengah bersiap memilih calon wakil presiden untuk bertarung melawan duet Donald Trump-Mike Pence dari Partai Republik.
Menurut The Washington Post, seperti dilansir situs Cbc.ca, Jumat, 22 Juli 2016, mantan menteri luar negeri itu akan menyeleksi calon pendamping dari sembilan menjadi dua orang.
Senator Virginia Timothy "Tim" Kaine
Ia sebelumnya pernah menjabat wali kota Richmond dan gubernur Negara Bagian Virginia.
Kaine bisa berbicara bahasa Spanyol dan pernah masuk nominasi calon wakil presiden saat Barack Obama bertarung kembali menjadi presiden pada 2008.
Mantan Presiden Bill Clinton mendukung pencalonan Kaine menjadi pendamping Hillary.
Menteri Pertanian Tom Vilsack
Ia berasal dari Iowa dan pendukung setia Hillary selama kampanye pemilihan pendahuluan (primary).
Vilsack dan Hillary bersahabat lama serta pernah menjadi nominator calon wakil presiden dengan pasangan John Kerry (sekarang menteri luar negeri) pada 2004.
Pada 2006, Vilsack mencoba peruntungannya melamar menjadi presiden menjelang pemilu 2008. Sayang, ia tak lolos dan memutuskan mendukung Hillary pada pemilu tahun ini.
Senator Massachusetts Elizabeth Warren
Calon wakil presiden wanita satu-satunya ini dianggap beraliran sayap progresif dari Partai Demokrat dan kritikus dari Wall Street.
Warren juga lah yang menantang debat Trump di media sosial Twitter dan sejumlah media massa. Hillary pun memiliki catatan tersendiri soal Warren, dan menyukai pendekatan agresifnya terhadap Trump.
"Aku suka bagaimana dia (Warren) 'menguliti' Donald," ungkapnya.
Menteri Tenaga Kerja Thomas Perez
Seorang Latino dan menjadi "senjata" Hillary mendekati pemilih dari kaum Hispanik di tengah kesulitan Trump melakukan pendekatan lantaran kebijakan kontroversinya.
Ia pernah memimpin Departemen Kehakiman Divisi Hak Sipil. Perez juga memiliki ikatan kuat dengan organisasi buruh dan pernah menyelidiki kasus penembakan Trayvon Martin.
Selain itu, ada lima calon lainnya yakni Menteri Perumahan Julian Castro (pernah menjadi anggota dewan kota dan wali kota San Antonio, Texas), dan Gubernur Colorado John Hickenlooper.
Selanjutnya, Senator Ohio Sherrod Brown, Senator New Jersey Cory Booker, serta terakhir Laksamana Purnawirawan James Stavridis (pensiunan Komandan Pasukan AS di Eropa).
TEKNOLOGI
Wow, Skandal Hillary Clinton Libatkan Klub Inggris
Hillary beri akses VIP untuk pemain yang bermasalah.
Rabu, 24 Agustus 2016 | 01:40 WIB
Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (REUTERS/Scott Audette)
VIVA.co.id –
Perkembangan mengejutkan terjadi dalam kasus skandal e-mail Hillary
Clinton. Wolverhampton Wanderers ikut disebut dalam dokumen sepanjang
725 halaman milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), yang
dirilis situs Judicial Watch.Dikutip dari 101 Great Goals pada Selasa 23 Agustus 2016, dokumen itu berisi percakapan antara Hillary (saat masih menjabat Menlu AS), dengan asistennya Huma Abedin, mengenai pemberian akses khusus bagi penyumbang dana ke Clinton Foundation.
Pemilik Wolverhampton Wanderers disebut merupakan salah satu pendonor yang berpengaruh. Menurut e-mail yang bocor, seorang pemain mereka mengalami masalah, saat menuju Las Vegas untuk liburan di akhir musim.
Sylvan Ebanks-Blake (ketika itu striker Wolves) ditolak masuk wilayah AS, karena catatan kriminalnya. Dia dinyatakan bersalah pada 2008, karena melukai seseorang dalam keributan di kelab malam. E-mail yang bocor memperlihatkan bahwa Hillary membuka jalan baginya untuk bisa masuk AS.
Percakapan dimulai dari e-mail yang dikirimkan Tim Hoy pada Casey Wasserman, pemilik grup media Wasserman. Dia menyebut ada klub sepakbola Inggris yang mengalami masalah untuk memasuki wilayah AS, dan meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah.
Mereka kemudian melibatkan Huma Abedin, pembisik yang juga menghubungkan Clinton dengan para donatur kaya dari Timur Tengah, seperti Pangeran Mahkota Bahrain. Berikut ini isi percakapan dari Judicial Review.
Hillary Clinton Diperiksa FBI
Ia diwawancara selama lebih dari tiga jam.
Hillary Clinton bersama pendukungnya di Boston, Massachusetts. (Reuters/Jonathan Ernst)
Trump Ejek Hillary Clinton Iblis
Pernyataan ini ditujukan ke Sanders yang "menyerah" kepada Hillary.
Selasa, 2 Agustus 2016 | 12:46 WIB
Donald Trump (Gaga Skidmore/Wikimedia)
Pernyataan ini diungkapkan dalam pidatonya di SMA Mechanicsburg, Pennsylvania, Senin lalu, lantaran mengkritik Bernie Sanders yang dinilai Trump "menyerahkan dirinya" kepada Hillary.
"Dia (Sanders) membuat kesepakatan dengan iblis (Hillary) karena menyerah begitu saja dalam konvensi nasional," kata taipan asal New York itu, seperti dikutip situs BBC, Selasa, 2 Agustus 2016.
Komentar Trump lantas membuat Partai Republik bak kebakaran jenggot. Sementara Partai Demokrat mengutuk komentar Trump yang dinilai tidak etis.
Sejak resmi diusung menjadi calon presiden, Trump telah beberapa kali melontar pernyataan kontroversi yang membuat telinga panas.
Sebelumnya, baik Partai Demokrat maupun Republik, sepakat mengutuk pernyataan Trump tentang orangtua prajurit AS beragama Islam, Kapten Humayun Khan, yang tewas akibat bom mobil pada 2004 di Irak.
Trump makin gencar dalam kampanyenya termasuk kampanye lima hari di Colorado.
Dalam kampanyenya, Trump juga mengingatkan dosa-dosa Clinton saat menjadi menteri luar negeri di periode pertama Presiden Barack Obama yang menggunakan akun email pribadi dalam sejumlah rencana rahasia.
"Jadi saya pastikan, tak bakal ada lagi si orang "baik"," katanya. Ia juga menegaskan bahwa dirinya lebih dari siap untuk menjadi Presiden AS ketimbang Hillary.
FOKUS
Hillary Clinton Nyapres, AS Bakal Cetak Sejarah Lagi?
"Asam garam" di posisi strategis, namun harus tetap berjuang.
Kamis, 28 Juli 2016 | 05:38 WIB
Presiden Barack Obama dengan Hillary Clinton. (REUTERS/Brian Snyder)
VIVA.co.id - Selasa, 26 Juli 2016, malam di Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania Venue, Amerika Serikat, menjadi saksi bisu terpilihnya Hillary Diane Rodham Clinton.
Mantan Menteri Luar Negeri AS ini muncul setelah 50 negara bagian membacakan pilihan mereka untuk mengusung Hillary menjadi calon Presiden AS dari Partai Demokrat.
Ia memenangkan suara delegasi sebesar 2.842 (59,67 persen), mengalahkan Senator Vermont Bernie Sanders yang hanya mengumpulkan 1.865 (39,16 persen) suara delegasi.
Sontak, gemuruh suara seluruh delegasi yang hadir meramaikan suasana. Padahal, sebelumnya, sejak pertama konvensi nasional digelar pada Senin, 25 Juli lalu, Sanders dan kubunya mencoba mengadang langkah mantan “First Lady” itu.
Kini, bersama Senator Virginia, Tim Kaine, yang didapuk menjadi calon wakil presiden, Hillary yang pernah mendampingi sang suami, mantan Presiden Bill Clinton, siap menantang calon presiden dan wakil presiden dari Partai Republik, Donald Trump dan Mike Pence, dalam Pemilihan Presiden pada 8 November 2016.
Tak hanya itu. Terpilihnya ibu dari Chelsea Clinton ini juga membuat AS mencetak sejarah kembali. Pasalnya, ia menjadi calon presiden wanita pertama. Dikatakan demikian karena sebelumnya, Barack Obama membuat sejarah besar bagi Paman Sam.
Ia berhasil menjadi Presiden AS pertama keturunan Afrika Amerika. Hal ini seperti "membongkar tembok pembatas" karena telah berabad-abad AS dipimpin oleh presiden berkulit putih, serta terbelenggu dalam menghadapi isu rasisme.
Ayah Obama berasal dari Kenya sedangkan ibunya keturunan Inggris. Terlahir dari keluarga multietnis, yang membuat Obama lebih menghargai perbedaan.
“Saya tidak pernah menyangka akan menjadi saksi hidup momen bersejarah ini. Di mana Presiden Afro-Amerika pertama (Barack Obama) berpotensi digantikan oleh Presiden perempuan pertama (Hillary Clinton),” ungkap Frederica Wilson, delegasi negara bagian Florida, seperti dikutip situs Rollcall, Rabu, 27 Juli 2016.
ObamaCare
Namun, rintangan Hillary belumlah usai. Selain harus berhadapan dengan Trump-Pence, mantan Senator New York itu juga dihadapkan pada masalah lain yang belum kelar di era pemerintahan Presiden Barack Obama.
Baca: AS Masih Gagal Hentikan Warganya Jadi 'Teroris Domestik'
Yang sedang panas diperbicangkan adalah kepemilikan senjata oleh warga sipil. Seperti diketahui, memasuki tahun ini, penembakan terhadap warga sipil AS makin meningkat. Tercatat, hingga tengah tahun sudah 10 kasus penembakan terjadi di Negeri Paman Sam.
Presiden Barack Obama dihadapkan pada kasus “teroris domestik” yang dilakukan warganya sendiri. Ia seperti dibuat mati kutu, namun mengaku sudah benar-benar muak dengan terus terjadinya aksi penembakan massal.
Terlebih, kasus ini menjelang akhir masa jabatannya. Praktis, insiden ini pun bagai "duri dalam daging" dalam pemerintahan Obama. Tiga kasus terakhir yaitu penembakan di klub malam di Orlando, Dallas, dan Louisiana.
Menurut Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Bandung, Arry Bainus, tragedi penembakan ini pasti akan dijadikan "bahan diskusi" dalam pertarungan pemilihan presiden AS.
“Jelas ini akan menjadi bahan menarik bagi Partai Republik untuk mendulang suara. Mereka pasti mengatakan hal-hal negatif kepada pemerintahan yang sekarang. Tapi harus diingat. Siapa pun presidennya, UU Pengendalian Senjata tidak akan pernah disetujui,” ujarnya, kala berbincang dengan VIVA.co.id, belum lama ini.
Selanjutnya, melansir situs Nytimes, wanita berusia 68 tahun ini berjanji akan menghapus iuran kampus negeri bagi keluarga berpendapatan rendah. Hilary juga mendukung pembangunan fasilitas kesehatan komunitas. Dalam isu kesehatan publik, Hillary mendorong Kongres menambahkan ”opsi publik” dalam Affordable Care Act, bagian dari ObamaCare. Bagaimana dengan kebijakan luar negeri?
Pivot to Asia
Mengutip situs Washingtonpost, Rabu, 27 Juli 2016, secara umum, kebijakan luar negeri AS di bawah Partai Demokrat cenderung “bermain aman”. Mereka fokus pada isu perdamaian kawasan, menghindari keterlibatan langsung dalam setiap konflik bersenjata, serta lebih berkonsentrasi pada isu-isu dalam negeri.
Kendati demikian, Hillary diperkirakan mengambil sikap lebih hawkish (pandangan keras) ketimbang Obama. Bahkan dari Trump sekali pun. Ia terang-terangan mendukung intervensi AS di Libya dan Suriah. Hal yang tidak mungkin diungkap di era Obama.
Hillary juga akan “membidik” negara-negara yang dianggap berpotensi menjegal AS sebagai “Polisi Dunia” seperti Rusia China dan Iran, serta masalah terorisme.
Selain itu, Hillary akan melanjutkan kebijakannya saat dirinya menjabat sebagai menteri luar negeri, yakni “Pivot to Asia”, di mana AS lebih berfokus pada negara-negara Asia dalam segala hal mulai dari perdagangan, keamanan, hingga militer. Kebijakan ini sejalan dengan Obama sebelumnya.
Terkait Rusia, baru-baru ini Presiden Obama menuding negara itu mencoba untuk “ikut bermain” dalam Pemilihan Presiden AS. Hal ini diungkapkannya menanggapi dugaan peretas asal Rusia adalah pelaku yang membocorkan surat elektronik (email) Komite Nasional Demokrat (Democrat National Committee/DNC).
Biro Investigasi Federal (FBI) tengah menyelidiki lebih dari 19 ribu surel DNC, pada Jumat pekan lalu. Isi surel menyebut DNC lebih menyukai Hillary Clinton ketimbang Bernie Sanders.
"Saya tahu bahwa para ahli telah mengaitkan ini dengan Rusia. Apa yang kita tahu adalah bahwa Rusia meretas sistem kami, bukan hanya sistem pemerintah tetapi sistem swasta," kata Obama, seperti dikutip situs Reuters.
Kans Hillary
Skandal bocornya email para petinggi Partai Demokrat yang dirilis oleh situs WikiLeaks telah memaksa Ketua DNC, Debbie Wasserman Schultz, mengundurkan diri.
"Apa motif dari kebocoran surel? Saya tidak bisa mengatakan secara langsung. Yang saya tahu adalah bahwa Donald Trump telah berulang kali menyatakan kekagumannya terhadap Vladimir Putin," ungkapnya.
Baca juga: Dubes Rusia: Tudingan Presiden Obama Tak Berdasar
Des, mampukah Hillary membuat sejarah kembali dengan menjadi Presiden AS? Dukungan Bernie Sanders kepada dirinya bukan berarti jaminan 100 persen pengikut Sanders akan mengalihkan suara.
Hillary tetap harus berusaha merayu basis massa Sanders dari kalangan sosialis Yahudi, kelompok minoritas, serta masyarakat berpendapatan menengah ke bawah yang selama ini menjadi ciri khas pemilih Partai Demokrat.
Pasalnya, sejumlah pendukung Sanders justru pecah suara dan menggelar protes di Philadelphia yang menolak mendukung Hillary. Demikian melansir Reuters.
Tiket menuju Gedung Putih sebagai presiden perempuan pertama AS masih harus diperjuangkan dengan gigih. Toh, hasil akhir dan masa depan AS akan ditentukan oleh satu coblosan warga negaranya di seluruh dunia pada 8 November mendatang.
DUNIA
Siapa Calon Pendamping Hillary Clinton?
Sembilan kandidat akan diciutkan menjadi dua orang.
Sabtu, 23 Juli 2016 | 07:02 WIB
Kandidat calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (time.com)
VIVA.co.id – Konvensi Nasional Partai Demokrat memang baru akan digelar pada Senin, 25 Juli 2016.
Namun, kandidat calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, tengah bersiap memilih calon wakil presiden untuk bertarung melawan duet Donald Trump-Mike Pence dari Partai Republik.
Menurut The Washington Post, seperti dilansir situs Cbc.ca, Jumat, 22 Juli 2016, mantan menteri luar negeri itu akan menyeleksi calon pendamping dari sembilan menjadi dua orang.
Senator Virginia Timothy "Tim" Kaine
Ia sebelumnya pernah menjabat wali kota Richmond dan gubernur Negara Bagian Virginia.
Kaine bisa berbicara bahasa Spanyol dan pernah masuk nominasi calon wakil presiden saat Barack Obama bertarung kembali menjadi presiden pada 2008.
Mantan Presiden Bill Clinton mendukung pencalonan Kaine menjadi pendamping Hillary.
Menteri Pertanian Tom Vilsack
Ia berasal dari Iowa dan pendukung setia Hillary selama kampanye pemilihan pendahuluan (primary).
Vilsack dan Hillary bersahabat lama serta pernah menjadi nominator calon wakil presiden dengan pasangan John Kerry (sekarang menteri luar negeri) pada 2004.
Pada 2006, Vilsack mencoba peruntungannya melamar menjadi presiden menjelang pemilu 2008. Sayang, ia tak lolos dan memutuskan mendukung Hillary pada pemilu tahun ini.
Senator Massachusetts Elizabeth Warren
Calon wakil presiden wanita satu-satunya ini dianggap beraliran sayap progresif dari Partai Demokrat dan kritikus dari Wall Street.
Warren juga lah yang menantang debat Trump di media sosial Twitter dan sejumlah media massa. Hillary pun memiliki catatan tersendiri soal Warren, dan menyukai pendekatan agresifnya terhadap Trump.
"Aku suka bagaimana dia (Warren) 'menguliti' Donald," ungkapnya.
Menteri Tenaga Kerja Thomas Perez
Seorang Latino dan menjadi "senjata" Hillary mendekati pemilih dari kaum Hispanik di tengah kesulitan Trump melakukan pendekatan lantaran kebijakan kontroversinya.
Ia pernah memimpin Departemen Kehakiman Divisi Hak Sipil. Perez juga memiliki ikatan kuat dengan organisasi buruh dan pernah menyelidiki kasus penembakan Trayvon Martin.
Selain itu, ada lima calon lainnya yakni Menteri Perumahan Julian Castro (pernah menjadi anggota dewan kota dan wali kota San Antonio, Texas), dan Gubernur Colorado John Hickenlooper.
Selanjutnya, Senator Ohio Sherrod Brown, Senator New Jersey Cory Booker, serta terakhir Laksamana Purnawirawan James Stavridis (pensiunan Komandan Pasukan AS di Eropa).
#HILLARY CLINTON
-
DUNIA | Jumat, 26 Agustus 2016 12:29
Hillary Clinton Bisa Menang Jika Pemilu AS Digelar Hari Ini
Menurut survei, dia unggul di tiga negara bagian yang menjadi penentu. -
BOLA | Rabu, 24 Agustus 2016 01:40
Wow, Skandal Hillary Clinton Libatkan Klub Inggris
Hillary beri akses VIP untuk pemain yang bermasalah. -
NEW_TVONE | Selasa, 26 Juli 2016 20:06
Demi Lovato Hadir di Konvensi Nasional Partai Demokrat
-
DUNIA | Selasa, 26 Juli 2016 12:49
Sanders Dukung Penuh Hillary Clinton
Ia yakin Hillary adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Obama. -
NEW_TVONE | Selasa, 26 Juli 2016 11:43
Gubernur Virginia Dukung Hillary Clinton
-
NEW_TVONE | Senin, 25 Juli 2016 12:41
Dua Pasangan Capres-Cawapres AS Telah Siap
-
DUNIA | Sabtu, 23 Juli 2016 12:10
Hillary Clinton Resmi Tunjuk Tandemnya Menuju Kursi Presiden
Cawapres Hillary ini tidak pernah kalah dalam pemilihan. -
DUNIA | Sabtu, 23 Juli 2016 07:02
Siapa Calon Pendamping Hillary Clinton?
Sembilan kandidat akan diciutkan menjadi dua orang. -
DUNIA | Kamis, 21 Juli 2016 10:34
China Ingatkan Partai Republik Amerika Serikat
China memberi sinyal dukungan kepada Hillary Clinton. -
TEKNOLOGI | Jumat, 15 Juli 2016 12:12
Pokemon Go Jadi Alat Kampanye Clinton dan Trump
Anak-anak pun diajak menghadiri kampanye. -
DUNIA | Senin, 11 Juli 2016 13:38
Dubes Blake Klaim Tak Bisa Prediksi Calon Presiden AS
Siapa pun yang terpilih tidak akan ada perubahan besar. -
TEKNOLOGI | Selasa, 5 Juli 2016 12:45
Wikileaks Siap 'Hukum' Hillary Clinton soal Irak
Hillary Clinton total punya 50.547 email. -
DUNIA | Minggu, 3 Juli 2016 14:19
Hillary Clinton Diperiksa FBI
Ia diwawancara selama lebih dari tiga jam. -
DUNIA | Minggu, 19 Juni 2016 16:32
Putin Sebut Donald Trump Sosok yang 'Menyilaukan'
Tapi sisi lain, Putin justru memuji Bill Clinton, bukan Hillary. -
DUNIA | Jumat, 10 Juni 2016 10:47
Obama Restui Hillary Clinton
Dia mengaku menerima dukungan dari para pemimpin dunia. -
DUNIA | Rabu, 8 Juni 2016 14:42
Menangkan Dukungan Delegasi, Clinton Cetak Sejarah
Ia adalah satu-satunya perempuan yang menjadi kandidat Presiden AS. -
DUNIA | Jumat, 3 Juni 2016 11:34
Calon Presiden Donald Trump Didukung Ketua DPR AS
Ryan mengaku punya banyak persamaan ketimbang perbedaan dengan Trump. -
DUNIA | Kamis, 26 Mei 2016 12:06
Hillary Clinton Langgar Aturan Negara
Ia pernah gunakan server email pribadi saat jadi menlu AS. -
DUNIA | Rabu, 25 Mei 2016 23:43
Pemilu di AS, Uang Bukan Segala-galanya
Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dan perhatian pemilih. -
DUNIA | Jumat, 20 Mei 2016 13:19
Clinton : Donald Trump Tidak Layak Jadi Presiden AS
Perlu kekuatan dan kecerdasan untuk menjadi Presiden AS. -
DUNIA | Jumat, 20 Mei 2016 12:09
Capres AS Ini Dinilai Berbahaya untuk Prancis
Karena Hillary telah membawa dunia dengan pandangan "Amerika"-nya. -
DUNIA | Rabu, 18 Mei 2016 15:08
Clinton Kalahkan Sanders di Kentucky
Kemenangan Clinton ini melebihi kemenangan Barack Obama tahun 2008. -
DUNIA | Rabu, 11 Mei 2016 10:53
Sanders dan Trump Unggul Suara di Virginia Barat
Meski unggul, total suara Sanders masih jauh dari Hillary. -
DUNIA | Kamis, 5 Mei 2016 14:22
Terungkap, 6 Alasan Pilpres AS Tahun Ini Cetak Sejarah
Mulai dari usia hingga wanita menjadi pemimpin AS. -
DUNIA | Rabu, 4 Mei 2016 11:49
Donald Trump Jemawa, Siap Tantang Hillary Clinton
Sedangkan, John Kasich tetap ngotot bertarung dengan Trump. -
DUNIA | Selasa, 3 Mei 2016 16:48
Hillary Imbau Pemilih Tak Biarkan Trump Menang
"Jangan biarkan warisan Obama jatuh ke tangan Donald Trump." -
DUNIA | Senin, 2 Mei 2016 11:58
Trump Yakin Jadi Nominasi Capres Partai Republik
Meskipun begitu, Cruz akan tetap mencegahnya untuk menang. -
DUNIA | Kamis, 28 April 2016 00:41
Begini Penilaian Donald Trump soal Hillary Clinton
Ia belum mau membahas soal calon wakil presidennya. -
DUNIA | Rabu, 27 April 2016 16:52
Kemenangan Hillary Clinton 'Tak Sempurna'
Ia tidak berhasil menyapu bersih suara di lima negara bagian. -
DUNIA | Senin, 25 April 2016 16:54
Adu Kuat Dana Kampanye Capres AS
Cruz ternyata didukung pendonor kakap, Sanders disokong "wong cilik". -
DUNIA | Rabu, 20 April 2016 13:14
Trump dan Hillary Menangkan Suara di New York
Suara dua pesaing Trump diperkirakan jauh tertinggal. -
DUNIA | Kamis, 7 April 2016 14:48
Belum Jadi Presiden AS, Hillary Sudah Ancam China
Ia berjanji tak akan membiarkan China "kuasai" Amerika. -
TEKNOLOGI | Jumat, 25 Maret 2016 14:30
Hillary Clinton Minta AS Terus Terang Soal Alien dan UFO
Mereka harus memberikan keterangan sebenarnya tentang Area 51. -
DUNIA | Jumat, 11 Maret 2016 16:18
Jelang Pemilu AS, Sanders dan Clinton Debat Sengit
Sanders menang di Michigan, dan Clinton menang besar di Missisipi. -
DUNIA | Sabtu, 27 Februari 2016 13:46
Persaingan Bakal Calon Presiden Amerika Semakin Meruncing
DUNIA
Humayun Khan, Tentara Muslim yang Jadi Pahlawan AS
Sempat diprotes keluarga jadi tentara. Tapi ia tetap pada pendirian.
Selasa, 2 Agustus 2016 | 12:24 WIB
Orangtua Kapten Humayun Khan, Khizr dan Ghazala. (Reuters/Lucy Nicholson)
============================
TEKNOLOGI
DPR Tantang Menteri Adu Operator Soal Tarif Interkoneksi
Polemik tarif interkoneksi dipandang bisa selesai di tingkat operator.
Rabu, 24 Agustus 2016 | 20:30 WIB
Rapat Kerja Menkominfo dengan Komisi I DPR (VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar