Senin, 29 Agustus 2016


DUNIA

Jadi Presiden AS, Trump Akan Lakukan Ini ke Imigran Gelap

Trump akan berpidato di Arizona pada Rabu bahas imigran gelap.
 
Jadi Presiden AS, Trump Akan Lakukan Ini ke Imigran Gelap
Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (REUTERS/Carlo Allegri)
 VIVA.co.id – Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, dalam twitter-nya pada Minggu malam, menyatakan bahwa ia akan berpidato di Arizona soal imigran ilegal. "Saya akan membuat pidato utama mengenai imigrasi ilegal lusa (Rabu) di Arizona. Tentu ini akan menjadi ramai sekali,” kata Trump, seperti dikutip situs Reuters, Senin, 29 Agustus 2016. Sebelumnya, taipan New York itu telah menunda pidato serupa pada Kamis lalu di Denver.
Pengumuman itu datang sehari setelah Trump mengatakan akan mendeportasi imigran ilegal yang ketahuan memperpanjang visa mereka. Ini dinyatakan saat dirinya berusaha untuk mengklarifikasi pandangannya tentang bagaimana untuk merombak Sistem Imigrasi AS.
Pekan lalu, Trump mengatakan kalau ia akan berencana mendeportasi semua imigran ilegal yang jumlahnya mencapai 11 juta. Tak pelak, sikap Trump ini menimbulkan kritik dari kaum konservatif yang menginginkannya memenangkan “pertarungan” menuju Gedung Putih.

Imigran berdemo di Amerika Serikat.

Setelah ia memenangkan nominasi Presiden dari Partai Republik, yang mayoritas golongan garis keras, Trump langsung sesumbar akan membangun dinding pemisah di sepanjang perbatasan AS-Meksiko jika dirinya terpilih.
Dalam pidato kampanyenya pada Sabtu di Iowa, Trump mengatakan ia akan berusaha untuk melembagakan sistem pelacakan untuk memastikan imigran gelap yang memperpanjang visa mereka dengan cepat akan dihapus.
Sebagai gantinya, ia akan menerapkan sistem verifikasi elektronik untuk mencegah warga tidak berdokumen resmi dari mendapatkan akses ke kesejahteraan dan manfaat lainnya .
"Jika kita tidak menegakkan tanggal visa kadaluarsa, maka ‘rumah’ kita akan terus dibobol orang. Sesederhana itu. Mereka (imigran gelap) bagian dari geng internasional dan kartel akan menjadi duri dalam daging kita. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus melindungi rakyat Amerika dengan reformasi hukum imigrasi,” ungkapnya.

Demo imigran di Amerika Serikat.
 

=========================================


VIVALIFE

Zika Mewabah di Singapura, Indonesia Waspada

Indonesia berlakukan early warning system mulai hari ini
Zika Mewabah di Singapura, Indonesia Waspada
Nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus Zika. (REUTERS/Daniel Becerril/File Photo)
  VIVA.co.id – Virus Zika kembali menghantui masyarakat dunia. Apalagi baru-baru ini, virus yang berisiko menyebabkan bayi lahir cacat ini mulai mewabah di Singapura. Lokasinya yang tak jauh dari Indonesia, membuat masyarakat di Tanah Air harus waspada.
Mulai hari ini, Senin, 29 Agustus 2016, Indonesia memberlakukan early warning system kepada setiap orang yang datang dari Singapura menuju ke Indonesia, mengingat jarak Singapura dan Indonesia berdekatan, ditambah lagi  terdapat 41 korban yang terpapar virus Zika di Singapura.
Humas Kementerian Kesehatan, Subur mengatakan bahwa upaya pemberlakuan early warning system dilakukan untuk mencegah datangnya virus zika masuk ke Indonesia.
Sebagai salah satu pencegahannya, setiap turis asing maupun lokal yang datang dari Singapura akan diberikan Health Alert Card atau kartu kuning kesehatan.
"Seseorang dari Singapura akan diberikan Health Alert card, apabila 1 sampai 8 hari dia menderita panas hingga 38,5 derajat, maka dia wajib melaporkan," ujar Subur di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 29 Agustus 2016.
Subur juga mengatakan meski dampak virus Zika tidak separah penyakit malaria, namun keberadaan virus tersebut juga perlu dimonitoring.
"Virus ini lebih ringan dari demam berdarah dan Malaria,  tapi virus ini sangat berbahaya terhadap ibu hamil, karena bisa menyebabkan microchepaly terhadap bayi," katanya.
Selain itu, untuk mencegah masuknya virus yang berasal dari Brasil itu, pihak bandara juga memperketat pemeriksaan menggunakan Thermal Scanner bagi orang yang datang dari Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar