Senin, 08 Agustus 2016

 METRO

Wakapolsek Kemayoran Mabuk Usai Minum Jamu Campur Anggur

Kapolres membantah anggotanya minum minuman keras
Wakapolsek Kemayoran Mabuk Usai Minum Jamu Campur Anggur
Petugas Propam Polres Jakarta Timur mengamankan AKP Jamal Alkatiri. (Istimewa)

VIVA.co.id - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Dwiyono membantah Wakil Kapolsek Kemayoran, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jamal Alkatiri mabuk hingga mengacungkan sejata kepada warga di kawasan Otista, Jakarta Timur.
Kapolres mengklaim anak buahnya tidak meminum minuman keras, tetapi hanya anggur.

"Jadi, yang bersangkutan minum jamu? dan kabarnya diberi anggur untuk menjaga kondisi tubuhnya. Namun, dia kelelahan dan tertidur di mobilnya di depan emperan toko milik warga di lokasi," katanya di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin 8 Agustus 2016.

Setelah meminum jamu dicampur anggur itu, Jamal tertidur di dalam mobil yang terparkir di sebuah toko di kawasan Otista hingga pagi hari. Pemilik toko yang saat itu ingin membuka tokonya, melihat mobil Jamal terpakrir di depan tokonya.

Pemilik toko pun meminta Jamal memindahkan mobilnya dari depan tokonya itu. Tetapi, alih-alih memindahkan, Jamal malah menolak untuk menggeser mobilnya sembari menyebutkan identitasnya sebagai seorang polisi dan kembali melanjutkan tidurnya.

"?Orang tersebut langsung melapor ke Polres Metro Jakarta Timur. Soalnya dia (Jamal) mengaku polisi. Mendapat informasi tersebut, anggota Polres Jakarta Timur langsung menjemputnya. Setelah digelandang ke kantor polisi, ternyata pria itu memanglah anggota dan kemudian dibawa di Polres Metro Jakarta Pusat. Jadi, tidak ada dia mengacungkan pistol itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Dwiyono menambahkan, Jamal tertidur di dalam mobil ?,lantaran kelelahan usai bertugas melakukan pengamanan sebelumnya. Sementara itu, pagi harinya, yakni Senin 8 Agustus 2016 pagi, Jamal sudah diharuskan kembali melakukan tugas untuk membantu menjaga penertiban di kawasan Kemayoran.

Sehingga, Jamal memutuskan untuk minum jamu itu, agar pagi harinya kembali fit saat akan membantu menjaga penertiban di Kemayoran.

"Rumahnya enggak jauh dari situ, soal ketiduran dirinya itu mungkin terlalu banyak minum ya," tuturnya.

Kendati demikian, Polres Jakarta Pusat tetap memproses laporan warga atas tindakan Wakapolsek Kemayoran, AKP Jamal Alkatiri, lantaran diduga mabuk dan mengacungkan senjata ke warga di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur.

"Apapun perilaku yang dia tunjukkan itu tindak mencerminkan seorang polisi. Dari hasil pemeriksaan, jadi saran kepada saya dan sidang disiplin," ?kata dia.

Sebelumnya diberitakan, AKP Jamal Alkatiri diamankan Propam Polres Metro Jakarta Timur, Senin pagi, 8 Agustus 2016.

Pria yang diketahui menjabat sebagai Wakapolsek Kemayoran itu dikatakan tengah berpakaian preman dan diduga dalam keadaan mabuk sambil mengacungkan senjata berjenis Revolver di toko Accesoris Jalan Otista Raya, ?Jakarta Timur, pagi tadi. (asp)



==========================
   METRO

Mabuk dan Acungkan Pistol, Wakapolsek Kemayoran Ditangkap

AKP Jamal Alkatiri diamankan petugas Propam Polres Jakarta Timur.
Mabuk dan Acungkan Pistol, Wakapolsek Kemayoran Ditangkap
Petugas Propam Polres Jakarta Timur mengamankan AKP Jamal Alkatiri. (Istimewa)


VIVA.co.id - Seorang oknum polisi bernama AKP Jamal Alkatiri diamankan petugas Propam Polres Metro Jakarta Timur, karena membuat resah di kawasan Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Senin pagi, 8 Agustus 2016.

Pria yang diketahui menjabat sebagai Wakapolsek Kemayoran itu diketahui dalam keadaan mabuk. AKP Jamal yang berpakaian preman mengacungkan senjata berjenis revolver di toko accesoris Jalan Otista Raya, ‎sekira pukul 09.00 WIB.

"Betul, tapi kejadiannya jam 09.00 WIB," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono dalam keterangan tertulisnya, Senin, 8 Agustus 2016.

 
Petugas Propam Polres Jakarta Timur mengamankan AKP Jamal Alkatiri.

Jamal diamankan petugas Propam lantaran mengamuk dan mengganggu ketertiban warga. Kasus ini sudah ditangani Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditangani Propam.

"Sudah dilimpahkan ke Jakpus untuk ditangani Propam. Masih karena minuman," katanya.

Dari informasi yang dihimpun, saat ini yang bersangkutan telah diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat. Sementara itu, pihak Polres Metro Jakarta Pusat sendiri belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait kasus ini.
 

==========================
 
NASIONAL

Lucu, Belasan Polisi 'Dijemur' Gara-gara Malas Salat

Para anggota ini dihukum di halaman Polrestabes Surabaya.
Lucu, Belasan Polisi 'Dijemur' Gara-gara Malas Salat
 (VIVA.co.id / Januar Adi Sagita)
VIVA.co.id – Sebanyak satu kompi polisi dijemur di depan halaman Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur. Mereka dijemur karena malas melakukan salat berjamaah.
Selain dijemur, mereka juga harus melakukan berbagai hukuman lainnya. Di antaranya push up, rolling, hingga merayap. Saat menerima hukuman itu, tidak sedikit anggota yang merasa kepayahan. Sebab, saat itu cuaca di Kota Surabaya cukup terik.
Awalnya, para polisi yang sedang berada di barak itu tidak mengetahui maksud dari perintah dikumpulkannya mereka di halaman tersebut. Meski demikian, mereka hanya bisa mengatakan “siap”, saat ada perintah selanjutnya, untuk melakukan push up, rolling, maupun merayap.
Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Toni S, mengatakan, hukuman itu diberikan untuk meningkatkan disiplin pada seluruh polisi. Sebab, saat itu pada pukul 12.00, sudah terdengar panggilan azan salat zuhur.
Namun, para polisi itu justru tidak segera berangkat ke masjid. “Anggota Dalmas ini malah lebih memilih berada di barak, makanya saya hukum biar mereka jera,” kata Toni.
Menurutnya, panggilan azan sebenarnya merupakan salah satu metode dari agama untuk meningkatkan kedisiplinan. Sehingga, apabila terdapat polisi yang tidak menjalankan salat berjamaah saat terdengar azan, padahal sedang tidak menjalankan tugas, maka menurutnya polisi itu sudah mulai mengendur tingkat kedisiplinannya.
“Tidak hanya itu, peraturan ini juga merupakan kebijakan dari Pak Kapolrestabes, Komisaris Besar Iman Sumantri, agar anggota bisa menjaga mental dan rohaninya, serta bisa menjadi contoh bagi masyarakat,” ujar Toni. (one)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar