Rabu, 03 Agustus 2016

DUNIA

ISIS Ungkap Enam Alasan Membenci Barat dan Eropa

Alasan paling utama adalah karena mereka kafir.
ISIS Ungkap Enam Alasan Membenci Barat dan Eropa
Militan ISIS di Irak. (Reuters) 

VIVA.co.id - Kelompok militan ISIS mengungkapkan alasan mereka membenci Barat dan Eropa. Melalui majalah internal Dabiq, edisi ke 15 yang terbit akhir Juli, mereka mengemukakan enam alasannya.

Diberitakan oleh Mirror, 1 Agustus 2016, ini adalah enam alasan mereka membenci dan sangat ingin memerangi Barat dan Eropa;

1. Karena kalian adalah orang kafir. "Kami membenci kalian karena kalian menyekutukan Allah. Kalian menghujat Allah, mengatakan DIA memiliki anak, mengarang kebohongan tentang nabi dan rasulNYA, dan melalukan hal-hal jahat."

2. Karena kalian liberal."Kami membenci kalian karena kalian sekular, memberikan kebebasan apa saja pada masyarakat padahal Allah melarangnya. Satu hal yang tak menjadi perhatian Kristen kafir seperti anda adalah memisahkan agama dan negara. Hal ini membuat kekuasaan tertinggi pada keinginan anda dan anda memilih legislator dalam kekuasaan dengan alasan itu.

3. Karena banyak diantara anda adalah Atheis. Dalam kasus Atheis, kami sangat membenci anda dan sangat ingin berperang dengan anda karena anda mengingkari keberadaan Tuhan dan ciptaanNYA.

4.Karena kalian memerangi Islam. Kami membenci kalian karena karena kalian memerangi Islam dan bersumpah berperang melawan Anda sebagai hukuman karena pelanggaran Anda terhadap agama kami.

5.Karena kejahatan Anda pada Muslim. Kami membenci anda karena kejahatan yang anda lakukan pada Muslim. Drone dan bom dari pesawat tempur Anda membunuh saudara kami, dan sebagian besar Muslim di seluruh dunia. Boneka yang Anda mainkan dari tanah kami yang Anda rampas di wilayah-wilayah Muslim, peperangan, dan Anda memerangi siapa saja yang mencoba menyerukan kebenaran.

6.Karena menginvasi tanah kami. Kami membenci kalian karena telah menginvasi tanah kami. Kami akan terus mengusir Anda dan mengeluarkan Anda dari tanah kami. Jika ada satu senti saja tanah tersisa, maka akan kami rebut kembali.Jihad akan terus menjadi kewajiban bagi setiap Muslim.

Artikel itu lalu menyimpulkan, kebijakan luar negeri adalah sebuah isu. Alasan utama mereka sangat ingin memerangi Barat dan Eropa adalah karena mereka sangat membenci kekafirannya. Dibagian penutup artikel, mereka kembali menegaskan kebencian mereka pada orang kafir.

"Hal yang sangat penting untuk Anda mengerti adalah, kami membenci Anda bukan semata karena kebijakan luar negeri Anda. Kebijakan itu memunculkan kebencian bagi kami. Faktanya adalah, meskipun Anda berhenti mengebom kami, memenjarakan kami, menyiksa kami, menghina kami, dan merebut tanah kami, kami akan terus membenci Anda. Karena alasan utama kami membenci anda tidak akan berhenti sampai Anda memeluk Islam."

(ren)


======================== 


DUNIA

Lalui Jalur 'Tengkorak', Turis Diserang Militan Afghanistan

Enam turis dari AS dan Eropa mengalami luka-luka.
Lalui Jalur 'Tengkorak', Turis Diserang Militan Afghanistan
Pasukan Taliban di Afghanistan. (Reuters)

VIVA.co.id - Wisatawan asing yang dikawal oleh konvoi tentara di Afghanistan, diserang oleh kelompok radikal dan menyebabkan enam orang mengalami luka cukup serius.

Dilansir laman Al Jazeera, Kamis, 4 Agustus 2016, diketahui bahwa sebanyak 11 wisatawan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, diserang di distrik Chesht-e-Sharif, ketika dalam perjalanan menuju Herat dari Bamiyan dan Provinsi Ghor.

Sejauh ini, belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Juru Bicara Gubernur Herat, Jalani Farhad, menduga serangan tersebut merupakan ulah kelompok Taliban.

"Sekelompok pejuang Taliban melakukan serangan terhadap beberapa turis dan melukai sedikitnya enam orang. Namun tidak ada korban jiwa dalam serangan ini," kata Farhad.

Reporter Al Jazeera, Qais Azimy melaporkan, bahwa kendaraan para wisatawan itu terkena serangan granat. Ia menyebutkan, rute konvoi yang digunakan oleh para turis merupakan salah satu jalur yang berbahaya, bahkan menegaskan bahwa orang Afghanistan pun akan menghindari berpergian menggunakan jalan itu.

"Jalur tersebut merupakan perjalanan yang ditempuh melalui jalur darat selama tiga hari, dan sebagian besar dari perjalanan ini dikendalikan oleh Panglima Perang, pencurian dan tentu saja kelompok Taliban," kata Qais.

Ia juga mengatakan, hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengapa kelompok turis tersebut memutuskan untuk melakukan perjalanan melewati jalur itu. "Tidak ada kedutaan dari negara manapun yang merekomendasikan warganya untuk mengambil jalan itu. Semua orang tahu resikonya," katanya

Kedutaan Besar negara Barat pada umumnya memperingatkan warganya untuk melakukan perjalanan ke Afghanistan, karena terkait dengan serangkaian ancaman serangan dan penculikan yang mengancam jiwa.

(mus)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar