SURAT LEWAT E-MAIL TANGGAL 4 AGUSIUS 2016

DARI GURU SAYA BERPOLITIK DAN THINKER :

DOCTORATE THINKER AND PRESIDENT OF U.S.A.

DR.MR. "BARACK OBAMA".

BY EMAIL LETTER DATED AUGUST 4, 2016

FROM MY TEACHER POLITICAL AND THINKER :

DOCTORATE THINKER AND PRESIDENT OF U.S.A.

DR.MR. "BARACK OBAMA".

A few months ago, I received this letter from a Floridian named Sherman Chester. When Sherman was a young man, he wrote that he made some bad choices, got in over his head, and ended up with a life sentence without parole for a nonviolent drug charge. At Sherman's sentencing, even the judge couldn't believe he was bound by law to hand down a punishment that didn't fit the crime.
We know that Sherman's story is all too common in this country -- a country that imprisons its citizens at a rate far higher than any other. Too many men and women end up in a criminal justice system that serves up excessive punishments, especially for nonviolent drug offenses.
But this is a country that believes in second chances. So we've got to make sure that our criminal justice system works for everyone. We've got to make sure that it keeps our streets safe while also making sure that an entire class of people like Sherman isn't relegated to a life on the margins.
Last year, after he served more than 20 long years in prison, I commuted Sherman's sentence and those of many others who were serving unjust and outdated prison sentences.
And today, I'm commuting the sentences of an additional 214 men and women who are just as deserving of a second chance. Altogether, I've commuted more sentences than the past nine presidents combined. And I am not done yet.
These acts of clemency are important steps for families like Sherman's and steer our country in a better direction, but they alone won't fix our criminal justice system. We need Congress to pass meaningful federal sentencing reform that will allow us to more effectively use taxpayer dollars to protect the public.
I hope you'll take a minute to read and share Sherman's letter. The more we understand the human stories behind this problem, the sooner we can start making real changes that keep our streets safe, break the cycle of incarceration in this country, and save taxpayers like you money.
Thank you,
President Barack Obama

Read the full letter from Sherman Chester here.

This email was sent to rayyan.syahrial@gmail.com. Unsubscribe | Privacy Policy
Please do not reply to this email. Contact the White House
The White House • 1600 Pennsylvania Ave NW • Washington, DC 20500 • 202-456-1111

Beberapa bulan yang lalu, saya menerima surat ini dari Florida bernama Sherman Chester. Ketika Sherman adalah seorang pemuda, ia menulis bahwa ia membuat beberapa pilihan yang buruk, masuk di atas kepalanya, dan berakhir dengan hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat untuk biaya obat tanpa kekerasan. Pada hukuman Sherman, bahkan hakim tidak bisa percaya ia terikat oleh hukum untuk menjatuhkan hukuman yang tidak sesuai dengan kejahatan.
Kita tahu bahwa cerita Sherman adalah terlalu umum di negeri ini - sebuah negara yang memenjarakan warganya pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari yang lain. Terlalu banyak pria dan wanita berakhir di sistem peradilan pidana yang menyajikan hukuman yang berlebihan, terutama untuk pelanggaran narkoba tanpa kekerasan.
Tapi ini adalah negara yang percaya pada kesempatan kedua. Jadi kita harus memastikan bahwa sistem peradilan pidana kita bekerja untuk semua orang. Kita harus memastikan bahwa itu membuat jalan-jalan kita aman sementara juga memastikan bahwa seluruh kelas orang-orang seperti Sherman tidak diturunkan ke kehidupan di pinggiran.
Tahun lalu, setelah ia menjabat lebih dari 20 tahun yang panjang di penjara, saya diringankan hukuman Sherman dan orang-orang dari banyak orang lain yang melayani tidak adil dan ketinggalan zaman hukuman penjara.
Dan hari ini, aku komuter kalimat-kalimat dari tambahan 214 pria dan wanita yang hanya sebagai layak kesempatan kedua. Sama sekali, saya sudah diringankan hukuman lebih dari sembilan presiden terakhir gabungan. Dan saya belum selesai.
tindakan-tindakan grasi merupakan langkah penting bagi keluarga seperti Sherman dan mengarahkan negara kita ke arah yang lebih baik, tetapi mereka sendiri tidak akan memperbaiki sistem peradilan pidana kita. Kita perlu Kongres untuk meloloskan reformasi hukuman federal yang berarti yang akan memungkinkan kita untuk lebih efektif menggunakan dolar pembayar pajak untuk melindungi masyarakat.
Saya harap Anda akan mengambil satu menit untuk membaca dan berbagi surat Sherman. Semakin kita memahami cerita manusia di balik masalah ini, semakin cepat kita bisa mulai membuat perubahan nyata yang menjaga jalan-jalan kita aman, memutus siklus penahanan di negara ini, dan menyimpan pembayar pajak seperti uang.
Terima kasih,
Presiden Barack Obama
Baca surat penuh dari Sherman Chester sini.

Email ini dikirim ke rayyan.syahrial@gmail.com.berhenti berlangganan | Kebijakan pribadiTolong jangan balas ke email ini. Hubungi Gedung Putih
Gedung Putih • 1600 Pennsylvania Ave NW • Washington, DC 20500 • 202-456-1111

=========================

VIVALIFE

Putri Presiden Amerika Terlihat Bekerja di Restoran

American President's daughter Visible Work in Spanish

Sasha Obama bekerja paruh waktu di sebuah restoran.

Sasha Obama worked part time at a restaurant.

Jum'at, 5 Agustus 2016 | 13:01 WIB

Oleh : Zahrotustianah, Bimo Aria

Putri Presiden Amerika Terlihat Bekerja di Restoran

Keluarga Obama (IG @michelleobama)

The Obamas (IG @michelleobama)

VIVA.co.id - Barack Obama dan istrinya Michelle selalu mengajarkan anak-anak mereka untuk tetap 'membumi'. Meskipun menjadi anak dari Presiden Amerika Serikat, Sasha Obama yang berusia 15 tahun, tetap seperti kebanyakan remaja seusianya. Ia menghabiskan liburan musim panas tahun ini dengan bekerja paruh waktu.

Dilansir AceShowbiz, Sasha terlihat bekerja di sebuah restoran di kawasan Martha Vineyard. Sebuah foto yang beredar memperlihatkan kesibukan Sasha saat sedang mengelap meja, menjaga kasir, dan lain sebagainya. Dia bekerja paruh waktu empat jam lebih awal dan selesai pada 11:30, setengah jam setelah restoran dibuka untuk makan siang.

Namun, pekerjaan musim panas Sasha tidak berlangsung lama. Rencananya, pekerjaan tersebut akan berakhir ketika keluarganya pulang usai melakukan libur dua mingguan mereka. Diketahui, keluarga Obama memang sering mengunjungi restoran tersebut selama liburan musim panas. Mereka kabarnya juga berteman dengan pemiliknya.

Gadis pemilik nama asli Natasha ini dikawal oleh enam orang. Beberapa terlihat menunggu di SUV yang terparkir di luar, sementara sebagian lainnya duduk untuk mengawasi Sasha yang sedang bekerja.

Sama seperti Sasha, kakaknya Malia Obama juga bekerja pada saat musim panas tahun lalu. Dia bekerja magang di sebuah serial TV HBO "Girls". Saat ini Malia tengah libur selama satu tahun sebelum meneruskan studinya di Harvard tahun depan atau tepat pada saat karier ayahnya sebagai presiden berakhir.

---------------------------------------------------

VIVA.co.id - Barack Obama and his wife Michelle have always taught their children to stay 'grounded'. Despite being the son of the President of the United States, Sasha Obama, who was 15 years old, still like most teenagers his age. He spent the summer holidays this year by working part-time.Reported Aceshowbiz, Sasha is seen working at a restaurant in Martha's Vineyard. An outstanding photo shows Sasha bustle while wiping the table, keep the cash register, and so forth. She works part-time four-hour early and finish at 11:30, half an hour after the restaurant opened for lunch.However, Sasha summer job did not last long. The plan, the job will end when the family home after having their bi-weekly holiday. Known, the Obama family was often visited the restaurant during the summer holidays. They reportedly also made friends with the owner.The girl, whose real name Natasha is escorted by six men. Several seen waiting in the SUV parked outside, while others sat down to watch over Sasha at work.Just like Sasha, Malia Obama's brother also worked during the summer of last year. He clerked an HBO TV series "Girls". Currently the central Malia holiday for a year before continuing his studies at Harvard the next year or right at the time of his father's career as president ends.

1.Tweet Sebelumnya Tweet Selanjutnya