Sabtu, 17 September 2016

  • Jadi Tersangka, ini Profil Irman Gusman yang Ditangkap KPK Terkait Suap

    Sabtu 17 Sep 2016, 19:03 WIB
    Elza Astari Retaduari - detikNews
    Jadi Tersangka, ini Profil Irman Gusman yang Ditangkap KPK Terkait Suap Irman Gusma ditetapkan sebagai tersangka KPK. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
    Jakarta - Irman Gusman ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan semalam. Irman sudah cukup lama berkarier di bidang politik hingga membawanya menjadi pimpinan DPD tiga kali berturut-turut.

    Pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat ini memulai karier politiknya sejak tahun 1999 dengan menjadi anggota MPR. Di MPR, Irman dipercaya oleh Fraksi TNI/Polri DPRD Sumatera Barat.

    Irman menjadi salah satu pihak yang berhasil melobi hingga akhirnya dibentuk Fraksi Utusan Daerah di MPR pada 2001. Lulusan S1 Universitas Kristen Indonesia itu dikenal sebagai salah seorang penggagas sistem politik dua kamar (bikameral) di MPR dan memperjuangkan agar perwakilan daerah bisa duduk sebagai wakil di lembaga tertinggi itu.

    Saat reformasi, Irman merupakan salah satu penggagas amandemen UUD 1945. Hingga akhirnya terjadi perubahan mendasar sistem ketatanegaraan di Indonesia yakni adanya proses Pemilu di mana presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dengan maksimal masa jabatan dua periode. Reformasi juga melahirkan lembaga Mahkamah Konstitusi dan DPD RI.

    Bapak tiga itu cukup dikenal sabagai salah satu tokoh pasca-reformasi yang secara konsisten memperjuangkan akomodasi terhadap kepentingan daerah dalam proses bernegara dan pemerintah. Irman menjadi salah satu penggagas lahirnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan sejak tahun 2004 hingga saat ini, ia sudah tiga kali menjabat sebagai pimpinan DPD.

    Pada periode pertama yakni 2004-2009, Irman menjadi wakil dari Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita. Dua periode selanjutnya ia menjadi Ketua DPD meski di periode terakhir peraih Master of Business Administration (MBA) dari Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat itu mendapatkan jabatannya dengan persaingan sengit.

    Irman merupakan putera daru Gusman Gaus, salah satu tokoh Muhammadiyah di Sumatera Barat. Pria kelahiran 11 Februari 1962 itu dididik di keluarga yang plural. Terbukti sang ayah menguliahkan Irman di universitas berlatar belakang kristen. Ayah Irman juga pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

    Tak hanya berlatar belakang politik, Irman juga dikenal sebagai pengusaha yang cukup ulung. Kepiawaannya mungkin merupakan turunan dari sang ibu yang merupakan anak dari pedagang emas sukses. Sejak selesai menimba ilmu di AS, Irman lebih banyak berkiprah di bidang sosial dan ekonomi. Tak hanya berhasil di 
    dunia politik, bisnis keluarga Gusman pun maju pesat berkat kepiawaian Irman.

    Saat Pilpres 2014 lalu, Irman menjadi salah satu tokoh yang masuk dalam Konvensi Partai Demokrat untuk menjadi calon presiden. Namun Irman kalah oleh Dahlan Iskan.

    Belakangan sejumlah pernyataan Irman cukup mengejutkan. Setelah setuju dengan hukuman mati bagi koruptor, Irman pun sepakat jika Arcandra Tahar kembali dilantik sebagai Menteri ESDM. Padahal banyak tokoh menolak Presiden Joko Widodo mengangkat Arcandra lagi sebagai pejabat negara menyusul kasus dwi kewarganegaraannya.

    KPK telah menyatakan Irman sebagai tersangka kasus suap kuota gula impor. Dari tangan Irman, penyidik KPK menyita uang dugaan suap sebesar Rp 100 juta.

    "Beliau memang tersangka. Uang sudah diterima. Penyidik meminta uang yang sudah diterima. Uang diambil dari kamar tidur," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam jumpa pers di Gedung KPK, Sabtu (17/9/2016).
    (elz/try)
     

    Baca Juga:

NASIONAL


KPK Tangkap Ketua DPD Irman Gusman?

Empat orang yang tertangkap tangan masih menjalani pemeriksaan. 

KPK Tangkap Ketua DPD Irman Gusman?
Ketua DPD Irman Gusman (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan dugaan penyuapan, Sabtu dini hari, 17 September 2016. Sumber internal KPK menyebutkan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah berinisial IG turut ditangkap.
Sumber yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan, IG ditangkap bersama satu orang anggota DPD lainnya. Selain itu, dua pengusaha yang diduga pemberi suap juga ikut diamankan KPK malam itu.
Tim Satgas KPK menangkap keempatnya di sebuah lokasi di Jakarta Selatan, sekitar pukul 01.00 dini hari. Keempatnya langsung diperiksa secara intensif oleh KPK.
Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati membenarkan ada operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang dilakukan malam tadi. Yuyuk mengatakan pihaknya masih memeriksa secara intensif semua yang ditangkap.
"KPK benar melakukan OTT Jumat malam. Saat ini, sedang dilakukan pemeriksaan 1 x 24 jam," kata Yuyuk.
Ketua KPK, Agus Rahardjo membenarkan timnya telah melakukan OTT pada seorang pejabat. Namun ia belumbersedia menjelaskan siapa pejabat tersebut dan dalam kasus apa ditangkap KPk.
"Tolong di tunggu konfpers (Konferensi pers), insya Allah diadakan siang/sore hari ini di gedung KPK," kata Agus. (asp) 




NASIONAL

Penangkapan Irman Gusman Bukti Korupsi Masih 'Subur'

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang komentari penangkapan Irman Gusman. 

Penangkapan Irman Gusman Bukti Korupsi Masih 'Subur'
Saut Situmorang (viva.co.id)

VIVA.co.id – Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Ketua DPD RI Irman Gusman mendapat tanggapan dari Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Menurut Saut, dengan penangkapan Irman Gusman ini menunjukkan prilaku korup di Indonesia masih belum ada perubahan.
"OTT kepada Irman Gusman menunjukkan perilaku korup di Indonesia belum berubah," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang di sela-sela acara "Ngamen Anti Korupsi" di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu 17 September 2016 malam.
Penangkapan Irman Gusman ini juga dinilai Saut sebagai bentuk tegas KPK untuk tidak pilih-pilih kasus atau orang dalam penegakan korupsi di Indonesia. "Jadi saya tegaskan lagi KPK tidak pilih-pilih orang atau kasus," katanya.
Terkait dengan kampanye ‘Ngamen Anti Korupsi’ di berbagai stasiun kereta api bekerjasama dengan PT KAI, Saut juga menyambut gembira. "Penumpang di kereta api itu jumlah banyak dan beragam dan sangat tepat untuk memberikan sosialisasi mengajak penumpang kereta api untuk antikorupsi," katanya.
Dikatakan kampanye anti korupsi sengaja dipilih penumpang kereta api, dan melalui kereta api kampanye anti korupsi akan digalakkan oleh KPK. "Saat ini acara tidak saja di Stasiun Tugu Yogya, namun di kota lain juga ada. Dan besuk Minggu 18 September 2016 akan ada kampanye di Surabaya,” ujarnya.




TERKAIT:

POLITIK

Dapat Info Anggota DPD Ditangkap, AM Fatwa Klarifikasi KPK

KPK melakukan operasi tangkap tangan tadi malam.
 
Dapat Info Anggota DPD Ditangkap, AM Fatwa Klarifikasi KPK
Tokoh senior Muhammadiyah, AM Fatwa (Yunisa Herawati - VIVA.co.id)
 VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang pejabat. Dari informasi yang beredar, pejabat tersebut adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Ketua Badan Kehormatan DPD RI, AM Fatwa mengakui menerima kabar tersebut. "Saya dapat laporan, tetapi saya sudah tanya ke sana ke mari, belum tahu siapa orangnya," kata Fatw,a saat dihubungi, Sabtu 17 September 2016.
Mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 1999-2004 ini menambahkan, dia akan mendatangi gedung KPK untuk memastikan kabar penangkapan anggota DPD dalam OTT KPK yang dilakukan malam tadi. "Nanti siang, soalnya saya sampai jam 12 ini, enggak boleh keluar. Karena ada janji," ucapnya.
Kedatangannya ke KPK menurut, Fatwa sebagai tanggung jawab jabatan yang diembannya, sehingga harus memastikan kabar yang beredar.
"Saya Ketua Badan Kehormatan dan Ketua Badan Kehormatan adalah tugas pokok membela kehormatan anggota dewan dan memberikan sanksi kepada anggota," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua KPK, Agus Rahardjo membenarkan timnya telah melakukan OTT pada seorang pejabat. Namun, ia belum bersedia menjelaskan siapa pejabat tersebut dan dalam kasus apa ditangkap KPk.
"Tolong di tunggu konfpers (Konferensi pers), Insya Alloh diadakan siang/sore hari ini di gedung KPK," kata Agus melalui pesan singkat, Sabtu 17 September 2016. (asp)

TERKAIT


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar