Pesan Kalla kepada Irman, `Jalani Saja`
Dheri Agriesta • Jumat, 30 Sep 2016 14:35 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto:MTVN/Dheri)
Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla tak punya maksud apa-apa saat membesuk Ketua DPD nonaktif Irman Gusman di Rumah Tahanan Guntur, KPK. JK hanya ingin menjalin silaturahmi dan bentuk kepedulian pada teman.
"Jadi bersahabat itu jangan hanya dalam keadaan senang saja," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).
Menurut Kalla, kehadiran sahabat sangat diperlukan jika seseorang sedang dalam musibah.
Irman dijerat KPK dalam operasi tangkap tangan atas dugaan suap dalam pemenuhan kuota impor gula. Kalla merasa perlu memberikan semangat atas musibah yang menimpa Irman.
Kalla berbincang banyak dengan Irman, mulai dari keadan di dalam rutan dan kesehatannya. Irman, kata Kalla, juga menjelaskan kejadian penangkapan sesuai versinya.
Kalla mengingatkan, KPK sebagai lembaga antikorupsi harus menghargai prinsip praduga tidak bersalah dalam penanganan setiap kasus.
"Jangan langsung tuduh, tapi saya bilang (ke Irman), jalani saja proses hukum yang baik. Dia akan menjalaninya," ujar Kalla.
Pria asal Makassar ini tak merasa aneh dengan kunjungannya di Rutan Guntur. Tak ada intervensi dalam proses hukum. Lagipula, Kalla kerap mengunjungi karib yang menjalani masa tahanan jika memiliki kesempatan.
"Siapa saja, teman menteri saya datangi semua kalau dipenjara di KPK, Sukamiskin pun tiga kali saya datang, itu kalau ke Bandung, saya lihat teman-teman," ujar Kalla.
Biarkan Pengadilan Menghukum
Kalla tak ingin kunjungannya disalahartikan beberapa pihak. Sebagai seorang sahabat dan rekan di pemerintahan, Kalla menyerahkan hukuman kepada pesakitan ke pengadilan.
"Jangan setiap kali orang kena KPK langsung bersama-sama hukum dia, kan ada pengadilan yang bakal memutuskan," kata Kalla.
Menurut Kalla, seorang pesakitan yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK masih mempunyai beberapa hak. Apalagi, untuk kasus Irman, masih ada beberapa hal yang perlu ditelusuri.
Kalla menjelaskan, kasus dugaan suap kuota gula impor ini bukan bidang Irman. Irman, sebagai seorang pejabat negara menanyakan alasan harga gula yang mahal di daerah asalnya, Sumatera Barat. Jalan keluar untuk menurunkan harga gula pun dicari, salah satunya dengan menambahkan suplai.
"Kalau dari sisi itu, saya kira siapapun berhak. Kkalau saya pun begitu, saya akan tanya ke Bulog kenapa itu terjadi. Bahwa di belakangnya saya tidak tahu, tapi ini tinggal pengadilan nanti melihatnya," kata Kalla.
(FZN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar