Rabu, 14 September 2016

VIVALIFE

Lima Dampak Konsumsi Daging Berlebih

Perhatikan kondisi kesehatan sebelum menyantap tongseng dan satai.
 
Lima Dampak Konsumsi Daging Berlebih
Ilustrasi steak (Pixabay)

VIVA.co.id – Hari Raya Idul Adha memang identik dengan deretan hidangan olahan daging sapi dan kambing. Namun, dalam merayakan momen ini bukan berart Anda bisa mengonsumsi hidangan berbahan dasar daging sebanyak-banyaknya. Itu karena konsumsi daging merah berlebih memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Untuk itu, sebelum menyantap bermangkuk-mangkuk tongseng dan gulai, ketahui beberapa dampaknya pada kesehatan tubuh, seperti dilansir dari Medical Daily berikut ini.
Tingkatkan risiko penyakit Alzeimer’s
Sebuah studi dari University of California, Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa akumulasi zat besi bisa menjadi faktor yang berkontribusi pada penyakit Alzheimer’s, yang menyerang sistem saraf di otak. Kaitannya dengan daging merah adalah daging ini memiliki kandungan zat besi yang begitu tinggi, sehingga jika dikonsumsi berlebihan, akan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer’s.
Picu penyakit kardiovaskular
Sudah bukan hal yang baru lagi bahwa daging merah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Itu karena daging merah mampu merusak fungsi mikroba di usus sehingga menghasilkan trimethylamine-N-oxide (TMAO) yang memicu aterosklerosis. Dengan demikian, lemak akan semakin menggunung di pembuluh arteri sehingga memicu serangan jantung.
Berisiko kanker kolon
Sebuah studi di AS pada 148.610 peserta antara usia 50 dan 74 tahun menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kolorektal. Ini berbeda dengan daging ikan, yang memiliki efek sebaliknya yaitu konsumsinya yang dalam jangka panjang dapat mencegah terjadinya kanker kolon dan rektal.
Diabetes tipe 2
Menurut studi terbaru, konsumsi daging merah berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe dua, dan penyajian daging merah yang lebih dari tiga kali dalam sehari selama seminggu dapat meningkatkan risiko tersebut sebesar 50 persen. Sehingga, diabetes tipe dua ini patut diwaspadai bagi Anda penggemar daging merah.
Adanya kandungan obat di dalam daging merah
Daging merah yang dikonsumsi saat ini mungkin saja tidak begitu terjaga keamanannya karena ada kemungkinan telah diberikan suntikan hormon untuk membuatnya tumbuh dengan cepat, maupun antibiotik untuk mencegah penyakit pada hewan tersebut. Dengan berbagai kemungkinan ini, di mana aplikasi ragam obat tersebut belum tentu baik untuk tubuh, sehingga sebaiknya dihindari konsumsinya yang terlalu berlebihan.
 
 
 
Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar