VIVALIFE

Long Black, Pilihan Pecinta Kopi Pahit 

Long black sedang populer di kalangan pecinta kopi. Apa ciri khasnya? 
 



 

Selasa, 6 September 2016 | 09:43 WIB

Oleh : Jujuk Ernawati, Diza Liane Sahputri

Sajian kopi di Rul's Coffee Gallery (Diza Liane Sahputri/Viva.co.id)

VIVA.co.id – Keragaman biji kopi khas Indonesia patut dibanggakan, karena membuat kopi Indonesia menjadi memiliki banyak rasa. Hal ini menyebabkan menjamurnya kedai kopi di seluruh negeri dengan sajian kopi khas Indonesia.
Menurut pemilik kedai kopi tersebut, Rulita Anggraini, kopi khas Nusantara memang semakin digemari oleh masyarakat. "Sekarang di-blend (campur) antara biji kopi Bali dan Flores," ujarnya di Rul's Coffee Gallery, Senin, 5 September 2016.
Selain itu, juga ada biji kopi khas Jawa Barat, kopi Pasundan yang bisa dinikmati dengan cara penyeduhan yang diinginkan konsumen. Menurut dia, banyak pecinta kopi yang menyukai cara penyeduhan long black. Cara tersebut merupakan favorit pecinta kopi pahit.
"Long black sekarang lagi ngetren bagi para pecinta kopi karena penyeduhannya yang benar-benar kopi dengan air panas tanpa ada campuran gula dan susu sama sekali. Jadi memang untuk yang suka kopi pahit, akan memilih ini," tutur dia.
Sementara bagi yang ingin menyesap sedikit rasa manis pada kopi, bisa memilih cappucinno dan latte, yang memberikan kepuasan bagi penyukanya. Adanya sedikit rasa manis dari campuran susu, membuat kedua pilihan minuman itu juga digemari.
"Cappucinno dan latte masih populer karena rasanya yang masih berasa kopi tapi ada campuran susu yang bikin manis. Apalagi memang kini menikmati kopi dengan suasana kedai kopi yang nyaman, bikin orang makin cinta kopi," kata dia.

(ren)

#

• Long black kopi
• Kedai Kopi
• Pecinta Ko

T        TERKAIT:

Heboh Kopi Merek Jessica, BPOM Duga Tak Ada Izin Edar

Penghafal Alquran Gratis Minum Kopi di Kedai Ini

Orang Belanda Gandrungi Kopi Aceh Gayo dan Malabar

Kopi Indonesia Digemari Warga Malaysia

Kopi 'Telanjang' Asiang di Pontianak

Kopi Indonesia Makin Digandrungi Konsumen AS

TEKNOLOGI

2080, Tak Ada Lagi Kopi di Dunia

Ini terungkap dari hasil analisa dalam proyek The Climate Institute.

Selasa, 6 September 2016 | 07:30 WIB

Oleh : Siti Sarifah Alia

Biji Kopi (REUTERS/Ulises Rodriguez)

VIVA.co.id – Ilmuwan memprediksi jika tanaman kopi akan punah pada 2080 nanti. Hal ini akan terjad, jika pemanasan global terus terjadi secara konsisten sampai waktu tersebut.
Ini terungkap dari hasil analisa dalam proyek The Climate Institute. Menurut mereka, pada 2050, jumlah lahan pertanian kopi di dunia akan berkurang 50 persen dibanding yang ada saat ini. Pengurangan ini akan terjadi, seiring dengan suhu udara yang terus naik, ditambah munculnya banyak hama dan jamur.
"Tumbuhan kopi diprediksi akan punah di muka bumi, 30 tahun setelahnya. Kepunahan ini secara otomatis akan memberikan dampak buruk yang signifikan terhadap 120 juta orang di seluruh dunia, yang kehidupannya bergantung pada biji-bijian itu. Bahkan, kebanyakan mereka tinggal di negara miskin," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Independent.co.uk, Selasa 6 September 2016.
Tercatat, ada sekitar 70 negara di dunia yang menjadi produsen kopi. Tidak heran, jika kemudian sekitar 59 persen pendapatan ekspor di Burundi berasal dari produk tersebut, 33 persen pendapatan ekspor di Ethiopia, dan 17 persen di Nicaragua.
"Cuaca yang semakin ekstrem terjadi di area produksi kopi dunia. Ini mengakibatkan suplai kopi semakin menipis. Apalagi, kondisi panas akan semakin merusak aroma dan rasa kopi. Bahkan, kopi instan akan semakin berkurang seiring dengan cuaca dingin melanda wilayah dunia, sampai lebih dari tiga derajat celsius," tulis laporan tersebut.
Perubahan iklim yang dramatis akan terjadi dan mengakibatkan meningkatnya ancaman terhadap tanaman. Selama beberapa dekade mendatang, produksi kopi akan semakin berkurang, bahkan sampai menyebabkan deforestasi.
Tidak hanya panas yang terus meningkat. Perubahan iklim juga disebut akan berpengaruh besar pada kepunahan kopi, seiring dengan penyebaran jamur yang menghancurkan tanaman. Di wilayah Tanzania, sekitar 2,4 juta warga bergantung pada kopi. Namun, habitat kumbang terus meningkat dan mengambil alih lahan kopi.
Hasil ini hampir sama dengan laporan ilmuwan sebelumnya dari Kew Gardens. Dalam laporan tersebut dikatakan, kopi sedang dalam tahap kepunahan dan bisa habis akhir abad ini, karena perubahan iklim. (asp)

#

• kopi
• kopi punah
• perubahan iklim global
• dampak perubahan iklim

TERKAIT:

Kecanduan Kopi Dipengaruhi Faktor Genetik?

Terungkap, Proses Pembuatan Kopi Instan

Kopi Ini Bisa Bikin Melek Selama 18 Jam

Setan Tasmania Punya Gen Lawan Penyakit Mematikan

Ditemukan Gen yang Pengaruhi Tingkat Konsumsi Kopi